Ide Untuk eRepublik

Day 1,702, 06:34 Published in Indonesia Indonesia by Celestial Angel

Sebenarnya website MMPORG seperti eRepublik ini memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan yang tetap dan stabil bagi developernya. Setelah memepelajari sejarah game ini dari berbagai sumber, rasanya keputusan developer untuk mengganti pemasukan utama yang semula dari iklan (advertise) menjadi gold pack adalah karena goldpack memberikan keuntungan yang luar biasa besar dan kadang jumlahnya meledak ledak tak tentu, yang mengejutkan juga melebihi perkiraan. Bayangkan saja bagi orang eIndon, ada yang menghabiskan 30 juta sebulan maen game ini. Bukankan ini ukuran yang membelalak dan sangat besar untuk ukuran orang eIndon. Tapi bagi negara-negara lain kayaknya keluar 10 juta sebulan udah biasa, apalagi Romper. Entah sudah berapa milyar yang dihabiskan Romper untuk maen game ini.


Pemain game ini terhitung sangat sedikit ketimbang seluruh populasi netter. Sekita 230.000 orang yang aktif main game ini, mungkin termasuk sapi. Jadi ya ... pasti kurang dari itulah yang aktif main game ini. Industri game online Indonesia pernah memanas dengan hadirnya 2 game yang mungkin masih dimainkan sampai sekarang, yaitu Ragnarok Online, dan Warcraft :: Dot A. 2 Game itu saja serius untuk ngurusin pemain yang paling cuman 2% populasi seluruh Indonesia dengan menghadirkan event dan maintenance terhadap berbagai keperluan komunitas. Bayangkan saja seperti RO yang sampai menghadirkan Server Sakray, bekerjasama dengan pemain untuk meneliti bugs yang muncul. Dan dari report bugs, setiap kamis jam 14.00 sampai 15.00 akan ada maintenance untuk mengupdate server sehingga bugs-nya ilang semua.


Tapi Developer game ini malesnya bukan main. Bukanya menanggapi setiap tickets complain, dengan memperbaiki bugs setiap pekan. Eh malah memunculkan fitur game yang aneh-aneh #gedhek-gedhek. Ora rumungso tenan, karepe ki pye. Game sebelah, seperti Travian, sampai ada yang versi bahasa Indonesianya. Dan serius mengurus komunitas game Travian disetiap negara dengan beberapa eventh walaupun cuman sedikit. Kalau ada bugs, bahkan kita bisa langsung menghubungi developer Indonesia di travian indonesia forum. Ya... mungkin, gak serius-serius amat ngurusi komunitas sih. Tapi paling enggak PR (Public Relation) untuk costumer satisficationnya mbok ya ditambah gitu lho. Ditingkatkan.

Terus

Overall setelah melihat game ini, sebenarnya orang Indonesiapun bisa mbuatnya. Banyak temen-temen saya lulusan jaringan dan programer. Hanya saja untuk konsep game MMPORG dan game-game sejenis membutuhkan dana awal yang tidak sedikit. Kalau saja player Platinum di Game ini mau menghibahkan duitnya untuk Development game MMPORG seperti eRepublik dengan Platform sendiri, mungkin bisa menciptakan game strategi yang lebih beradab dan tidak laknat seperti game ini.

Atau

Indonesia mengajukan Ambesador dan team untuk internal eRepublik. Kalau saya tidak tahu, tolong beritahu saya Ambesador eRepublik dari Indonesia atau paling tidak untuk Asia. Ambesador membantu menghubungkan antara Player dengan Management Game, sehingga bisa menciptakan fitur yang mendukung Player maupun Management. Team Internal, tentunya adalah para Programer yang berasal dari eIndonesia yang mungkin bisa membantu Plato (atau dalam bahasa halus menggantikannya). Harapannya juga bisa tetep saling menguntungkan.

Lain-lain

So Please, kalau team manajemen maupun development game ini bangkrut. Tolong secara transparan di publish income pertahun yang didapat dari game ini. Profit berapa dan cashflownya untuk apa saja. Kalau game ini bisa memberikan laporan keuangan secara transparan kepada Player di Blog eRepublik, tentunya semakin membuat Player semakin trush dengan game ini. Harapan saya, dimasa mendatang game ini bisa menjadi game terbaik, gak cuman game yang isinya musuhan terus sama Development. Apa Plato itu gak malu, sampai emailnya ditulis “don’t reply this massage” karena banyaknya protes yang dibanjirkan kepadanya.

Pentup

Ini game serius, tapi harus tetep seneng. Ingat pesan yang melegenda ini “Game cuman formalitas yang penting komunitas. Pentingkan koordinasi jangan cuman aksi”