LATE BANGET [CERBUNG-PKeI] Candu Imaji

Day 2,946, 18:41 Published in Indonesia Portugal by Pletoxxx Miring

Sebelumnya Saya mohon maaf sebsesar2nya pada seluruh kamerad PKei, karena event cerbung terhenti gegara banyak persoalan RL yang terjadi.

sejatinya artikel ini dibuat gegara artikel ini,

dan dengan melanjutkan pula side story dari sini

Penulis mohon maaf sebesar-besarnya sebelum memulai apabila ada yang tidak berkenan di hati para ePembaca..

Candu Nostalgia



Penyusup!” teriakan kamerad Trydo yang menggema di ruangan gedung merah setengah menyadarkanku dari lamunan. Tetapi belum. Kesadaranku belum sepenuhnya bersama kawan kawan seperjuanganku di gedung itu. Belum.. kesadaranku masih terbius dalam nostalgia yang berdosis fatal..

Strangers, Bujel, Boncos, Nugelo, Dendi... hanya sedikit dari puluhan mungkin ratusan nama yang pernah mengisi gedung ini dengan segala absurditasnya. Kini mereka telah hilang dan masuk arsip yang dilabeli “Menghilang dalam Tugas”.

Heh. Kejayaan masa lalu...” sinisme itu banyak diteriakkan oleh kaum-kaum yang dengan alasan atau kebodohannya masing-masing membenci militan dari gedung ini. Kejayaan tidak cukup untuk menggambarkan itu semua. Kejayaan hanya merupakan satu jenis bentuk dari pencapaian yang dihasilkan dari kesama rataan dan satu rasa yang dibenamkan dalam pondasi gedung ini yang terdalam.

Kenapa kau? Terlalu banyak?” ujar kamerad Fitz sembari melinting kulit jagung seperti tembakau. Kali ini kalimat tersebut benar benar membangunkanku dari biusan itu, “Ah tidak, hanya sedikit mengantuk. Aku akan merebus kopi, apakah kalian ada yang mau?” kataku seraya berjalan melewati kamerad kamerad lain menuju kearah dapur. Sembari melewati ruangan kutepis sedikit aroma kesedihan akibat kesunyian yang kini terjadi..

Candu Ilusi

Hari itu hujan sangat deras. Sembari membawa teko kopi kulihat Fitz, Fissionmailed dan ChaosKuning sedang berdiskusi “Siapa yang bertanggung jawab atas ini semua?” ujar Fitz, “Sampai sekarang kami masih belum tahu tapi kami akan segera menyelidikinya.” ujar Fissionmailed dan ChaosKuning.

Eggiansyah seorang militan muda RGEC menghampiriku: “Kamerad, selama kau tertidur banyak yang terjadi di eNegara ini. kita dalam keadaan perang dengan eKoboi.” Belum pula aku bisa mencerna kata kata tersebut kamerad Lodwyk muncul dan menambahkan: “Ada banyak isu kawan, heh arogansi Pemerintah dan delusinya akan kekuatan militer eNegara ini - bualan busuk.

Politik dan Konspirasi. Ironi dan Tragedi. Semangat dan Propaganda. Bisa kalian pisahkan kata kata tersebut?

Kumpulkan yang lain, kita harus turun membela eIndonesia.” Seru komandan Fitz yang telah menggunakan seragam RGEC lengkap dan topeng kebanggaannya serta cangklong ajaib yang rumornya dapat membuat dia disukai wanita. Setengah berlari aku menuju pusat Pelatihan Panjat tebing (TG Climbing Center), Marxis, Mrsantos, Pemaban, Kerikil dan kader-kader lain yang berTG kura kura masih berlatih memanjat. “Segera kumpul untuk apel darurat.” Ujarku, tanpa ragu mereka segera mengenakan seragam lengkap dan menujut ruang komando untuk mengikuti instruksi kamerad Fitz.

Seusai briefing Pasukan, Kamerad Fitz menghampiriku: “hei kau segera masuk ruangan biro khusus untuk membicarakan hal penting.” Aku mengangguk dan berjalan menuju ruangan biro khusus – ternyata di dalam sudah ada kamerad Zatsuma, Kuning, Fission mailed dan.. siapa orang ini?

Kalian dengar kamerad Trydo bukan? Ada Penyusup diantara kita. Untuk itu kalian dikumpulkan disini untuk melaksanakan misi konsolidasi dan pembersihan penyusup ini sebelum kita berangkat untuk berperang.” Kamerad Zatsuma berkata membuka rapat ini. “Kita sudah mempersiapkan orang khusus untuk itu dan dia adalah kamerad FajarP.” ujar Fitz. Orang yang disebut fajarP segera menyahut: “maaf Komandan, tapi saya adalah Nietzheguavara”.

Bagus, tidak salah kita memilih dia, dia sudah berganti identitas.” Kata Kuning. “lupakanlah soal Mariana ia tidak sebanding dengan Karlina.” Kata Fitz sembari berusaha menyembunyikan senyum disimpulnya.

Tidak pernah kulihat Fitz tersenyum sesumringah itu, terjebak dalam ilusikah dia? Atau aku dan semua orang di eNegara ini yang sedang terjebak dalam ilusi Kemenangan?


Candu Kebangkitan




Bereskan semua berkas itu, dan data ulang kader kita.” Zatsuma menyuruhku seusai rapat. Dengan setengah hati karena masih bingung dengan seluruh kejadian dan informasi yang kudapat hari ini aku menuruti perintahnya. Sembari membaca arsip kulihat keluar jendela – hujan telah berhenti, matahari telah keluar. Bunga mawar yang ditanam oleh entah siapa kulihat mulai tumbuh dan mekar bewarna Merah. Semerah jiwa senior senior kami.

Sepintas teringat aku akan ucapan salah satu Grup rap Indonesia: “Kalian tidak akan pernah menghabisi kami, meski kalian bunuh kami berkali.

Tapi lamunanku buyar saat aku melihat amplop dengan noda merah darah di tumpukan arsip tersebut; segera kubuka amplop tersebut dan... ORANG INI. ORANG INI.....


BERSAMBUNG....

karena lomba dimulai lagi maka om Kerikil mana cerbungmu? ditunggu 2 hari dari sekarang 🙂

PS: Ger, sori banget coy, nih gua penuhin kewajiban gua.
gua orangnya ga suka punya hutang. hahahaha