Sebuah Catatan Harian

Day 2,114, 06:11 Published in Indonesia Indonesia by Bond Guevara


Good morning, afternoon, evening, whenever you read this





Suatu senja yang sejuk di kemarau basah kota Palembang yang terus bersolek jelang even akbar yang katanya lebih besar dari SEA Games yang terkenal karena Wisma Atletnya itu. Tak menulis artikel di sebuah game bernama eRepublik di dunia maya itu selama 3 bulan sebenarnya belum cukup untuk menggerakkan hati ini untuk kembali menulis. Tapi entah arwah apa yang merasuki jiwa ini setelah membuka profil yang kini sudah tersemat medali hadiah eTuhan buah kerja selama ini, mata tertuju pada pojok kiri bawah monitor, sepenngal kalimat bertuliskan "The White Scarf" lengkap dengan kucing gemuk coklat bersyal putih, tak seputih apa yang dikatakan kalimat disampingnya itu. Seketika kubuka isi dibalik kalimat itu, sekumpulan artikel-artikel lama saya sejak saya eLahir 3 tahun lalu hingga sekarang.



Terakhir kutulis sebuah artikel 99 hari silam. Judul artikel itu beda dengan realita yang terjadi 99 hari kemudian, masih sebuah eRepublik yang sama, tak ada satupun negara lahir disini semenjak Albania elahir hampir 2 tahun yang lalu. Memang bodoh saya menghabiskan waktu saya untuk hal sia-sia macam ini, dan tak mungkin nantinya andai saya berhasil melakukannya, medal kedua yang sama akan tersemat di profil ini. Jika kau tak berani membobol server game yang berkantor di Distrik 2 Bucharest, Rumania itu, itu sebuah hal yang mustahil. Jikalau saya berhasil mengacak server tersebut, seisi negara-negara Afrika yang masih kosong sekosong benua itu di game itu pun akan saya eSeksio Caesaria langsung dari rahim server itu.



Nampak ekspresi prihatin ala pemimpin bangsa kita setelah melihat isi dibalik bendera merah putih. Tak menyangka penduduk kata saya atau sapi kata mereka berkurang begitu jauh hingga 30-50% dari sejak saya tulis artikel yang terakhir sebelum artikel ini, seolah-olah apa yang dikerjakan oleh Nimrodharris yang kiri dipitamerahkan itu menjadi sia-sia belaka sesia-sia saya mengundang pengungsi Pulau Galang itu untuk lahir di eDunia ini. Lantas saya mengecek apa yang mereka katakan sebagai urat nadi eindonesia, komunitas.



7 menit saya duduk mengamati #mentornubi, room IRC milik komunitas yang katanya paling aktif di eNegeri ini, tak ada satupun komunikasi yang terjadi. Ajakan kuis pun konon tak ada yang membalas. Day 2015 dan 2114 memang beda jauh. Lantas saya ketikkan o/ di room itu. 2 menit tak ada yang membalas, di malam hari, golden time, jam aktif orang eIndo katanya, dan tetap tak ada satupun yang menyahut, hanya orang keluar masuk room saja. Sepertinya #mentornubi, bukan, komunitas sudah mulai mati. Dan sepertinya eNegeri ini tinggal menunggu waktu saja sebelum eAjal menjemput. 5 menit tetap tak ada yang membalas o/ saya, ya sudah, saya keluar dari room itu.



Kemudian saya menuju halaman gedung Laskar Bocil untuk melakukan hobi baru saya sebagai kapten di Resimen 7 MU tersebut yang sudah saya raih sejak 2-3 bulan silam. Pekerjaan saya cuma mengecek apakah anggota resimen saya bilang atau sapi mereka bilang masih hidup atau sudah eMati selain menyetel Daily Order resimen. Kalaupun mati saya tendang saja. Tapi tak habis pikir mengapa tak ada lagi nama saya dalam database anggota Bocil, apa karena saya sudah bertapa hampir beberapa bulan ini untuk menghindari divisi 4 sudah cukup bagi saya untuk ditendang? Kapten yang bukan anggota resmi lagi dari MU bernama Bocil yang kini mulai sepi, huehuehue.



Di suatu malam yang sejuk di kota yang dibelah sungai itu, saya tutup catatan ini dengan harapan semoga nantinya eNegeri ini lebih baik sembari saya menonton dibalik pekerjaan mengindonesiakan eRepublik sembari menanggung beban rahasia eRepublik yang telah admin timpakan ke pundak saya. Andai eTuhan mau memberitahu saya kalau ada seseorang sudah mengomentari catatan ini, mungkin saya akan berterima kasih. Ah, sudah cukup basa-basi.

Salam,



Bond Guevara