Angan tak selaras kemampuan?

Day 2,220, 04:24 Published in Indonesia Indonesia by a h a s r a p

Jakarta
18 Desember 2013 / Day 2220
04.22 eR Time

Angan tak selaras kemampuan?.

Mungkin inilah yg bisa digambarkan kepada GOV kali ini. Cita - cita mulia otoriter yg dicanangkan tak lebih dari uap yg hilang ditelan angin. Fenomena diamnya pemimpin tertinggi kita di bulan ini menjadi bahan cemooh rakyat - rakyat yg tidak puas atas tidak adanya keputusan yg bisa diimplementasikan. In the end, the result that count. Progress just for the heart.

Satiran DIAM KETAKUTAN, BERGERAK DIMATIKAN yg didengungkan oleh lawan politik pun seolah benar adanya dengan tidak adanya respon dari pemimpin tertinggi kita. Lalu DevaJr, supernova bulan lalu yg berhasil membawa eIndonesia mengatasi problem yg timbul saat keluar dari aliansi CoT pun terpaksa tidak berdaya dengan terlambatnya informasi pengangkatan dirinya. Bukankah Calon Presiden yg baik harusnya sudah menyiapkan calon menterinya sebelum maju (yg mana ada di tanggal 2-4 tiap bulan). Well, dengan penunjukan mendadak ini mungkin Presiden sudah memulai sistem pemerintahannya, it's sound otoriter. rite?

Tapi, mungkin satu yg kurang dipahami dari Presiden kita kali ini. eIndonesia tidak sekali membentuk sistem pemerintahan otoriter, silakan dilihat di wikipedia nama - nama tersebut. Dan dari semua yg berhasil tersebut, mereka mempunyai satu kesamaan, pengetahuan mengenai game mechanic dan knowledge of state & foreign affairs yg luas. Lalu apakah Presiden kita memiliki hal tersebut? You can answer for yourself.

Lalu apakah ini hanya kolom pendustaan dan pencacian? No.

Dalam sistem organisasi (termasuk pemerintahan) ada yg namanya pembagian tugas kerja yg tidak akan bisa dikerjakan oleh satu orang. "Diam menakutkan, Bergerak mematikan", "Belajar Mandiri", "Rakyat bayar pajak, Multi bayar pungli" tiga slogan ini hanyalah omong kosong bila tidak ada sistem terstruktur yg dibuat serta arah yg diberikan oleh pemangku jabatan. Saat ini, Presiden kita sebetulnya punya tim yg canggih untuk mengatasi ketidaksuksesan visi (at least sampai hari ini) yg dimilikinya. Namun apakah itu sudah berjalan? Lagi - lagi silakan dinilai sendiri!

Yang terpenting jelas komunikasi lalu berlanjut ke arah perencanaan haruslah jadi nilai utama yg harus disampaikan Pemimpin negeri untuk terus mendukung 3 slogan visi tersebut. Sepertinya sudah cukuplah masa - masa PEMIMPIN BISU yg selalu jadi olok - olok oleh konstituen Pemimpin bulan ini. Buat saya yg hanya bisa mengamati dari jauh, cukuplah tidak ada lagi Pepatah DIAM ADALAH EMAS, TAPI TAK BERTINDAK JUGA TAIK AYAM. Semua butuh waktu, dan waktu itu masih ada untuk mewujudkan visi tersebut.

Salam
a h a s r a p

Partai Kami-Sama