PKS - Wisata Tsunami Banda Aceh

Day 1,894, 13:55 Published in Indonesia Indonesia by meutuah

Biasanya sih, setiap orang yang mendengar nama Aceh, langsung terbayang salah satu di antara hal ini:

Baru-baru ini nambah satu lagi ...
ngangkang!

Pada artikel ini, saya akan menceritakan tentang Banda Aceh pada agan semua, khususnya tentang wisata tsunami.

Banda Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh, Gan. Tsunami 2004 lalu kota ini menjadi salah satu kota terparah kerusakannya. Orang meninggal pun luar biasa banyak. Letak kota yang berada di dekat laut membuat banyak warga tidak bisa menyelamatkan diri dan akhirnya menjadi korban dari kedahsyatan tsunami itu.

Saat itu, mayat berserakan dimana-mana. Untuk evakuasi pun luar biasa sulitnya, karena banyak korban yang terhimpit di bawah tumpukan material bangunan, juga tertutup lumpur tsunami. Saking banyaknya mayat, korban tsunami sampai harus diangkut pake buldoser ke dalam truk & dikuburkan di kuburan massal. Ada kuburan massal yang luasnya sampai satu lapangan sepak bola. Isinya mayat semua di bawahnya tuh.

Akibat korban jiwa & benda yang luar biasa, saudara-saudara dari seluruh Indonesia & dunia internasional tergugah untuk membantu Aceh. 3 hari setelah tsunami, saya diungsikan ke dekat Bandara Iskandar Muda. Pesawatnya nggak berhenti landing-take off siang malam bawa bantuan. Tidur pun nggak nyaman. Akhirnya hari kelima saya minta diantar kembali ke posko pengungsian di kampung saya lagi.

Sekjen PBB saat itu Kofi Annan, Jacky Chan, Miss World, Mahatir Muhammad, termasuk beberapa di antara tokoh dunia yang hadir langsung ke Aceh saat itu. Bahkan di belakang rumah saya, sekarang sudah berdiri Perkampungan Persahabatan Indonesia-Tiongkok yang bantuannya diserahkan langsung oleh Jacky Chan saat itu.

8 tahun berlalu, jejak tsunami sudahberubah menjadi destinasi wisata. Reruntuhan bangunan yang ada telah disulap menjadi objek yang dapat dikunjungi turis, termasuk kuburan massalnya. Bantuan hasil donasi dunia internasional juga menjelma menjadi gedung-gedung megah yang sebelumnya nggak pernah eksis di Serambi Mekkah. Di balik musibah, ternyata ada sisi positifnya juga ya. Hehe

Berikut beberapa destinasi wisata tsunami di Banda Aceh:
1. Kapal di atas Rumah
Ini adalah kapal nelayan Lampulo, Banda Aceh, yang terseret gelombang tsunami ke perumahan warga. Kapalnya mendarat di atas atap rumah orang. Kapal ini menyematkan 59 orang yang naik ke atasnya pada saat tsunami 2004 dulu. Kapalnya gede gaaan.


2. PLTD Apung
Sebelum tsunami, Banda Aceh krisis listrik. Listrik Aceh sebagian disupply dari Sumatera Utara melalui SUTET. ("Btw tau kan sutet? Yang bisa bikin orang mati jarak jauh itu."| "Itu santet kalee."| )

Nah pada masa konflik dulu, tiang sutetnya sering disabotase. Jadinya listrik di Banda Aceh jadi byar pet. Lalu pemerintah berinisiatif untuk menghadirkan PLTD Apung untuk membackup kebutuhan listrik di Aceh. Saat tsunami terjadi, kapal yang beratnya berton-ton ini terseret sejauh EMPAT KILOMETER dari laut. 4 kilo loh. Jauuuh. Sekarang Kapalnya jadi situs tsunami penting untuk penggambaran dahsyatnya kekuatan gelombang tsunami saat itu.


3. Kuburan Massal
Loh, masa kuburan jadi destinasi wisata? Eits, jangan salah. Justru inilah letak pentingnya wisata tsunami ini. Di kompleks kuburan massal, turis dapat merasakan langsung bagaimana duka keluarga korban saat itu. Juga bisa bikin bulu kuduk merinding. Hiiii ~

Ada ratusan orang dikuburkan di satu lubang. Tidak dipisah antar penganut keyakinan berbeda, ditumpuk-tumpuk saja. Mana tahu kita identitas mayat yang lehernya putus, tanggannya hilang, badannya setengah, dsb. Jadi ya sudah, begitu saja. Pada saat ziarah, biasanya peziarah akan berdoa menurut keyakinannya masing-masing. Keluarga yang kehilangan anggota keluarganya juga berziarah kemari walau belum tentu ada anggota keluarganya di kuburan massal yang ini. Yaa mau gimana lagi.

