KOMUNIS BUKAN ATEIS
Che Lodwyk
Dulu waktu SD, kita diajarkan di sekolah bahwa komunis adalah atheis. Bahkan sampai sekarang, bahwa anak sekolahan bahkan yang sudah kuliah masih mendapatkan pelajaran menyesatkan khas Orde Baru itu.
Apalagi waktu kita nonton film G30S/PKI, beberapa adegan di film itu menampilkan masyarakat yang antipati dengan PKI. Mereka mengatakan bahwa komunis itu masyarakat anti-Tuhan, sedangkan Indonesia ini berketuhanan yang maha esa. Pandai sekali penguasa-penguasa Orde Baru melencengkan sejarah, bahkan melencengkan ideologi politik menjadi sebuah kepercayaan. Dan yang paling parahnya lagi, tidak hanya anak sekolahan, bahkan orang dewasa pun mengira bahwa komunis itu atheis
Komunisme tidak sama dengan Ateisme. Komunisme adalah ideologi, sub-ideologi politik yang didefinisikan dengan ringan sebagai suatu paham pemerataan stratifikasi sosial dan kepemilikan finansial kaum buruh dan tani (proletar) dengan kaum pengusaha (borjuis) lewat pendekatan ekonomi kesejahteraan dan perjuangan rakyat kecil, sehingga tercipta sebuah persamaan dan kesetaraan hak dan kewajiban. Sedangkan Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi.
Seorang ateis bisa saja memiliki pandangan liberal, sekuler, kapitalis, atau juga komunis. Oleh karena itu, tidak semua ateis adalah komunis dan tidak semua komunis adalah ateis. Sementara itu, Indonesia contoh yang terkenal adalah Haji Misbach, sementara di India komunisme bukan hanya dirangkul, tetapi juga dipimpin oleh muslim, di Amerika Latin, komunisme/marxisme mempengaruhi ajaran Katolik sehingga terbentuklah Teologi Pembebasan.
Salah satu penyebab dihubung-hubungkannya ateisme dengan komunisme, mungkin adalah kata-kata Karl Marx lewat thesisnya bersama Friedrich Engels yang berjudul “Manifest der Kommunistischen” (Manifesto Komunis), “Agama adalah candu bagi massa rakyat” di dalam thesisnya itu, dia menulis bahwa agama adalah candu dikarenakan para theis terkurung dalam kotak yang disebut dogmatik. Digambarkan bahwa ajaran agama tentang doa dan usaha, para penganut agama cenderung dibutakan dengan “doa” sehingga gerakan mereka sempit dan terbatas. Sebagai contoh, jika kita berdoa semoga rezeki kita dipermudah Tuhan, maka kita akan melakukan aktifitas-aktifitas terbatas tanpa angan-angan untuk lebih (setidaknya, itu yg dia lihat di Jerman kala itu).
Disinilah Marx menganalogikan bahwa selama masih ada agama, berarti penindasan masih subur (penindasan bukan disebabkan agama, tapi orang-orang berlari ke agama tatkala terjadi penindasan). Maksudnya, orang yg berusaha keras untuk maju lebih diutamakan daripada berdoa.
Jadi, bukan dikatakan non-agama, tapi harusnya agama jangan dijadikan faktor memperlemah seseorang untuk tidak berusaha/malas (tidak melakukan revolusi atau perubahan).
Di Indonesia, cap atheis pada komunis dan sebaliknya adalah hasil dari propaganda rejim Orde Baru yang ingin melenyapkan partai besar dan jutaan pendukungnya tersebut secara instan dan dalam jangka panjang. Guna mendapatkan dukungan kelompok agama, maka rejim Orde Baru mempropagandakan bahwa komunis adalah atheis, musuh agama, sehingga mereka harus diberantas dari bumi Indonesia. Lebih dari satu juta orang dibunuh, dirampas harta benda dan hak-hak sipilnya, dipenjara tanpa pengadilan, dibuang ke Pulau Buru akibat kampanye antikomunis di tahun 60-an.
Comments
.donutmaxx
Sekarepmu ae lah mas brow
io ta.. koran..yo koran.. akun yo akunku... hahahaha
Ngisi komen kekeke...ketimbang bosen xD
dasar kominis abangan! *banting arit
atheis beloem temtoe kominis, aken tetapih kominis sedjati soeda pasti atheis itoe.
matjem mana ikoet paham materialisme jang mendjadi dasar ideologi jang digagas kawan Marx-Engels aken tetapih beragama en bertoehan? kontradiktie bin kontraseptie!
matjem pake badjoe aken tetapi ndak pake tjelana itoe!
om kasih ane sumbernya. dimana seorang komunis harus jadi seorang ateis.
bagi ane, itu urusan pribadi.
tjoba kowe pahami baek2 materialisme itoe apa, tjari sahadja di gramedia atawa wikipedia poen.
hatta, aken djelas bagi kowe orang bahawa agama meroepaken halangan bagi perdjoewangan ideologie kominis, itoe karena filosofie jang ada di belakang kedoewanjah sangatlah bertolak belakang.
tabik.
om vand... di amerika latin saja komunisme bersatu dengan agama maka terciptalah teologi pembebasan.
