[Kelas Akmil - Sejarah TNeI] 2012 - Sekarang

Day 2,508, 08:33 Published in Indonesia Indonesia by RM Ronggowarsito


[Kelas Akmil - Sejarah TNeI] 2012 - Sekarang


Latar Belakang
TNeI didirikan setelah ABeRI memutuskan untuk lepas dari struktur Pemerintahan eIndonesia. Setelah terjadi kekosongan, dimana eIndonesia tidak mempunyai Angkatan Perang resminya, maka ada keinginan untuk mendirikan Angkatan Perang yang tidak terikat atau berafiliasi dengan Partai Politik tertentu.

Berdirinya TNeI
Presiden saat itu, Canester, bersama para penggagas ide tersebut, Cimporong, Koeprets, dll mendirikan Angkatan Perang Resmi eIndonesia yaitu : TNei (Tentara Nasional eIndonesia) pada tanggal 25 Juni 2012. Meskipun pada prosesnya, pendirian ini sempat membuat situasi politik eIndonesia menghangat.

Struktur TNeI
Setelah didirikan, TNeI terus melakukan Rapat-rapat koordinasi utnuk penyempurnakan kelengkapan TNeI sebagai Angkatan Perang (MU) Resmi milik eIndonesia, mulai Struktur, Logistik, dan pembagian Divisi.

TNeI terbagi menjadi 4 Unit sesuai dengan Sistem Divisi yang berlaku di eRepublik yaitu :
1. TNeI Capung -> Divisi 1
2. TNeI Batik -> Divisi 2
3. TNeI Baja -> Divisi 3
4. TNeI Elite -> Divisi 4


Reformasi TNeI
Seiring dengan perkembangan di TNeI, evaluasi dilakukan untuk mempermudah koordinasi dalam tubuh TNeI. Maka, di bulan Februari 2013, dirombaklah struktur di TNeI. Dari semula 4 Divisi menjadi hanya 2 Divisi saja, yaitu :
1. CMA (Capung Military Academy)
2. TNeI


CMA (Capung Military Academy)
Capung Military Academy (CMA) adalah Divisi Khusus untuk menampung pemain-pemain baru untuk menyesuaikan diri dengan dengan eRepublik ini sebelum mereka siap untuk bergabung dengan TNeI.

Seiring waktu dan perkembangan militer di eIndonesia, Panglima Tertinggi TNeI saat itu, Boncos, melalui Musyawarah Besar TNeI memutuskan untuk mengganti nama CMA menjadi TNeI Akmil.

TNeI (Tentara Nasional eIndonesia)
TneI sebagai MU resmi eIndonesia sejak didirikan hingga saat ini tidak lepas dari dinamika politik yang terjadi dalam negeri eIndonesia.

Dalam wawancara dengan salah seorang sesepuh TNeI, Dendi Uzumaki, mengatakan:

Opini
"Well kalau boleh jujur TNeI ini seperti anak kandung yang di tirikan, di pihak Pemerintah tidak terlalu ingin membesarkan TNeI karena berbagai pertimbangan, pun demikian dengan kongres".



Regenerasi
"Mungkin karena kondisi dimana saat ini yang gagah adalah military unit dengan strength yang besar bukan loyalitas. TNeI sebagai mahluk yang lahir belakangan tentu akan kesulitan untuk mengembangkan diri ditambah para orang tua bangka yang bingung menyerahkan tongkat estafet ke anak muda yang terlalu penakut."

Saran
"Saran saya, majulah generasi sekarang buat jadi para pimpinan karena jamannya sudah berbeda dan berubah, berani kotor itu bagus, toh cuman game saja, ramaikan sendiri mako yang ada dengan cara sendiri, bikin grup BB, group whatsapp atau media lainnya. Toh yang namanya komunikasi banyak gunanya dan efeknya mudah mudahan bisa positif di Real Life ..."


Sumber : Kelas Akmil & Dendi Uzumaki