[Jas Merah Pahlawan] Bandung Lautan Api

Day 1,818, 20:53 Published in Indonesia Australia by Dendi Uzumaki


Artikel ini mungkin tidak masuk kedalam ketentuan lomba karena ada satu persyaratan yang tidak dapat terpenuhi tapi bandel bandel dikit gak apa apa kan ? Pahlawan yang saya angkat adalah "Pahlawan Lokal" yang membuat sebuah tragedi yang dikenang sampai saat ini, yaitu "Mohammad Toha".





LATAR BELAKANG
Beliau dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927. Ayahnya bernama Suganda dan ibunya bernama Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya meninggal dunia. Ibu Nariah kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha. Namun tidak lama kemudian, keduanya bercerai dan Muhammad Toha diambil oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah yaitu Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Toha mulai masuk Volk School (Sekolah Rakyat) pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II pecah.

Saat masa pendudukan Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan. Sehari-hari Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh. Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia juga mampu bercakap dalam bahasa Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, Toha terpanggil untuk bergabung dengan badan perjuangan Barisan Rakjat Indonesia (BRI), yang dipimpin oleh Ben Alamsyah, paman Toha sendiri. BRI selanjutnya digabungkan dengan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak menjadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI). Dalam laskar ini ia duduk sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur.





BANDUNG LAUTAN API
Setelah pemerintah Jepang menyerah pada sekutu, tanggal 21 November 1945, Tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Peringatan ini tidak dihiraukan oleh pihak tentara Republik. Sejak saat itu sering terjadi bentrokan senjata dengan tentara Sekutu. Kota Bandung terbagi menjadi dua, Bandung Utara dan Bandung Selatan. pasukan TKR dan para pejuang lainnya tidak dapat mempertahankan Bandung Utara. Akhirnya Bandung Utara dikuasai oleh tentara Sekutu.

Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu kembali mengeluarkan ultimatum ke-2. Mereka menuntut agar semua masyarakat dan pejuang TKR mengosongkan kota Bandung bagian selatan. Demi mempertimbangkan politik dan keselamatan rakyat, serta persenjataan yang tidak memadai pemerintah memerintahkan TRI dan para pejuang lainnya untuk mundur dan mengevakuasi Bandung Selatan. setelah mengadakan musyawarah, para pejuang sepakat untuk menuruti perintah pemerintah. Tapi mereka tidak mau menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh.

Rakyat pun diungsikan ke luar kota Bandung. Sebelum ditinggalkan Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang dan anggota TRI. Peristiwa ini di kenal dengan sebutan "Bandung Lautan Api". Dalam peristiwa ini terlahir lagu Halo-Halo Bandung yang dinyanyikan para tentara Republik dalam penantian mereka untuk kembali ke rumah mereka di Bandung.



Nah kalau yang atas diambil dari Wiki, sekarang agak sedikit ngambil dari mana-mana

Mohammad Toha memipin sebuah regu khusus. Ada beberapa versi mengenai tugas ini ada yang bilang bahwa tugas mereka itu menghancurkan gudang mesiu namun dari pihak keluarga tugas M Toha sebenarnya adalah "mencuri" persenjataan dari gudang mesiu yang terletak di daerah dayeuh kolot. Untuk masuk kesana sangat sulit untuk dicapai karena daerahnya merupakan daerah terbuka dengan penjagaan ketat. Jalan yang ditempuh oleh beliau dan regunya adalah melalui sungai citarum dan masuk ke gorong-gorong wc dan langsung masuk ke gudang mesiu. Sementara regu yang lain berusaha mengalihkan perhatian dengan menyerang gudang tersebut dari titik yang lain. Namun malang aksinya tesebut diketahui oleh tentara jepang dan M Toha mengunci gudang mesiu dari dalam, dan karena gudang tersebut didalamnya berisi peralatan perang yang dapat dipergunakan untuk menyerang negara kita, maka beliau memutuskan untuk meledakan gudang mesiu tersebut sehingga gudang tersebut hanya menyisakan sebuah lubang yang sangat besar, yang sampai hari ini masih dibiarkan menjadi kolam berair coklat. Tempat kejadian tersebut sekarang menjadi kantor dari Zeni Tempur dan terdapat sebuah patung M Toha.

Hikmah yang dapat diambil, M Toha pada saat itu baru berusia 19 tahun, telah bertunangan dan dalam jangka waktu dekat akan segera menikah, namun beliau rela berkorban demi kepentingan negara. Mereka berjuang tanpa pernah merasakan nikmatnya kemerdekaan yang mereka perjuangkan, bahkan kuburan mereka pun sering tak terurus dan dibiarkan begitu saja, bagaimana dengan keluarganya yang ditinggalkan ? Keluarga mereka sama sekali tidak tersantuni, ibu dari M Toha sampai akhir hayat menjadi tukang lotek di depan rumah petaknya yang berada dalam gang sempit. Sampai saat ini Mohammad Toha belum juga dinobatkan sebagai Pahlawan yang diakui secara Nasional, walaupun namanya selalu disebut ketika orang berbicara mengenai Bandung Lautan api.

Apa generasi sekarang seperti demikian ? Mari kita tanya pada diri masing masing apa sih yang mau kita korbankan buat negara ini ? Apa sih yang siap kita sumbangkan demi negara ini menjadi negara yang besar ? Kalaupun memang tidak, mari kita semua menjaga dan mengawal aturan yang ada dalam peran masing masing setidaknya buang jauh-jauh budaya suap menyuap (Korupsi) yang sudah sangat menjamur di negara ini dalam bidang apapun juga, dan jadilah Pahlawan buat diri anda sendiri. Cerita diatas (walau tidak utuh) sempet beberapa kali diceritakan oleh ibu beliau dengan bangga ketika bertemu, karena memang masih terhitung saudara sendiri. Semoga menjadi inspirasi, karena untuk itulah seorang Pahlawan dilahirkan.






"Heroes may not be braver than anyone else. They're just brave five minutes
longer." -Ronald Reagan-

"It doesn't take a hero to order men into battle. It takes a hero to be one of those men who goes into battle." -General Norman Schwarzkopf-

"We must be prepared to make heroic sacrifices for the cause of peace that we make ungrudgingly for the cause of war. There is no task that is more important or closer to my heart." -Albert Einstein-

"A hero is someone who has given his or her life to something bigger than oneself." -Joseph Campbell-

"Being a hero is about the shortest-lived profession on earth." -Will Rogers-