[CERBUNG] HIKAYAT KADIROEN (24)

Day 3,137, 16:13 Published in Indonesia Colombia by kerikil

Ahai selamat berjumpa kembali kawan-kawan semua, sambil menemani dunia fana nan membosankan ini ditambah puasa, maka tak ada salahnya membaca2 untuk menyegarkan pikiran.(kalo bikin kuis ndak mampu hehehe)

lupakan ardinah mari kita simak kadirun yang telah lama menghilang,

"HIKAYAT KADIROEN"
KARYA : SEMAOEN

..Pilihlah yang mana?....
Kadiroen mendengarkan perkataan Tuan Residen yang seperti itu, tentu ada sedikit bahagia hatinya. Karena Kadiroen merasa mendapatkan keadilan dalam perselisihannya dengan 'Tuan Asisten Residen. Tetapi sekarang ia mesti memilih lagi. Kadiroen tahu, dalam pangkat dan pekerjaan priyayi ia sering mendapatkan kesusahan atau sukar betul untuk memuliakan penghidupan rakyat dan untuk memintarkan dan menguatkan rakyat di zaman baru ini. Sebaliknya, dalam pergerakan rakyat terbuka jalan yang gampang untuk kepentingannya ini.

Kadiroen hanya memikirkan betul perkataan Tuan Residen yang berkata tentang waktu yang terpecah itu. Kalau tetap ia menjabat sebagai priyayi, maka terpaksa ia memecah waktunya, sehingga ia tidak bisa berbuat sesungguhnya dan semestinya dalam pergerakan rakyat itu. Kadiroen juga ingat bahwa ia kemarin membaca suatu advertensi yang menjadi mede-redacteur (yang gajinya hanya sedikit untuk organisasi P.K. Sinar Ra’jat). Ia tahu, bahwa kalau ia yang minta pekerjaan mede-redacteur itu, tentu akan ia dapatkan. Sedangkan Tuan Residen memberikan dua perkara yang harus ia pilih. Tetapi sekarang Kadiroen menambahi sendiri dengan satu pilihan lagi:

(1) Pangkat regen, setidak-tidaknya patih, tetapi mesti memutuskan hubungannya dengan pergerakan rakyat. Gaji dan pangkatnya amat besar. Tetapi cita-citanya atau idealismenya akan mati.
(2) Pangkat dan gaji wedono ada cukupan, berhubungan dengan gerakan rakyat masih bisa. Tetapi pekerjaannya di sana-sini tidak bisa semestinya karena waktunya terpecah.
(3) Pangkat tidak ada dan gaji hanya sedikit, tetapi sebagai mede-redacteur bisa menunjang cita-citanya. Yaitu membantu dengan ikhlas semua tenaga dan usahanya supaya rakyat Hindia bisa lepas, pintar dan kuat untuk bisa merdeka lahir batin.

Ia bisa menuntut cita-citanya bahwa tanah airnya akan merdeka, berdiri sendiri seperti bangsa lainnya, sehingga bangsanya akan bisa dipandang sama dan sederajat dengan bangsa lain.

Dalam hal menilik tiga perkara ini, maka sebagaimana dahulu sudah diceritakan oleh orangtuanya, terserah buat Kadiroen. Jadi, ia boleh memilih yang ia sukai. Oleh karena itu, Kadiroen dengan cepat memutuskan dan memilih: meminta lepas dari pangkat dan jabatan priyayi dengan hormat sebab ia mau menjalani perbuatannya sendiri yang sesuai dengan cita-cita dan keyakinannya, yang sungguh mulia untuk kepentingan orang banyak.

Begitulah, maka Kadiroen menerangkan keputusannya kepada Tuan Residen. Ia menjelaskan dengan gamblang sebab-sebabnya ia ingin lepas dengan hormat itu. Tuan Residen mendengarkan semua keterangan Kadiroen lalu menjadi gembira dan memijat tangan Kadiroen dengan cara menghormati. Maka Tuan Residen berkata:
“Kadiroen, saya gembira sekali mengetahui dirimu, yang sekarang dengan perbuatanmu sudah menunjukkan bahwa kamu memang seorang kesatria. Kamu sudah menyatakan bahwa kamu memang seorang yang pemberani. Artinya bukan berani berkelahi seperti anak-anak, tetapi berani, sebab kamu mau melepaskan semua kepentingan dirimu sendiri untuk memenuhi kepentingan orang banyak menurut keyakinanmu, Roch dan Rah adhi sejati tentu akan mendapatkan buah yang lezat dari perbuatannya. Kadiroen, saya mendoakan semuga kamu selamat.”

Begitulah, dengan senang hati dan tenteram, Kadiroen meninggalkan pangkat dan pekerjaannya untuk hidup sengsara, tetapi bermaksud mulia, sedangkan Tuan Asisten Residen muda meninggalkan pangkat dan pekerjaannya, dengan murka dan sakit hati. Tetapi akan hidup terus dalam kelimpahan harta benda. Yang baik sudah mendapat surga di batinnya, sedang yang buruk sudah pula mendapat neraka di batinnya. Neraka batin tidak bisa ditukar dengan surga batin. karena kekayaan batin lebih langgeng atau lebih tetap serta kuat (onvergangkelijk).

Bersambung...
bagaimana kisah kadirun selanjutnya...? silahkan nantikan kelanjutannya...

terimakasih.