[Cerita Fiktif} Ksatria Merah Putih : Red Stone- Eps.01

Day 3,076, 05:03 Published in Indonesia Indonesia by arzhikira19
"Apa kamu punya cita-cita ?" tanya guruku.
"Jelas aku punya cita-cita," jawabku.
"Lalu apa cita-cita kamu ?" tanya guruku kembali.
"Aku ingin mengubah nasib negaraku menjadi lebih baik dan orang-orang di dalamnya. Aku ingin membawa nama Indonesia dikenal oleh dunia," jawabku.
"Baiklah, kalau begitu masuklah!" kata guruku yang menunjuk ke arah kabut putih yang menyeramkan dan begitu banyak teriakan orang-orang yang mengerikan seperti di neraka.

Aku langsung bangun dan menyadari bahwa itu hanyalah sebuah mimpi buruk. Apa karena aku habis nonton film horor kemarin ? Tapi, apa hubungannya dengan cita-citaku ? Jelas saja, aku tidak pernah terbesit memiliki cita-cita seperti yang aku katakan dalam mimpi buruk itu. Ahh, biarin aja.

Aku langsung bangun dan berangkat ke sekolahku.


Tidak seperti biasannya, aku merasa bahwa hari ini cukup aneh bagiku. Apa itu karena mimpi buruk semalam ?
"Hey, Dj_omblo," panggil temanku bernama Riki.
"Apa, Dj_Anda," balasku sambil menoleh ke arahnya
"Nanti kita ngerjain tugas dulu ya habis pulang sekolah ?" tanya Riki.
"Yah deh, terserah kamu aja," jawab singkatku.

Bel pulang sekolah berbunyi dan aku segera menuju ke kantin untuk tugas kelompok bersama. Aku dan teman-temanku mulai mengerjakan tugas kelompok kami. Namun, kebiasaan kami dalam mengerjakan kelompok adalah lebih banyak bercanda dibandingkan serius ngerjakan tugas. Sampai kami selesai mengerjakan tugas sampai larut malam.

Waktu itu, di sekolah hanya tinggal aku, Riki, Oline, Angela, beserta penghuni-penghuni sekolah lainnya 😃
"Eh, aku takut nih. Cepetan pulang dong !" kata Oline yang cukup panik.
"Tunggu bentar, ini videonnya belum selesai aku download semua," jawab Riki.
"Tinggal download aja di rumah kan selesai. Yuk, kita pulang aja," ajak Angela yang diikuti dengan Oline.
"Masalahnya aku gak punya kuota kalau di rumah. Kan kalau disini bisa nikmati wifi gratis," kata Riki sambil bercanda.
Oline dan Angela langsung saja meninggalkan kami berdua di kantin. Seketika, Riki langsung menutup laptopnya dan mengajakku untuk pulang segera.

Sialnya, pintu gerbang sekolah sudah dikunci. Aku melihat arlojiku dan jam menunjuk pukul 8 malam. Kami semua mulai panik, terutama Oline. Kami menccoba berteriak-teriak berharap ada satpam yang mau membantu membukakan pintu gerbang sekolah. Namun, semuannya sia-sia karena tidak ada orang yang lewat satupun.

Sudah satu jam, kammi berteriak-teriak, tapi tak ada satupun yang mendengar perasaan teriakan kita. Sampai suara kami hampir habis rasannya. Wajah Oline sudah terlihat lesu. Dia berjalan menuju taman sekolah dan duduk di bangku taman sendirian. Kami pun langsung menghampirinnya dan duduk di bangku taman bersama-sama sambil melepas lelah seharian ini.

"Indah ya," kata Angela sambil memandang langit.
"Apannya yang indah ? Apa kita terjebak di sekolah itu indah ?" tanyaku.
"Coba lihat bintang-bintang di langit," kata Angela lalu aku mengangkat kepalaku untuk melihat bintang-bintang di langit.


"Orang dulu berkata bahwa kalau kita punya harapan, tunggu aja bintang jatuh dan langsung mengucapkan apa yang kita harapkan," kata Oline yang juga memandang bintang-bintang di langit.
"Ahh, berharap itu sama Tuhan, bukan sama bintang jatuh," canda Riki.
Kami pun asyik dalam bercanda tawa bersama-sama juga. Tiba-tiba, sebuah benda seperti batu menghantam bunga mawar yang ada di sebelah kanan bangku kami.

Kami menghampiri dan melihat benda itu. Terlihat seperti benda milik UFO. Mungkin juga seperti batu biasa. Pokoknya, benda ini seperti batu berwarna merah mengkilat dan memancarkan cahaya.


Tiba-tiba, HP kami berbunyi bersama-sama. Kami melihat HP masing-masing dan terdapat sebuah SMS dari orang yang tidak kami kenal sama sekali.
"Bagaimana jika kita bisa membuat takdir hidup kita sendiri selayaknya dalam dunia game ?" isi pesan dari seseorang berinisial 'p'.
Aku melihat pada SMS yang diterima oleh Riki, Angela, dan Oline isi pesannya sama seperti yang aku terima. Kami hanya bingung dan melhat batu yang indah dan misteri ini. Riki mengambil batu itu dari genggaman tanganku. Dia mengamati dengan bingung terhadap batu yang berkilau itu.
Tak lama kemudian, kami mendapat SMS kembali. "Bagaimana jika kamu bisa mengubah nasib negaramu hanya dengan sebuah game ?" isi pesan dari orang berinisial 'p' itu kembali. Aku makin bingung dengan isi SMS itu. Apa semuannya ada kaitannya dengan mimpiku semalam ?

"Ahh, biarin aja. Anggap aja itu orang yang lagi iseng mau neror kita," kata Oline.
"Lagipula, apa sih maksud dari SMS ini dan siapa orang yang berinisial 'p' itu ?" tanya Angela yang bingung.
"Tapi, apa hubungannya dengan batu itu, ya ?" tanya Oline.
Semuannya hening seketika dan Riki melempar batu itu ke udara.

"Bamm"

Semuan yang ada di sekitarku berubah.

TO BE CONTINUED


nOTE : Endorse biar lancar bikin update cerita selanjutnya. Semoga tertarik semua ya sama ceritannya 😁.
Please vote jika kalian suka, comment jika ingin memberi masukan, dan endorse sebagai donasi biar lancar update ceritannya, subscribe kalau ingin dapat langsung updatennya 😁

Terimakasih,


Arzhikira19