Senja di Industri Makanan
eIndonesiaGroup
Setelah menikmati zaman-zaman keemasan di awal-awal ERepublik berjalan (saat dimana harga Food bisa dijual di harga 10 IDR), sekarang industri Food memasuki masa senja ...
Masa senja dimana menjual food sulit, terjadi oversupply, permintaan menurun karena hospital sudah berdiri dan masyarakat perlahan-lahan sudah mampu membeli rumah, perang harga antar perusahaan, sehingga produk dijual di harga yang sangat murah.
Teman-teman GM yang terhormat ...
Dengan harga yang sekarang (Selasa, 12 Februari 2008, Malam)
- Q1 termurah dijual di harga 0,21 (Uncle Ben, PP, Hanamasa, Jamblang, dll)
- Q2 termurah dijual di harga 0,22 (Indofood, Starbucks, dll)
- Q3 termurah dijual di harga 0,79 (WarteG, dan beberapa company asing)
percayalah, mendapatkan laba sudah mustahil. Teman-teman GM mungkin sudah merasakan. Penjualan menurun, menggaji pegawai membuat pusing, mengeluh enaknya jadi pegawai, mulai merogoh kantong pribadi untuk membayar gaji, jualan tidak laku di luar negeri, dan berbagai masalah lain. Food industry saat ini bertahan dengan subsidi, atau menghabiskan modal, sisa kas yang ada di perusahaan. Madhy adalah pemenangnya kalau bicara masalah modal. Tapi sampai kapan modal kita bertahan?
Sekarang, apa yang terjadi? Penjualan kita terus menurun. Dan dalam upaya kita mengatasinya, kita menjualnya dengan harga murah, harga rugi. Teman-teman yang lain terpancing, dan ikut menurunkan harga. Begitu terus, sampai di kondisi sekarang, kondisi yang kunamakan masa senja.
Industri food tidak mampu bertahan dengan kondisi seperti ini teman-teman. Saatnya kita melakukan rekonsiliasi.
habisi_aku, madhy, jeverag, masjito, don agung, Mr N, Ben, Swastyayana, vzo, kakashi, winer, bulubabi, sulistiowidodo, dan yang lain yang belum kusebut disini.
Kalian semua pasti mengerti permasalahan ini. Di forum ini, mari kita bicarakan. Gak perlu bawa kepentingan partai atau pemerintah. Kita adalah GM yang cerdas. Kalau kita gabung, Asosiasi Food Industry, kita bisa jaya bersama.
Join the discussion di
http://z15.invisionfree.com/erepublikindonesia/index.php?showtopic=446
Salam,
Bong
Comments
😁 Kalo situasi ini terus berlanjut, sesungguhnya tidak akan ada yg menang.
industri apapun di negeri ini mulai kritis.. silahkan GM food saling mendiskusikannya di sini
sebagai konsumen saya merasa harga food memank sangat murah krn persaingan yg semakin ketat dan jumlahnya yg surplus.. Pastinya yg bs bertahan nntnya lah yg bisa menguasai pasar; itulah kejamnya sistem bebas yg diterapkan..
masalahnya kebanyakan perusahaan. food aja sampe berapa .....
itu perusahaan impor gak perlu diurusin, produk mereka dikit, biarin relakan, tapi kita harus naik harga bareng2 .. yuk ya yukkkk...
apa nih yang harus dilakukan...??? mungkin ada jalan keluar yang lebih baek....
merger2...
itu jalan terbaik..
kumpulkan modal kuat.. kalao ada perusahaan asing yang masuk dengan harga murah perusahaan lokal juga harus banting harga ampe produk dia ngak laku.. itu namanya monopoli pasar..
Pegawainya d kurangin sementara, magang d puskesmas aja 😁, usul lho, jd untuk sementar produksi d kurangi, shg tdk menuh2in gudang... Skali lg sekedar usul...
om bong...menurut gw bukan hanya industry food aja deh..hampir d smua sektor industry kita uda jenuh...klo saran gw perketat pembuatan perusahaan..n merger bbrp perusahaan besar....cuma sekedar saran hehehehe
food kwalitet 3 gmn buat nya sih ?
merger, kalo ga dibuat group en konsorsium aja, harga sama rata semua....
kalau ada kesepakatan harga dalam EIFCA, kami bersedia mengikuti (GM PT Harapan Wijaya)
oke. everybody, join the forum, please ...
http://forum.erepublikindonesia.com/index.php?showtopic=446&view=getnewpost