Enjoy Your Privilege!
Munawar Musso
Merespon artikel ini: https://www.erepublik.com/en/article/-uud-covid-19-2714759/1/20
Maka saya hanya akan merespon dengan satu gambar yang menggambarkan kondisi saya, dan mungkin juga banyak orang, saat ini:
The romanticization of the Quarantine is a class privilege!
Tidak semua orang punya privilese untuk bisa Work From Home. Tenaga medis, Buruh pabrik, pekerja harian, supir ojek daring, dan masih banyak lagi yang harus keluar rumah agar dapur tetap bisa mengebul. Jadi bagi Anda semua yang punya privilese untuk WFH, nikmati dan bersyukurlah. Sayangi orang-orang terdekat Anda, and make every moment counts.
Jaga diri Anda selalu, karena saat ini bahkan Negara pun tidak mampu untuk melindungi Anda.
Sekian dan Bubarkan!
Comments
Pertamax belum turun
jejak
tak semua pekerja bisa wfh
dan tak semua pemerintah bisa mengatasi wabah
Rite
lanjut
dum dum!
Nice Kumedan o/
stay safe
Siap Grakkk o7
betul.. tadi baru denger voice note supir blue bird yg kelaparan. gara2 ga ada tarikan. sedih dengernya...
mari kalo bisa bantu, kita bantu walaupun itu sedikit.
Saya inget pesan om saya, sering2 bersedekah. kadang walaupun menurut kita kecil, bagi orang tersebut apa lagi jika sangat membutuhkan, bisa aja kita sebagai malaikat hari itu untuk nyambung hidup dia ke esok hari.
Bener om. Apalagi rata2 driver Taksi itu umurnya 50+. Mereka jg lebih banyak di bandara. Dan ga ada opsi buat jadi kurir makanan. Kondisi mereka jauh lebih memprihatinkan sebenernya.
Makanya ketika pemerintah dan media terlihat sangat kasihan dengan ojol, sampai mau ngasih insentif harian (katanya mau dikasih 25rb, tp ojol minta 100rb/hari) sampai keringanan cicilan, ane cuma mikir "Ojol dimatikan oleh Corona, apa kabar Taksi yang dimatikan oleh ojol?"
No hard feeling buat geng ojol, menambah sudut pandang, soalnya ane sangat dekat dengan dunia taksi konvensional, huehehe.
plus lagi.. ada gerakan ksh makan ojol. dengan go food trus buat abangnya. bagus sih, gw ga melarang. tp taksi itu sebetulnya kasian. mereka ga mungkin ada yg begituan. dan dengan fare yg begitu tingginya, dari saya bincang2. misal mereka dapet 600 rb, mereka cuma bawa pulang 30% ato 40% trus dikurangi bensin. misal 40% cuma dpt 240 rb dikurangi misal bensin 100 rb, cuma bawa pulang 140 rb. padahal cari 600 rb dijalan sekarang katanya udah ga kaya dulu.
online msh enak ada bonus point segala buat nambah2...
Disini ada 2 sistem om, komisi dan kepemilikan. Komisi, seperti yg om jelaskan, bagi hasil. Kepemilikan itu pakai setoran/cicilan fix harian, biasanya 140rb, sisanya buat driver. Biasanya driver jadi taksi online, udah ga pasang crown. Dalam 3-4 tahun, mobil jadi milik driver.
Dalam kondisi begini, para driver diizinkan buat nyetor 70rb per hari (tp waktu buat dapet mobil jd tambah lama). Tp dengan potongan setoran pun, mereka pilih untuk parkir mobil di pool, krn emang udah susah cari penumpang dan resiko kena virus.
Semakin berat buat driver, semakin berat buat perusahaan jg. Beda dengan ojol, yg kasian driver, tp perusahaannya santai2 aja.
Di tempat ane, rasanya malah WFH jadi excuse perusahaan untuk mengurangi upah karyawan. Dengan alasan pendapatan yg turun drastis, semua tunjangan dihilangkan, tinggal gaji pokok. Still think WFH is a privilege?
wfh is privilege, if u still can feed yourself n fams while wfh, its a privilege...
or u prefer to work as usual and face covid19 with your guts?
If you think you wont get sick, even if u get covid19 u will be the asymptomatic one, remember that even then, you will spread the virus even more, u can bring it to your family or whoever that might not as strong as you are in terms of immunity
so yes, wfh is privilege
Privilege is supposed to be a special right, not compulsory. No one would take a pay cut for day off. It feels more like a compromise rather than a privilege.
Saya cuma ingin berterima kasih kepada para ojek online, bankir, pns, supir angkutan umum, pegawai pertamina dan semuanya yang harus meninggalkan rumah demi menyambung hidup dirinya dan keluarganya.
Saya akan menjaga privilage ini dengan sebaik-baiknya, dan hanya akan keluar saat kebutuhan betul-betul mendesak.
AGREE
I dont't have that priviledge,
kudu keluar rumah buat jemput rejeki cuy.... xD