Konsep Kesejahteraan eMasyarakat

Day 1,955, 04:14 Published in Indonesia Indonesia by Warank

Pada dasarnya kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada kekayaan sumber daya alam suatu negara. Yang mana eNegara dengan sumber daya alam melimpah hampir dapat dipastikan menjadi eNegara yang makmur. Tetapi yang kita rasakan adalah berbanding terbalik dengan keseharusan yang semestinya, dimana belum tentu eNegara dengan sumber daya alam berlimpah dapat menjadi eNegara yang makmur. Itu semua tergantung pada cara pemerintah suatu eNegara tersebut dalam mengelola dan mengatur hasil sumber daya alam itu sendiri.



Pengelolaan hasil sumber daya alam yang melimpah sangat bergantung pada pengaruh pasar dan kondisi eNegara itu sendiri. Jadi, tidak heran jika ada eNegara dengan sumber daya alam yang melimpah tapi kondisi masyarakatnya melarat/biasa-biasa saja. Sedangkan suatu eNegara dengan sumber daya alam yang pas-pas-an, kondisi masyarakatnya makmur dan sentosa.



Adapun eNegara yang sumber daya alam yang pas-pas-an tersebut adakalanya memperluas areal/teritory mereka dengan cara menginvasi suatu area lain diluar eNegaranya, atau dapat dikatakan menjajah 😃



Akan tetapi, kesejahteraan bukan hanya dilingkup itu saja. Kesejahteraan juga dapat diwujudkan dengan perlakuan kebijakan pemerintah terhadap keadaan dalam eNegerinya itu sendiri. Misalnya pemberlakuan pajak yang terlalu tinggi di pasar, dll.

Jika masyarakat menjual barang ke pasar dengan pajak yang tinggi, dapat dipastikan hasil yang didapatkan masyarakat pun cenderung sedikit.

Adakah cara lain untuk menstabilkan keadaan pasar?

Membuat BUMeN :

Suatu pemikiran yang kadang muncul adalah, peran pemerintah dalam menstabilkan kondisi pasar. Jika pemerintah membuat suatu kompany dan bisa disebut sebagai BUMeN yang bertindak sebagai stabilisator prilaku pasar, mungkin kondisi hargapun akan menjadi saling menguntungkan. Menguntungkan bagi si Penjual, juga tidak memberatkan si Pembeli dan kas eNegarapun menjadi melimpah.

Jika, BUMeN membuka pasar dengan ketentuan harga produk yang telah ditentukan, maka semua penjual akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan keuntungan di pasar. Bilamana ada harga barang yang terlalu murah, BUMeN segera bertindak dengan membeli produk tersebut dan melempar ke pasar sesuai dengan harga barang tersebut. Pemasukan bagi pemerintah dari hasil keuntungan jual tersebut. Dan bila ada yang menjual barang dengan harga yang lebih tinggi, otomatis, dia akan menunggu lama agar barang dagangannya bisa dibeli pasar. Tidakkah ini hal yang masuk akal?

Kas eNegara didapat dari keuntungan jual dari harga termurah/harga kurang dari harga yang telah ditetapkan di pasar. Belum ditambah lagi dengan adanya pajak, yang dalam hal ini, berkisar tidak > 10% saja demi stabilitas pasar itu dan si penjual/masyarakat.

Kekuatan : pasar menjadi relatif stabil dan pemasukan pemerintah tetap ada;

Kelemahan : prilaku pasar cenderung akan bersifat "first in first out", produk yang pertama masuk pasar, akan lebih dulu dibeli orang.

Kesempatan : memperoleh keuntungan yang sebanding, antara pemerintah dan masyarakat.

Tantangan : oknum pemerintah yang merasa dirugikan akan cenderung untuk melakukan hal yang tidak diinginkan.

Jika kita telaah dari analisa SWOT yang ada, sepertinya hal ini bisa diterapkan di eIndonesia, dengan harapan kondisi ekonomi bangsa menjadi baik, stabil dan makmur.

Akhirul kalam,



Penulis
Akhmad_Sarjono/Warank

Catatan : sebagai tugas di IPDN Fakultas SosMedPol