An Open Letter from eAus to eIndo: Honour (Surat dari eAus buat eIndo: Hormat)

Day 923, 00:33 Published in Indonesia Australia by Xavier Griffith


English Version:

Long and great is the history of eIndonesia. Long ago you were the 'champions' of Peace in the war against Atlantis. In those days you occupied most of eAustralia and for long we had a truce. You can hardly blame eAustralians for secretly wanting Peace to fail - after all the 'champion' of Peace occupied much of our land... However in the days of your great power none could deny that above all eIndonisia was an honourable nation. In the days of our truce we spoke often and the word of the eIndonesian President was respected as the word of an honourable person on which all could depend. We therefore respected our truce, remaining neutral, and our relations were civil, if not friendly.

After the fall of Atlantis, Peace, in its wisdom, decided to attack eUSA and eCanada. We did not make you do this, nor did we hinder you but honourably kept to our agreed truce. Instead eAustralia joined Sol - a neutral alliance that eIndonesia was also invited to join. When you attacked North America it was your enemies there that started the Resistance Wars in the regions you occupied in eAustralia. It is natural that some eAustralians also took part in these battles as no doubt some of you would if your regions were occupied. It was not by eAustralia that were cast out of our regions but those whom you had invaded in North America. None of these decisions were ours.

eAustralia joined EDEN only when attacked by eBrazil and threatened by a second occupation which eIndonesia incited the eBrazilians to after forcing Prime Minister Cerri and eAustralia to sign a Non-Aggression Pact between our nations and which eIndonesia did not keep to. I am sure all reasonable eIndonesians can understand that this was not a move by eAustralia against you but merely to guard ourselves against eBrazil, who we naturally wished to expel from eSouth Africa also. Now the great power of eIndonesia is lost: you returned Western Siberia to eRussia and retreated Karnataka to eUSA, you have lost your regions in eSouth Africa and in eAustralia. Is this the fault of eAustralia? Did we force eIndonesia to return Western Siberia or retreat Karnatak? NO! eAustralia has played an honourable hand with you, having learned to respect you as honourable enemies.

Does this mean that eAustralia wishes to attack you and occupy your regions? That is a joke. Though the days of your great power are gone for now you are still by far the strongest nation in the region. Can a kangaroo eat an elephant? No! Do we wish to conquer you! We know what it is like to be occupied...

Now the old days of your great power are gone has your honour too gone? We have your ex President bajaj threatening to PTO eAustralia along with 3 other ex-eIndonesian Presidents if we do not give you Western Australia and sign MPPs with you and eRussia... So I wish to ask all eIndonesians if it is honourable for eAustralia to abandon its allies and give into blackmail? Let us consider this idea... Suppose for a second we gave you Western Australia and maybe agreed a rent; how long would EDEN allow you to keep it? Not long I think... you would be creating a distraction for them to RW when you are busy elsewhere, as you were in North America when you first lost the region.

There are two alternatives:
War: We are here - if you want Western Australia come fight for it as honourable enemies whom we can respect.
Peace: You want to trade diamonds, soon to be titanium - we are not stopping you! You have only to make a peace proposal and we can return to the days of our old truce and both benefit from the trade. This way you are free from us attacking you and have no region that can be RWed when you are busy elsewhere.

Honour has been lost on both sides throughout this conflict, the chance has come for both sides to put aside these differences and issues and deal with each other Honourably once more.

eAustralia asks the eIndonesian people: What is the honourable course, for you and for us?

We refuse to speak to eIndonesian PTOers, who we consider harmful to eIndonesia’s reputation. We remain open to any contact with the elected President and Government of eIndonesia.

Remember the honour of your golden days eIndonesia, we still do!

Indonesian Version:

Kuat dan hebat adalah sejarah eIndonesia. Masa lalu kamu adalah ‘juara’ dari Peace dalam perang melawan Atlantis. Pada saat itu engkau menduduki sebagian besar dari eAustralia dan sudah lama kita damai. Anda tidak bisa menyalahkan eAustralia untuk diam2 menginginkan Peace gagal – bagaimana pun ‘sang juara’ dari Peace menempati bagian besar dari tanah kita. Akan tetapi di zaman adi daya kamu, tidak ada yang bisa menyangkal kalau ‘eIndonesia adalah Negara yg di hormati’. Pada masa perdamaian, kita sering berkomunikasi dan kata2 presiden eIndonesia dihormati sebagai kata2 dari orang terhormat yang bisa di pegang. Oleh karena itu, kita tetap hargai perdamaian, netral dan hubungan kita perdata atau ramah.

