MU NASIONAL ITU OMONG KOSONG

Day 1,685, 03:36 Published in Indonesia Indonesia by Jan Kirk

Sebuah fakta mengejutkan ternyata baru saya ketahui, eIndonesia yang katanya legendaris ini ngga punya tentara nasional. Saya kira sih ABERI, ternyata bukan. ABERI cuman namanya aja gitu, tapi kelakuannya selevel sama MU yang lain yang biasa disebut MU swasta.

Setelah bertanya kesana kemari, dan membaca beberapa koran yang direkomendasikan oleh beberapa narasumber yang saya hubungi, saya pun tiba pada beberapa kesimpulan :

1. ABERI ternyata masuk ke generasi “cemungudh eaghh” yang tak lain tak bukan adalah generasi “andi lau” ( antara dilema dan galau), sama dengan MU yang lainnya yang terlalu banyak tapi isinya cuman bikin ketawa doang. Yang satu gerah dan gundah karena disebut penghisap dana rakyat, dan yang satu rajin kritik tapi damage yang disumbang cuman bikin geli. Ketika posisi di reverse, hilang satu satu, tiada yang sanggup.

2. ABERI dan MU MU yang menyebut dirinya swasta, ternyata hanyalah suatu projeksi suatu penyakit masyarakat yang biasa disebut NARSISME AKUT. Dimana setiap MU, ingin terkenal, ingin punya anggota lebih banyak, saling black campaign, dan saling mendoktrin. Sebenernya, kita itu main game apa main hati sih? Terlalu banyak dogma, doktrin, dan stigma yang terlahir di dalam game ini. Ternyata sebuah sifat narsisme, dan ingin dikenang oleh orang ternyata merupakan dasar kita, dalam bermain game ini. Terkadang kalian lupa, bahwa apa yang telah dicapai dalam game ini bukanlah apa-apa jika dibawa ke kehidupan nyata.

3. Banyak MU MU yang dibentuk untuk mengganti fungsi ABERI, sebut saja PETA, yang sampai sekarang ternyata hanyalah salah satu media untuk melakukan pencitraan yang sayangnya hanya membuat anda NARSIS sendiri, eksklusif dan mengulangi kesalahan yang sama dengan pendahulunya, menjadi hak milik dari kalangan tertentu saja.

4. Demikian juga yang ada sekarang dengan TNeI, yang dibentuk oleh presiden generasi cemungudh eaghh. Dimana terlalu berputar-putar, sosialisasi yang seadanya, awareness orang-orang cuman “ohh ada TNeI toh” dsb. Ketika ditilik lebih lanjut, ternyata bermotif sama, pencitraan diri agar dikenang sebagai pendiri MU negara. Tak mau mantan bossnya malu sendiri, maka para anak buah dari Laskar Bocil pun mengisi TNeI agar paling tidak punya anggota. Jujur ini mengingatkan saya pada lelucon di stensilan, layaknya bisnis franchise yang diganti namanya saja, sehingga TNeI lebih seperti Laskar Bocil Cabang Biar Gak Malu.

5. Dan sesungguhnya, yang tidak tahu menahu tentang rasa malu adalah kita, yang ingin enaknya saja, tidak mau berjuang bersama, pengen duit negara, tapi tetap acuh tak acuh terhadap apa yang kita sebabkan. Kita lari satu-satu dengan beragam alibi dan juga pencitraan. Sungguh itu sebenarnya lebih gak tau diri daripada yang NARSIS. Banyak yang lebih suka memencet tombol post atau comment tapi nihil ketika memencet tombol fight di medan laga. Kita layaknya orang-orang dengan pemikiran sejauh lompatan kutu.

Akhir kata, ingin marah...silahkan..ingin diam...silahkan..asal jangan kau lupa vote comment dan subscriptionnya, karena takkan sama tanpa hadirmu disini.



Some say that his heart is in upside down, and that his teeth glow in the dark.all we know is he's called the stig.