PEMERINTAH APA-APA AN INI??!!

Day 1,642, 20:32 Published in Indonesia Indonesia by Stephanus N

Wuakakak jangan liat judulnya yak, beda jauh ama isinya

Wah gue udah lama banget gak nulis nih yah...

Ada beberapa info dari erep yang menarik dan membuat saya ingin membahasnya.

1.Pertama tentang mulai ramainya media kita lagi.

Bagus bro ini, setiap hari saya melihat beberapa koran baru muncul. Tapi koran-koran yg bermunculan ini berbanding terbalik dengan jumlah votednya. Dalam pengalaman saya, jika ingin votednya banyak ada 2 issue yang harus dimunculkan. Dan harusnya bisa dipelajari untuk para newspaper muda yang ingin eksis dalam bidang ini.

Issue sinetron atau kontroversi tentunya salah satu yang banyak votednya. Ini wajar banget, jangan selalu menyalahkan artikel kontroversi, karena dasarnya kontroversi itu menarik untuk disimak. Liat koran-koran luar maupun lokal kita, jika ingin laku harus menampilkan tagline tentang perselisihan, persaingan, perebutan, bencana, korupsi dll. Jarang kan ngeliat koran-koran besar menampilkan tagline tentang “semuanya baik-baik saja”? Jadi yah wajar kalau artikel kontroversi selalu banyak votednya

Yang ke-2 artikel yang paling bnyk voted adalah artikel tentang Humor/lucu-lucu-an. Ingat dulu di kita ada Neng Etty? Atau Koran komik Bong? Semuanya mengandung, sindiran, sarkas tapi mengandung unsur lucu. Minimal tersenyum jika kita membacanya, ini juga wajar karena di RL pun sama. Tiap hari di kompas ada mang usil, atau di setiap koran pasti ad akarikatur yang menarik dan lucu.

Jadi saya tidak menyalahkan mati-suri nya voter-voter kita untuk artikel. Tapi lebih fokus kepada isi artikel sehingga enak untuk dibaca dan para pembaca tergerak sendiri untuk menekan tombol voted. Saya tidak menyuruh anda untuk membuat artikel sinetron tapi untuk lebih mencerahkan dari sisi pembaca. Jika artikel menarik maka dengan senang hati maka tombol voted akan kita berikan.

Ok sekarang yang ke-2

2.Tentang release sebuah region

Banyak mungkin dari pihak pemerintahan yang kesal karena susah sekali untuk me-release sebuah region jajahan. Dengan alasan yang kuat pun susah, apalagi dengan alasan yang lebih lemah. Untuk diketahui hampir sebagian besar pemain Erep di Indonesia itu bergabung karena alasan nasionalisme.

Itu wajar karena kita sendiri dalam ber-iklan untuk erep juga mengandalkan issue nasionalisme. Jadi jangan terlalu menyalahkan newbie-newbie yang belum tau apa itu release. Mereka hanya tau membela merah-putih, itu saja.

Dan masalah ini ditambah dengan kepentingan atau ego pribadi masing-masing. Tapi jangan juga selalu jari kita menunjuk atau menuduh kepada mereka. Mungkin saja mereka punya kesal karena philipina/singapore/malaysia selalu menyerang kita di saat kita terdesak. Harga diri, dendam tidak bisa dihapuskan, kalau pemerintah cerdik justru ego atau dendam ini bisa dimanfaatkan untuk hal lain.

Yang menarik juga ketika saya masuk ke salahsatu room partai, ada sebuah counter command untuk segera di defend region yang akan di release. Entah mereka becanda atau serius. Justru ini jadi bahan pembelajaran lagi untuk setiap pemerintahan. Region yang di release itu tidak mudah. Jangan terlalu menyalahkan mereka yang defend. Kita analisa lagi, kenapa mereka bisa defend, malah mungkin alesan mereka yang defend justru bisa kita ambil.

Dan terakhir

3.Tentang maraknya komunitas radio-radio baru

Ini sebenarnya issu yang sensitif karena bakal menyinggung partai laen. Tapi toh harus saya lakukan karena buat saya ini menarik. Dulu si nuge sama Don Agung(koreksi kalau salah) membuat ReRI tidak memakai embel-embel partai.

Bahkan saya tidak tahu dan tidak mau tahu waktu Nuge dan buat ReRi itu masih di IDS atau sudah di PkeI. Mereka hanya berkarya memakai nama eIndonesia.
Lalu muncul radio Frontal dan kini radio KamiSama. Saya ingin sekali mencari jawaban dari versi mereka kenapa tidak digabungkan saja? Toh dengan memunculkan radio-radio partai bakal membuat pembatas-pembatas baru lagi buat kita semua? Pemain erep makin dikit, makin cuek jadi kalau dibuat pembatas baru maka akan semakin sepi.

Tapi kita harus dengar juga alesan mereka membuat radio partai. Nanti akan muncul radio PreI, radio Golkus, radio Komunis dll. Ini seperti kasus Militer Unit. Para MU dari masing-masing partai berlomba untuk eksis. Mending kalau eksisnya berguna untuk eIndonesia. Militer Unit masing-masing partai sudah mengakar dan sulit (sulit bukan berarti tidak mungkin) untuk disatukan lagi.

Contoh, ego saya sudah bersama RG. Jadi kalaupun disuruh gabung ke AbeRI atau PETA, hanya tunggu waktu saya kana kembali lagi ke RG.
Jadi jangan sampai kasus MU ini menjalar ke kasus radio. Bakalan susah menyatukannya lagi. ReRI akan jadi representasi pemerintah, bukan representasi rakyat eIndonesia lagi. ReRI akan jadi eksklusif, ada batas untuk mengjangkau ReRI karena terhalang oleh radio partai.

Cukup ah itu saja. Semoga berguna. Ini tentu saja dari sudut pandang gue, dan belum tentu bener juga hahaha...

Setiap comment dari level 29 kebawah akan mendapat 5 tank Q6.

Pejompo dari Kiri
Stephanusn