[FR] Gath Surabaya [UPDATE]

Day 1,912, 12:10 Published in Indonesia Indonesia by MUSASHI.

Pada suatu ketika, malam Minggu di awal bulan Februari yang panas dingin. Di padepokan orang hilang pada puncak pas Gunung Ungaran, tersebutlah pendekar yang 'datang tak diundang pulang tak diantar', telah menerima sepucuk surat cinta dari kakanda Tetsumaru yang jauh disana, "dul ke festamasio gak?" begitulah kira-kira isi suratnya. Akhirnya ku balas surat tersebut "Sampeyan balek kapan?", "Senin pagi" jawabnya, "Balek selasa ae wes" pintaku, "yowes, asal kamu datang kesini, ke surabaya". "SIAP!!!" kataku dengan penuh semangat 69.


Hujan di hari Minggu sampai sore [konon katanya karena bertepatan dengan IMLEK], dengan langkah yang gontai karena seharian hujan tak reda, meski begitu hatiku tetap semangat 69 menuju kota Pahlawan. Minggu malam pukul 22.30 WIB putaran roda pertama Bus Indonesia PATAS pun berlalu dengan kencangnya menuju terminal Bungurasih.


Akhirnya, putaran roda Bus Indonesia berhenti tepat pada pukul 05.30 Senin pagi Waktu Indonesia Barat di Terminal Bungurasih.


Setelah turun dari Bus, ku coba telp Piepoe [seorang guide yang baik hati dan tidak sombong, kuliah baru semester 8. Namun ketika pertama kali nonton pentas teater, yaitu Teater Margin "Fakultas Ekonomi Unsoed", kepalanya pusing melihat lampu merah, hijau, kuning, dan terang di Graha ITS]. "Piepoe aku dah sampai Bungur, jemput!" kataku, "ok, tunggu sebentar sekitar 30 menit" jawab Piepoe. "Tunggu di depan konter NOKIA" imbuhnya lagi. Aku pun keluar dari pintu gerbang terminal Bungur, meski agak capek 6 jam perjalanan dari kota Lunpia, namun keinginanku untuk bertemu dengan sang kakanda tidak pernah surut. 2 batang rokok sampoerna mild telah kuhisap begitu nikmatnya di pagi hari nan dingin karena hujan baru saja berhenti, tak selang berapa lama, Piepoe pun datang. Sambil memberikan helm kepadaku, Piepoe bertanya "langsung Asrama Haji?", ku jawab dengan lantang "Iya!".


Tiga puluh menit kemudian, sampailah kita di Asrama Haji Sukolilo, tempat menginap para peserta Festamasio 6 dan pendamping [Festival Teater Mahasiswa Nasional], kakanda Tetsumaru menginap disana juga pastinya.


COFFEE TOFFEE


Peringatan: Siang di kota Pahlawan, panasnya sang surya terasa sampai di ubun-ubun, jika tidak ingin kepanasan, hidupkan AC atau kipas angin di dalam ruangan.

Layaknya teman lama yang sudah akrab [meski baru sekali bertemu], obrolan mengalir apa adanya. Beberapa jam ngobrol basa-basi dengan Tetsumaru dan Piepoe sambil ditemani secangkir kopi hitam kental serta beberapa bungkus rokok, menghasilkan kesepakatan, diantaranya mengadakan gathering juragan sapi mumpung berada di Surabaya. Meskipun sehari sebelumnya sudah ada gathering.

Mulai siang sampai malam, tak henti-hentinya saya mencari informasi tentang makhluk-makhluk yang berada di kota Pahlawan, entah melalui irc maupun via SMS. Hasil akhir didapatkan, Mr.Smile, Ultrasgresik, Entahmahosiapa, Nayanda, Mbak Ina, Mukio, Teena, Kill. Namun karena hubungan terlarang ataupun sebab lainnya, Mr.Smile dan Entahmahosiapa tidak datang, mungkin saja karena mereka berdua sapi ataupun maho, hanya mereka berdua yang tahu.





Pukul 21.00 WIB, kita berlima [Tetsumaru, Piepoe, Nayanda, Kill dan saya sendiri, Metafisis] berangkat ke Coffe Toffe, kecuali Ultrasgresik pulang ke rumah [katanya, sudah dimarahin ortu disuruh tidur]. 10 menit perjalanan sampai juga di Coffe Toffe.

