Dual Core, Kritik dan Saran
eIndonesiaGroup
Secara singkat, Dual Core adalah suatu sistem pertukaran GOLD ke IDR yang difasilitasi oleh BEI dan BIMA, dimana perusahaan yang memiliki export license dapat menukarkan GOLDnyake IDR dengan kurs premium, 1 GOLD = 35 IDR. Kurs ini jauh diatas kurs operasi pasar BEI, maupun kurs pasar, yang sekitar 1 GOLD = 10 s/d 12.5 IDR.
Philosopi dasarnya bagus, dimana perusahaan pemilik export license dapat menukarkan hasil penjualannya di luar negeri (berupa GOLD) ke dalam IDR. Dengan demikian, banyak hal baik yang dapat diambil dari sistem ini, diantaranya membantu perusahaan untuk mendapatkan IDR, mendorong perusahaan agar berorientasi ekspor, dan lainnya.
Perusahaan yang dapat mengikuti program ini adalah perusahaan yang sudah lulus audit BIMA, dengan kata lain memiliki kloningan di bawah 90% (Green Area). Sampai saat ini, ada 26 perusahaan yang dinyatakan lulus audit, walau hanya ada 13 perusahaan yang telah memanfaatkannya.
Kelemahan dalam sistem ini, adalah BEI tidak melakukan pemeriksaan terhadap GOLD yang ditukarkan, apakah GOLD tersebut memang berasal dari hasil penjualan (seperti konsep dasar Dual Core). GOLD dapat berasal darimana saja, bukan? Invitasi, Money Market, Donasi, Black Market, dll. BEI hanya mendasarkannya dari pernyataan "perusahaan ini tidak memiliki klon"-nya BIMA, yang sedikit bergeser dari philosopi dasar Dual Core.
Ekspor yang tinggi akan membawa Indonesia menuju ekonomi yang lebih baik. Stok yang berlebih di dalam negeri dapat dikurangi, inflow GOLD menuju Indonesia, meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia, world economy domination. Namun (masalah yang berkatian dengan Dual Core), tidak semua hasil penjualan di luar negeri dapat diconvert menjadi GOLD (Argentina dan Pakistan, adalah beberapa contoh dimana GM sulit mendapatkan GOLD), sehingga perusahaan kesulitan likuiditas, yang berpengaruh ke pemenuhan hak-hak karyawan.
Sistem Dual Core baik untuk menstimulasi ekonomi, dan banyak perusahaan yang sudah merasakan manfaatnya, Gubernur BEI dan tim BIMA juga sudah susah payah menjalankannya, namun kita harus tetap memberikan rambu-rambu yang memadai untuk menerapkannya. Ini untuk mencegah Dual Core dimanfaatkan untuk mendapatkan IDR melalui cara yang kurang pantas (misalnya, membeli GOLD dari masyarakat senilai 12.5 IDR, lalu menukarkannya di Dual Core seharga 35 IDR. He3x ...). Namun saya percaya, dan sampai sekarang memang sama sekali tidak ada indikasi, bahwa GM peserta Dual Core bermain curang.
Saran Konkrit
Menurut saya, lebih baik philosopi dasar BEI yang kembali kita pertegas, yaitu "Untuk Mendukung Perusahaan eIndonesia yang Bersih dan Berorientasi Ekspor". Philosopi dasar BEI ini kita terjemahkan sebagai dasar untuk menentukan perusahaan mana saja yang berhak ikut program Dual Core, yaitu
1. Bebas Clone (lulus audit BIMA)
2. Memiliki Export License
3. Memiliki sejumlah income dari penjualan di luar negeri.
Sejumlah income dari penjualan di luar negeri ini merupakan variabel tambahan untuk menjaga agar tidak ada GM nakal yang hanya membeli ekspor license tanpa melakukan penjualan normal di luar negeri. Saya usulkan untuk food, minimal mampu menjual 100 unit food per bulannya.
100 unit Q1 untuk menukarkan 2 GOLD setiap bulannya.
100 unit Q2 untuk menukarkan 4 GOLD setiap bulannya.
100 unit Q3 untuk menukarkan 6 GOLD setiap bulannya.
Varians 10% saya rasa dapat diterima.
Silahkan ketua asosiasi lain untuk memberikan usulannya.
Aturan lainnya yang sudah ditetapkan gubernur BEI dapat tetap kita pakai, seperti
- Only GM's request will be followed up
- Reply thread di forum is a must
- A rate of 10 IDR is penalty for one who disobey
Kesimpulannya, daripada Dual Core dimanfaatkan untuk mendapatkan IDR melalui cara yang kurang baik, lebih baik kita sempurnakan.
My regards,
Bong
eEconomist, ex Menteri Keuangan, Ketua Asosiasi Food Industry, Chairman of eIndonesia Group, GM Yummy!, War Supplies, Fly With Us, dan Home, pacar boeboe
🙂Sedang mempertimbangkan untuk pindah partai.
footnote:
BEI = Bank eRepublik Indonesia
BIMA = Badan Inteligensi Makhluk Asing
Comments
Namun (masalah yang berkatian dengan Dual Core), tidak semua hasil penjualan di luar negeri dapat diconvert menjadi GOLD (Argentina dan Pakistan, adalah beberapa contoh dimana GM sulit mendapatkan GOLD), sehingga perusahaan kesulitan likuiditas, yang berpengaruh ke pemenuhan hak-hak karyawan.