[removed]
bersatoe itoe pan katanjah kowe orang poenja artikel poen. 😛
logika pemboektian terbaliknjah sahadja, tokoh kominis amerika latin matjam kawan Fidel Castro, pertjaja tidak sama toehannjah itoe teologi pembebasan poen? ndak toh?
jang djelas semoewa agama ada oensoer sosialnjah, membantoe jang miskin, jang didzholimi dan laen2.
ketika aspek sosial itoe ditondjolken, apakah maknanjah mendjadi bersatoe dengan kominis? jo ora iso hantem kromo ngono to.
wong kawan Marx beloem lahir itoe agama2 soeda mengadjarken sosialisme kok. 😛
camerad theist memang sebuah paradox
cuman seorang delusional yang ngakuin itu ada
.summon alay
komunis selalu membawa2 rakyat kecil jadi jargonya,, seolah mereka membatu wong cilik.. persis seperti pemilihan umum di indonesia tahun 1950-1960an
jargon PKI sebagai partai yang mengayomi wong cilik terus mereka dengungkan
namun apa yang terjadi saat PKI memiliki pendukung yang banyak dan memperoleh kekuasaan di jaman itu?
apa masih pro dgn wong cilik?
PKI selalu pro rakyat kecil. kalo gak di hancurkan soeharto, PKI semakin besar dan Indonesia pasti lebih makmur....
wong W O N G kok K O K
agama itu candu .
mungkin kalo sosialism bukan ateis, baru bisa dibenarkan
bagi ane urusan agama itu urusan pribadi, toh gak ada manife yang menyebutkan komunis haruslah ateis...
vice versa bro.
mksudnya gmna om?
Fakta:
1. Communism begins from the outset (Owen) with atheism; but atheism is at first far from being communism; indeed, that atheism is still mostly an abstraction.
Karl Marx: Economic and Philosophic Manuscripts of 1844
Marx yang penipu atau OP yang penipu?
2. A Marxist must be a materialist, i. e., an enemy of religion, but a dialectical materialist, i. e., one who treats the struggle against religion not in an abstract way, not on the basis of remote, purely theoretical, never varying preaching, but in a concrete way, on the basis of the class struggle which is going on in practice and is educating the masses more and better than anything else could.
Vladimir Ilyich Lenin: The Attitude of the Workers’ Party to Religion
Lenin penipu atau OP yang penipu?
3. Meskipun begitu, perkembangan komunisme islam bukan tanpa tantangan, bahkan itu juga terjadi di kalangan PKI sendiri. Beberapa pimpinan PKI, terutama yang doktriner dan menganut garis paten dari komunis internasional, mulai merasa terganggu oleh propaganda Haji Misbach dan rekan-rekannya.
Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/gotong-royong/20110510/haji-merah-dalam-perjuangan-anti-kolonialisme.html#ixzz3Lt9LJFsT
Entah sejak kapan kalau seorang haji = orang yang mengerti ajaran Islam? Orang PKI sendiri gak terima ada Islam Komunis, pendiri komunisme gak setuju adanya agamis, pengurus partai komunis cina pun harus ateis
4. kata-kata Karl Marx lewat thesisnya bersama Friedrich Engels yang berjudul “Manifest der Kommunistischen” (Manifesto Komunis), “Agama adalah candu bagi massa rakyat”
Yakin tuh di manifesto komunis ada kalimat itu? OP itu lagi nipu pembaca? Manifesto Komunisme versi siapa lagi ini?
5. CPI dipimpin oleh Suravaram Sudhakar Reddy, CPI-M dipimpin oleh Prakash Karat, yang mana yang muslim?
jangan2 pembaca ditipu lagi sama OP?
6. Pernah tau Soviet Bloc? communism vs. religion? berapa korbannya? itu soviet doang, belum negara2 dulu komunis dan sekarang udah rontok dan mulai merangkul kapitalisme, negara yang gede bukan merangkul lagi, tapi emang udah kapitalis, dipimpin 1 diktator/partai yang ngaku berhaluan komunis.
...The party is over, sambil buang palu & arit usang ke tempat sampah...
...bagian mana propaganda orde barunya neeeh...