Resah gelisah dan basah menunggu om-om dan tante yang tak kunjung datang, kami berlima tukar pikiran tentang dunia persapian erebuglik, dari jaman dahulu kala hingga terkini.


Pada pukul 22.00 WIB, datang juga yang ditunggu-tunggu, om Teena datang lebih dulu, 30 menit kemudian disusul mbak Ina dan om Mukio.






Pada pukul 24.00 WIB, akhirnya para juragan sapi pun berpisah, kami berlima kembali ke tempat asal, sedangkan om teena, om mukio dan mbak ina kembali ke kandangnya masing-masing. SAYONARA



PERJALANAN KE JOGJA, DI SIDANG SALMA

Hari Selasa pukul 08.00 WIB kami berdua, Tetsumaru dan Metafisis [masih normal, bukan pasangan maho] berangkat ke Stasiun Gubeng Baru. Pukul 09.20 kereta Logawa berangkat menuju Poertorico.


Di perjalanan, tiba-tiba saya teringat dengan pesan pak pres Itelat, "setelah war di Palawan selesai, jika besok saya tidak bisa propose NE, tolong propose NE ke Ausi", "Siap bapak presiden, tapi sebisa mungkin pak presiden yang propose NE, karena ini masalah negara", kataku. "saya akan membuat pelajaran buat mereka, karena telah mencoba mencari kesempatan ketika kita sibuk di ePh" lanjut pak presiden Itelat".

Meskipun berada di kereta, sekitar jam 10.00 WIB login ke erepublik, ku lihat war di Palawan sudah selesai beberapa jam yang lalu "kenapa belum ada alert NE", pikirku. Akhirnya, akupun telp bapak presiden Itelat tentang NE yang sudah dibicarakan, sebagaimana proker yang pernah disampaikan ketika debat capres beberapa hari yang lalu, "tiap hari harus ada NE".
Metafisis : "Selamat siang pak presiden, war di Palawan sudah selesai, laporan selesai".
Itelat : "Saya sedang berada diluar bersama bos, dan internet kantor sedang tidak bisa digunakan, tolong jika kamu sedang buka erep, mewakili saya propose NE"
Metafisis : "Laksanakan"

1 menit kemudian, dengan semangat 69 ku propose NE ke Ausi. Namun apa hendak dikata, sang Ketua Kongres pun MURKA, sambil menunjuk-nunjuk saya dia berkata "Perihal perang negara, kita serahkan pada Presiden!!!. Selain itu Anda juga menyia-nyiakan 1 lagi proposal yg mungkin lebih berguna di waktu lainnya". "Ampun bosss!! Maafkan saya bapak Ketua Kongres dan bapak/ibu anggota kongres yang lain" kataku lirih menghiba. "Yaudah besok jangan ulangi lagi, ini pelajaran buat kamu. Saya harap Anda malu dengan tindakan tersebut" kata bapak ketua kongres lagi. "Siap laksanakan pak ketua".

Pukul 16.00 kereta sampai di Stasiun Lempuyangan, Jogjakarta. Saya pun berpisah dengan kakanda Tetsumaru. Ketika itu, hujan deras mengguyur hampir semua tempat di Jogja tak terkecuali di Sleman, tempat Salma tinggal. "Om Yudhi, saya sudah sampai di Lempuyangan" kataku di telpon. "Tunggu dulu disana, segera meluncur" jawab Om Yudhi. Tak berapa lama, Om Yudhi datang bersama Salma, gadis kecil lincah nan cerdas, semoga menjadi anak saleh, berbakti kepada orang tua, bangsa dan negara. Amiin.


Tak berbeda dengan Ketua Kongres, Sarap. Saya pun dimarahi Salma, di sidang beberapa jam tentang propose NE yang saya tekan, hingga akhirnya kantuk menghampiri Salma. "mimpi apa semalam, padahal semalam gak tidur" kataku dalam hati.

Sampai Jumpa di Lain Kesempatan


Semarang, 3:09 2/14/2013

SALAM KUPER


NB.
- Kapan gath bandung????
- Gath Jogja Akhir Bulan Februari/Awal Maret