>> nah ktauan kan salah satu hambatan lainnya. makanya saya selaku Gubernur BEI tidak terlalu strict akan asal muasal GOLD tersebut, asalkan jumlah yang ditukarkan tidak berlebihan dan masih wajar.
FYI, kurs DUAL CORE akan diperbaiki, kurs untuk Rakyat EI Non-GM akan menjadi 20 IDR untuk setiap GOLD-nya, sedangkan kurs untuk GM teteap 30 IDR. Dengan kurs baru ini, diharapkan daya beli masyarakat akan meningkat..!
😁 Untuk menjalankan konsep itu masih butuh SDM, jd cb buka lowongan aza.
>>> Itu program restitusi VAT dah jalan lom ya?
jabatannya banyak 😉
so blink, untuk penambahan variable \"Memiliki sejumlah income dari penjualan di luar negeri\", accepted, or declined?
pembetulan, BIMA = Badan Investigasi Mahluk Asing, Ruso Ruso!..... well, gw rasa cara bong bisa diterapkan. cuma masi ada kelemahannya. kayaknya kalo metode yang sangat strict ini diterapkan bakal lama ngauditnya. atau kemungkinan audit akan dilakukan tiap sabtu-minggu, itupun jika ga ada jadual kencan bersama pacar dan TTM 😃 hahaha... hmmm, kalo mau ditest aja dulu 1 minggu kita liat progresnnya..kalo emang mantap..kita mainkan
@Bong. yaaa silahkan saja kalau mas BIMAnya kuat 😁
ato ada yg mau bantu2 gw ngurus BEI? ayoo lowongan terbuka lebar looh
Betul, dual core \"masih\" bisa dimanfaatin kalo ada GM yang mo nakal. Sepakat ama usul pak Bong.
Signed by Kock Andy
Sumpah! saya mah gak ngerti ekonomi, aku serahin sama yang ngerti, yang penting untuk semua usulan yang baik kudu di serap dan di maksimalkan untuk EI, tidak di kotak-kotak berdasarkan partai, golongan, atau apa pun 🙂
Merdeka™!!!
Jadi makin ribet. Hahahaa ... Tapi yah Hud, ini kan dah pernah kita bahas di YM dulu. Hi3x
hohohohoho.. setuju sama nemo... idem wae lah
@Jeverag, PM lo gw bales di sini aj yah.. 😁
gw milih 20 IDR karena di pasar valas pun rata2 orang dah mule jual 1 IDR seharga 0.05 G, dengan kata lain 1G = 20 IDR kan?! nah kalo gw jual di bawah 20 IDR mah sama aj, rakyat pasti beli yang punya perusahaan luar negeri.
dan untuk mengantisipasi bangkrutnya negara, gw akan membatasi penukaran GOLD tersebut. mungkin sehari tuh cuma XXX IDR. nah XXX itu nilainya mendekati nilai pemasukan EI dalam seharinya..
kurang lebih gt lah,, ditunggu masukannya yah!
oiya usulan gw di atas ini belom final, belom disetujui ama presiden, bahkan mungkin belom dibaca ama yanezu. karena dia lagi susah inet kayanya.. kalo in RL mah kebijakan kaya gini gak bakal diumbar ke massa sebelom final. cuma bhubung ini EI, mendingan kita diskusi bareng aj kali yaaa...
oiyah KURS PREMIUM-nya DUAL CORE cuma 30 IDR koq, bukan 35 IDR!!
Ternyata dibaca teliti juga artikelku oleh blink. Thanx for the attention. Invite me in the conv
hehehe sialan, jd ngetes nih critanya. hmm conferencenya ntar malem yah.. ini gw lagi disamping bos.. wekekekek ngaco bener yak bukannya kerja malahan ngurusin negara.. xp
Apakah efek perubahan sistem penalti wellness oleh admin sudah diperhitungkan? Kami sendiri masih belum yakin, namun kami merasa penjualan kami belakangan ini cukup meningkat.
Abhirama Swastyayana
GM PT Harapan Wijaya: Chocolate&Roses
Varians 10% saya rasa dapat diterima.
>> maksudnya karena pajak atau 10% dari 2,3,dan 4 gold bro?
maksudnya, kalo penjualan cuma 90, gak nyampe 100, masih acceptable, gitu
haha suka ribet deh lo...
Atur deh, Don. Btw, cemana, udah kau baca YMku tadi?
😁 Kalo yg mo nukar bt menyelamatkan perusahaannya dr kebangkrutan bgmna?(dan perusahaan jg aktif ekspor ke LN). Apa dr yg 10% itu?
>>> Btw: Itu pertanyaan di atas kok gk dijwb, bong?
waduh kalau masalah ekonomi, ane lepas tangan deh. bukan bidang eyke. 😛
unsigned by flik_kenni
gw kurang setuju...knp tanya di ym aja males gw jawab disini...😛