Setelah jatuhnya Atlantis, Peace memutuskan untuk menyerang eUSA dan eCanada. Kita tidak memaksa kamu untuk berbuat sedemikian dan kita juga tidak menyinggung masalah itu, tetapi kita hargai dan teruskan perdamaian yang di janjikan. Sebagi gantinya, eAustralia ikut serta Sol – sebuah aliansi netral dimana eIndonesia juga diundang masuk. Ketika kamu serang Amerika Utara, musuh anda yang memulai Resistance Wars di wilayah eAustralia yang diduduki anda. Sudah wajar kalau beberapa penduduk Australia ikut serta dalam perang ini, seperti beberapa rakyat Indonesia akan berbuat demikian kalau wilayah anda dikuasi. Itu bukan keputusan kita buat mengusir kamu keluar dari wilayah kita, akan tetapi orang yang kamu serang di Amerika Utara yang berbuat demikian. Kita tidak berbuat keputusan demikian sama sekali.

eAustralia bergabung dengan EDEN hanya ketika diserang eBrazil dan diancam oleh hal ke dua dimana eIndonesia mendorong eBrazil mendaruratkan perdana menteri Cerri dan eAustralia untuk menanda-tangani NAP diantara kita dan dimana eIndonesia tidak memegang janji itu. Saya pasti semua rakyat eIndonesia yang wajar akan mengerti kalau ini bukan langkah eAustralia melawan kamu tetapi hanya menjaga diri kita terhadap eBrazil yang kita inginkan keluar dari eSouth Africa juga. Sekarang kekuatan besar eIndonesia telah hilang: anda mengembalikan Western Siberia ke eRussia, menyerahkan Karnataka ke eUSA, dan kehilangan wilayah anda di eSouth Africa dan eAustralia. Apakah ini kesalahan eAustralia? Apa kita memaksa eIndonesia untuk mengembalikan Western Siberia dan menyerahkan Karnataka? TIDAK! eAustralia bermain dengan hormat dan adil dengan anda sebagai musuh yg di kagumi.

Apakah ini bermaksud eAustralia ingin menyerang anda dan menjajahi wilayah anda? Ini adalah canda tawa. Walaupun masa jaya anda telah berlalu, kamu masih termasuk negara terhebat di wilayah sekitar. Mungkinkah kanguru memakan gajah? Tidak! Apa kita mau menaklukan anda! Kita tahu bagaimana rasa ditaklukan.

Sekarang masa jaya anda telah berlalu, apakah harga diri dan hormat juga sudah berlalu? Eks-presiden Bajaj mengancam PTO eAustralia bersamaan dengan ke 3 eks-presiden lainnya jika kita tidak memberikan Western Australia dan tanda tangan MPP dengan kamu dan eRussia. Oleh karena itu, saya hendak bertanya kepada semua rakyat eIndonesia apakah itu terhormat untuk eAustralia meninggalkan sekutu dan menyerah kepada pemerasan? Biarkan kita pertimbangkan ide ini. Umpamakan kedua kali kita serahkan Western Australia dan mungkin menyutujui sewa; berapa lama EDEN akan biarkan anda menyimpan itu? Saya rasa tidak lama. Kamu akan menimbulkan gangguan buat mereka untuk RW ketika kamu sibuk di tempat lain, seperti kamu di Amerika Utara ketika kamu kehilangan daerah pertama.

Ada 2 jalan pilihan:
Perang:kita disini – kalau anda mau Western Australia, dating dan bertarung sebagai musuh yang terhormat yang kita kagumi.
Damai: anda ingin tukar diamonds dimana akan menjadi titanium – kita tidak akan menghalangi kamu! Kamu hanya perlu menyarankan perdamaian dan kita akan balik ke jaman lalu seperti perdamain kita yg lalu dimana kedua pihak akan beruntung dari perdagangan ini. Dengan cara ini, anda bisa bebas serangan kita dan tidak ada daerah yang RW ketika sibuk di tempat lain.

Rasa hormat bisa hilang di kedua pihak selama konflik ini, kesempatan untuk kedua pihak menaruh perbedaan dan masalah kesamping, dan berhadapan sesame dengan rasa hormat sekali lagi.

eAustralia bertanya kepada rakyat eIndonesia: apa jalan atau aliran kehormatan, bagi kamu dan kita?

Kita menolak untuk berbicara dengan eIndonesia PTOers dimana siapa yang dianggap membahayakan reputasi eIndonesia. Kita tetap terbuka untuk berkomunikasi dengan presiden dan pemerintah eIndonesia.

Ingatlah kehormatan dijaman emas eIndonesia, kita belum lupa.