[Lomba Menulis] Kisah Mantan Presiden... PART 1

Day 4,135, 23:46 Published in Indonesia Indonesia by Galaxies


Disclaimer :

Ini adalah kisahku ketika menjabat menjadi ePresident Indonesia selama 2 periode, Kisah ini mungkin akan terbagi menjadi beberapa artikel dikarenakan panjangnya cerita, cerita berdasarkan eKisah nyata yang dibumbui sedikit agar pembaca dapat merasakan/menjiwai kisah ini.


################################################################################

Day 1 ( 26 May 201😎

Pagi itu jam menunjukkan pukul 00.01 eRep, kudengar suara berisik di eRumahku, seperti suara orang berlari menaiki tangga, kamarku memang berada di lantai 5 karena memang rumahku adalah salah satu House Q5 yang sangat eMahal yang kubeli di marketplace indo dari salah satu ePengusaha house.



*Braaakkkk*

Pintu kamarku terbuka, dan kulihat ajudanku C U P I membuka pintu dengan keras sambil mencoba mengatur napas yang tidak teratur akibat menaiki tangga. Mataku melihatnya sambil tetap waspada jikalau kabar yang dibawanya ini adalah kabar darurat, maklum saja karena pada saat itu aku adalah seorang Captain A B E R I, salah satu Jenderal di Military Unit Elite di eIndonesia.

"Selamat Malam Jenderal Galaxies"
Cupi berkata sambil berdiri tegak dan hormat kepadaku.

"Ya, ada apa prajurit", tanyaku,aku berdiri sambil memakai seragamku jikalau ini adalah panggilan tugas.

"Lapor Jenderal, pengumuman eKPU telah SAH menyatakan bahwa mulai hari ini anda adalah ePresiden Indonesia resmi", sunggingan senyum sesekali terlihat dari raut wajahnya.

Aku kaget dan sekaligus gembira, namun aku tetap harus menjaga wibawaku di depan ajudanku, aku mengambil HP-ku dan menghubungi beberapa Team Sukses Kampanyeku, dan tak lupa aku menghubungi "Bombay" yang saat itu menjabat menjadi ePresident Indonesia sebelumnya.



"BENAR, Kaulah penerus perjuanganku, lanjutkan dan selesaikan apa yang telah aku perbuat selama 1 bulan ini aku menjabat menjadi ePresident", terdengar suara berat khas dari seorang Jenderal Tua "Bombay" di seberang HP sana.

"Baiklah, aku akan menerima amanah ini" ucapku sambil mematikan sambungan telpon dengan Jenderal Tua itu.

Aku tahu ini sangat berat sekali karena pada saat itu eIndo tengah berperang "Real War" dengan eAussie karna "Bombay" dengan sengaja memencet tombol "WAR" dengan eAussie yang mengakibatkan seluruh alarm peringatan WAR se-eIndonesia berbunyi, menandakan bahwa ini adalah perang Asli,



Aku ingat betul ketika itu aku sedang memimpin rapat di salah satu eCompany-ku di JAVA ketika alarm berbunyi tanda WAR dimulai, aku langsung bergegas mengakhiri rapatku dan mengambil seragam jenderalku di salah satu sudut ruanganku, aku tak habis pikir ternyata benar apa yang telah di ucapkan Jenderal Tua "Bombay" pada saat kampanye bahwa jika ia terpilih maka ia akan memulai war untuk memulai menjajah seluruh eDunia seperti jaman dahulu ketika eIndo dengan gagahnya berdiri hampir separuh eDUNIA di taklukan.

aku tidak menyalahkan keputusannya saat itu karena sebagai seorang Jenderal maka ePresident adalah tetap puncak komando paling tinggi di tatanan Militer.

"Bagaimana Jenderal" ucap C U P I.

aku tersadar dari lamunanku,

"Baiklah prajurit, aku akan menerima amanat ini", ucapku dengan lantang

"Sekarang kau hubungi beberapa orang ini untuk mengisi jabatan yang telah aku siapkan" kataku sambil memberikan amplop yang telah aku siapkan sebelumnya,



amplop ini berisi nama-nama orang yang telah aku percaya untuk mengisi jabatan kementerian pada saat aku menjabat menjadi ePresident.

Aku tatap piala - pialaku di rak piala seakan masih tak percaya bahwa mulai hari ini adalah hari pertamaku menjadi ePresident.



kupalingkan pandanganku ke rak satunya lagi yang berisi badge kehormatan yang berasal dari berbagai prestasiku mulai dari penghargaan dari Plato maupun penghargaan dari Military Unit-ku.



*tarikan napas panjang*

"Baiklah, aku akan menyelesaikan ini" ucapku sambil melangkahkan kakiku turun menuruni anak tangga menuju ruang tamu dimana disana telah menunggu beberapa petinggi partai Golkus dan partai lainnya, petugas eKPU, maupun beberapa Jenderal ABERI maupun Jenderal Military Unit lainnya telah menunggu, seperti tak sabar untuk mengucapkan selamat kepadaku.

TO BE CONTINUED...

############################################################################