4. Jembatan runtuh
Ini adalah jembatan Alue Naga, yang putus saat musibah tsunami itu terjadi. Kabarnya saat itu banyak warga yang berusaha menyelamatkan diri menggunakan jembatan ini. Bagaimana nasib mereka kemudian? Coba tebak sendiri, Gan.

5. Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid Raya Baiturrahman adalah icon kota Banda Aceh sejak jaman Belanda. Dulu mesjid ini merupakan basis rakyat Aceh dalam perjuangan melawan penjajah. Jenderal Kohler dari Belanda mati tepat di depan pintu gerbang utara mesjid & ada monumennya di situ.

Saat tsunami, mesjid ini tak luput dari gelombang tsunami walaupun tidak parah. Banyak sekali orang yang mengungsi ke mesjid ini, bahkan memanjat dinding luarnya untuk naik ke atap mesjid.

6. Mesjid Ulee Lheu, satu-satunya bangunan yang tersisa.
Ulee Lheu merupakan wilayah yang rata dengan tanah, kecuali mesjidnya. Letaknya tepat di pinggir laut. Korban dari wilayah ini luar biasa banyaknya. Bisa dibayanginlah wilayah perumahan yang padat penduduk rata dengan tanah, lalu orang-orangnya pada gimana nasibnya?

7. Meuseum Tsunami
Meuseum ini karya arsitek kondang Indonesia, M Ridwan Kamil, seorang dosen ITB. Desainnya mengusung konsep rumah tradisional Aceh, rumah panggung. Hasil karya Kamil saat itu menjadi pemenang sayembara publik untuk meuseum tsunami tersebut dan karyanya diaplikasikan menjadi meuseum seperti yang kita lihat saat ini.

Saat memasuki meuseum, kita akan langsung disambut dengan suara orang mengaji sambil menyusuri terowongan gelap yang dinding kiri & kanannya dialiri air sepanjang terowongan itu. Suasananya betul-betul membuat bulu kuduk merinding. Kaya masuk dalam kubur saja!

Di dalam meuseum terdapat banyak foto-foto situasi saat tsunami, masa rehabilitasi & rekonstruksinya. Juga ada ruang multimedia empat dimensi yang menampilkan film tsunami dalam format 4D. Kereen. Di samping itu juga ada benda-benda saksi bisu tsunami saat itu, seperti jam dinding yang berhenti tepat di pukul 08.15, waktu terjadinya tsunami, sepeda motor sisa tsunami, maket PLTD apung, Kapal di atas rumah warga, lukisan artis, dan banyak lainnya. Di antara foto yang membuat saya mengharu biru saat berkunjung ke meuseum adalah foto nasi putih di dalam piring, lengkap dengan telur mata sapinya yang tinggal separuh, dan sendok. Bagaimana nasib orang yang makan nasi itu? Wallahua’lam.

8. Escape Building
Gedung ini adalah titik evakuasi warga jika sewaktu-waktu terjadi tsunami lagi. Gedung ini tersebar di beberapa titik di kawasan penduduk. Jika saja gedung ini sudah ada sebelum Desember 2004, mungkin korbannya nggak akan sebanyak itu kali ya?

9. Monumen Aceh Thanks to the World.
Monumen ini khusus dibuat sebagai ungkapan rasa terima kasih Aceh terhadap para donatur yang sudah membantu Aceh kala itu. Seluruh Negara yang berpartisipasi dibuatkan monument berisi tulisan terima kasih dalam bahasanya masing-masing, lengkap dengan bendera negaranya.

Demikian pemaparan saya tentang kota saya. Di samping wisata tsunami, juga ada wisata budaya, wisata religi, wisata kuliner, dan wisata alamnya. Tapi kali ini wisata tsunami yang saya paparkan.

Cewe-cewenya juga cakep-cakep gan. Hehe..
skip..
skip..
skip..


Dibantu vote & subscribe yak. Makasih gan