SEJARAHKAH YANG SALAH?

Day 3,537, 08:36 Published in Indonesia Portugal by ll Hirasawa Yui ll

Dikisahkan disuatu negara demokrasi yang adil dan makmur, hiduplah seorang pemimpin negara yang amat dibanggakan oleh masyarakatnya. Ia selalu membuat perubahan yang nyata bagi masyarakat luas, terutama masyarakat kelas bawah. Ia selalu disanjung, dipuja, dan dihormati orang banyak. Bahkan banyak pemimpin negara lain pun ikut memuji kepemimpinannya yang adil dan berdaulat.

Pada tanggal 7 ia di tetapkan menjadi Presiden negara tersebut dan di hari yang sama bertepatan di istana negara, yang dihadiri oleh sesepuh dan beberapa petinggi badan legislatif, Ia melantik dan memperkenalkan para mentri serta pejabat setingkat mentri ke masyarakat umum. Masyarakat menyambut dengan suka cita dengan ketetapan ini dan berharap mereka adalah pilihan presiden terbaik yang senatiasa menjunjung tinggi kepentinggan umum.

Presiden tersebut mampu menjaga kestabilan baik didalam negara maupun di luar. Di luar, Presiden mampu menjalin hubungan baik dengan negara-negara sahabat. Di dalam, pemerintahan pun sanggat baik karena adanya kerjasama yang baik antara badan eksekutif dan badan legislatif sehingga segala keputusan menjadi cepat.

Kendalapun mulai muncul ketika pada saat Presiden meminta parlemen untuk mengadakan rapat luar biasa. Saat itu Presiden menyatakan bahwa negara ini memiliki HUTANG terhadap pihak lain, dan hutang tersebut dilakukan oleh presiden periode sebelumnya. Seluruh orang yang menghadiri rapat kaget dan meminta bukti yang jelas kepada Presiden, namun Presiden hanya bisa menunjukkan bukti peminjaman tanpa disertai jumlahnya, Presiden pun meminta agar badan legislatif menyetujui untuk membayar hutang ini. Perdebatan pun di mulai, suara bising yang merusak gendang telinga akibat semua anggota berteriak di hadapan Presiden selalu terdengar, dan banyak pula anggota yang memilih wolkout.

Mengingat situasi yang tak kondusif, komandan paspampres pun mengamankan Presiden dan membawa Presiden keluar dari area rapat dan kembali ke Istana Negara.

Hari terus berganti, tak terdengar lagi masalah HUTANG dibahas di setiap rapat kenegaraan. Negara terus berjalan tanpa ada hambatan.

Tanggal 27, pelantikan seluruh anggota legislatif yang baru. Ada muka-muka baru di sini namun tetap masih banyak muka-muka lama yang mengisi posisi di parlemen. Dan di tanggal ini juga lah terbongkar skandal Presiden. Ia melakukan pencucian uang negara. Belum sehari anggota legislatif di lantik mereka pun mengadakan rapat luar biasa dan memanggil paksa Presiden untuk menjelakan tentang uang negara yang tiba-tiba hilang. Presiden tak berkutik dan MENYALAHKAN SEJARAH tentang hal ini.

Masyarakat pun kecewa dan tak menyangka tentang kelakuan Presiden yang dulu mereka banggakan, dan berharap suatu saat negara ini akan mendapatkan pemimpin yang bijaksana dan mendahulukan kepentingan umum diatas segalanya.