Bukan Masalah Ayam, Atau Telurnya yang Duluan

Day 2,435, 15:44 Published in Indonesia Indonesia by fallen.tree


Selamat bersantap sahur untuk saudara-saudaraku yang akan menjalankan ibadah puasa. Sambil menunggu waktu subuh dengan ditemani lagu-lagunya kerispatih aku menyempatkan diri membuka gim erepublik. Ternyata, setelah tidak kuperhatikan beberapa hari gim ini terasa lebih sepi (apalagi di IRC). Aku pikir, ini bukan masalah inisiatif untuk bermain gim ini, tapi memang gim ini sendiri yang tidak "ramah-able" untuk newbie, itu yang aku alami. Ada beberapa alasan dari sudut pandangku mengapa gim ini makin hari (mungkin) makin sepi alias ditinggalkan oleh para penggandrungnya, diantaranya yaitu:


1. Yang kuat makin kuat, yang newbie setengah mati
Gim erepublik ini kalau tidak salah sudah terbentuk dari tahun 2007. Itu artinya sudah 7 tahun gim ini berjalan. Tentunya saat tahun-tahun awal gim ini terbentuk sudah banyak yang mendaftar masuk ke gim dunia virtual ini. Sudah banyak juga cerita suka dan duka yang aku baca dari om-om yang berjuang untuk eIndonesia saat itu.
gim yang lebih berorientasi ke modul peperanganya ini, salah satu faktor pentingnya adalah STR dari tiap-tiap char yang ada, setuju nggak? Hal ini terlepas dari mereka yang memang benar-benar terjun ke dunia politik atau dunia per-artikelan, tapi aku pikir mereka ga akan bertahan lama. Nah, orang-orang yang dari tahun-tahun awal sudah main sampai sekarang pasti kekuatanya (baca: STR) tidak terbayangkan oleh newbie.
Bener aja, mau ngerebut medal Battle Hero (BH) aja langsung dihadepin sama STR 20000an alhasil "dedek-dedek imut" dengan STR 3 digit angka cuma bisa ngemut jari.
lantas dimana dan apakah "kejayaan" yang akan dinikmati oleh para newbie?


2. Inovasi materialistis
Biar yang main ga bosen-bosen amet, emang sih erepublik ngeimplemetasiin ide-ide mereka. Tapi sayangnya, menurutku inovasi mereka terlalu cenderung bertujuan untuk menghasilkan uang. Salah satu contohnya yang aku lihat di salah satu battlefield ada beberapa tombol di samping kanan, yang kalo mau aktifinya harus pakai gold. Trus cara dapetin gold ya ujung-ujungnya beli, gesek pake kartu kredit.
Sejauh ini, aku bisa simpulin tim erepublik telah gagal dalam inovasinya. mereka gagal menghadirkan keseruan baru untuk newbie.
Apa mereka nggak baca hasutan-hasutan di laman fanspage mereke di facebook? Baca! Tapi mereka pura-pura buta. Apa mereka nggak denger masukan-masukan dari rekan-rekan dekat mereka? Denger! Tapi mereka pura-pura tuli. Finally, aku pikir alasan yang paling kuat adalah karena masih banyak "pelanggan setia" mereka diluar sana.
Ada yang aku salut dari masyarakat Indonesia, teryata makin hari kita makin cerdas aja ya dalam milih-milih gim (hehehe). Gimana tuh kemarin dengan acara yang anak erepindo buka stan di salah satu acara? Adakah "dedek-dedek" baru yang muncul? (hehehe)

Hmmm well, mungkin itu aja 2 alasan utama dari sudut pandangku kenapa erepublik makin hari makin sepi terlebih khusus untuk eIndonesia. Dan aku setuju dengan artikel sebelah bahwasanya kesepian yang sedang kita alami ini sudah bukan karena bulan puasa dan mendekatai hari raya lagi.
Sebenernya udah lama ga ngetik, jadi banyak kata-kata yang mau aku ketik malah ga kerangkai. Eits, udah pagi aja ternyata kalau begitu selamat menjalankan ibadah puasa untuk saudara-saudaraku yang menjalakanya. Terima kasih telah menyempatkan membaca dan mohon maaf bila ada salah.

Akhir kata,
"inilah eIndonesia
negeri yang hidup di dunia maya
negeri yang dahulu pernah berjaya
negeri yang bukan hanya jadi pelampiasan keputusan asa
tapi juga dapat mempertajam rasa
melalui berkumpul bersama
tetaplah eksis "adik muda"
dan cepatlah pensi para dinosaurus tua"





*Portal eRepindonya mana?