Hama kutu kupret melanda kerajaan eIndo

Day 480, 16:51 Published in Indonesia Indonesia by FranSeven

eIndo adalah nama sebuah negeri yang makmur dan diperintah oleh seorang Raja yang pandai, adil, bijaksana, dan selalu memikirkan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya.

Bulan ini hama kutu kupret melanda kerajaan ini dan membuat hasil pertanian menurun tajam hingga mengancam kesejahteraan negeri. Raja yang bijak sudah memperkirakan kejadian seperti ini dan bersiap menghadapinya dengan membuat lumbung padi, gudang penyimpan ikan dan daging yang diawetkan, dan sebuah fasilitas istimewa untuk menyimpan berbagai sayuran dan buah-buahan. Selama beberapa musim panen belakangan, rakyat telah diminta untuk menggarap sawah-sawah dari para juragan sawah dalam negeri ataupun sawah milik kerajaan.

Tapi yang terjadi, justru para petani lebih memilih menggarap sawah milik kerajaan Nia -tetangganya-, yang menawarkan bagi hasil yang lebih banyak dari milik kerajaan eIndo. Meskipun mereka tahu bahwa hasil panen mereka di ekspor ke kerajaan Nia, dan digunakan untuk kepentingan kerajaan Nia sendiri. Mereka hanya numpang lahan di kerajaan kita, tanpa ada sumbangan yang berarti untuk kerajaan eIndo.

Sang raja panik, dan dengan segera memanggil para penasihat² dan menteri²nya untuk memikirkan beberapa solusi....

Solusi pertama....
Kerajaan eIndo akan menaikkan pajak penghasilan petaninya.... dengan kompensasi berupa subsidi kepada juragan sawah eIndo agar sang juragan bisa menggaji petani-petaninya lebih tinggi dari juragan-juragan dari negeri tetangga....

tiba-tiba salah satu penasihat berkata....
"Baginda... sebesar apa subsidi kita? jangan-jangan kalo subsidi kita kurang.... akibatnya tak ada lagi rakyat kita yang mau menjadi petani, dan segera berganti profesi menjadi tukang kebun.... toh gaji tukang kebun juga masih lebih besar dari pada gaji petani-petani kita....."

tak mau kalah dengan si penasihat, pak menteri pun angkat bicara.....

"Baginda... belum lagi kita memikirkan para juragan yang berada di pedalaman, yang sama sekali belum pernah bersosialisasi dengan kita.... dolan ke Istanapun.... belum pernah...... bagaimana nasib mereka Baginda.....?

Sang raja bijaksana termenung.....

Solusi kedua.... keluar dari mulut penasehat
Kerajaan membiarkan keadaan seperti sekarang... dengan konsekuensi yang akan ditanggung bersama seluruh negeri.... dan berharap pasar akan segera beradaptasi dengan kondisi negeri....

Baginda pun bertanya "Beradaptasi bagaimana... penasihat?

"Begini baginda raja.... dahulu, negeri kita juga tidak seperti sekarang..... dahulu sebelum kita menginvasi desa-desa kerajaan tetangga.... sawah kita sedikit.... persediaan pun selalu diambang kritis. Jadi biarlah keadaan seperti sekarang..... toh dulu kita bisa mengatasi hal ini."
"Tapi Baginda.... untuk mengurangi dampak dari krisis ini.... saya sarankan.... para polisi pamong praja kita bekerja kembali dengan lebih giat..... kita cari copet, maling, rampok atau siapapun yg berbuat dosa di kerajaan kita, kemudian beri mereka pilihan.... dihukum mati.... atau kerja sosial di sawah-sawah milik kerajaan...."

Sang raja bijaksana termenung kembali.....

tak lama kemudian.... Menteri kerajaan berkata
Solusi ketiga....
"Kerajaan menaikkan pajak penghasilan petani menjadi 99%...... biar mampus para juragan sawah. biar punah para petani...."
"Tapi.... kerajaan harus siap membeli seluruh sawah-sawah yg dijual oleh juragan sawah dari dalam negeri.... kasihani mereka baginda...."
"Setelah seluruh sawah jadi milik kerajaan.... kita bisa mengatur berapa gaji petani.... berapa harga jual hasil sawah.... pokoknya ndak ada yg punya sawah,selain kerajaan."
"Masalahnya baginda... cukupkah emas kita untuk membeli seluruh sawah milik rakyat kita? hanya baginda yang tahu...."

Sang Raja bijaksana semakin kebingungan.......


The End

PS.
• Rakyat eIndo mohon bantu sang Raja memikirkan solusi-solusi lainnya.....
• Baginda raja mohon memikirkan yang terbaik untuk rakyat.... karena Raja kita adalah "dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat"