Catatan si emon 2189 - Ketika Mereka Hanya Segede Upil

Day 2,189, 13:46 Published in Indonesia Indonesia by xXn3m0Xx

Syahdan doeloe di erepublik jaman batu, tidak ada yang mau memandang ePolandia, sebuah negara dengan jumlah penduduk cuman segede upil. Bayangkan saja, pada hari ke-127, jumlah warga negaranya waktu itu hanya 77 orang saja! Bandingkan dengan eIndonesia yang waktu itu jumlah warga aktifnya jauh lebh banyak dibanding saat ini.

Selain warganya yang sedikit, demi menjaga kelangsungan hidupnya, ePolandia banyak melakukan blunder yang aneh2x, seperti membuat MPP dengan 3 negara berbeda dimana ketiga negara itu saling bermusuhan (dulu tidak ada aturan alliance, kita bebas memberikan mpp kesiapa pun), dan beberapa kebijakan yang membuat ePolandia seperti negara yang gak jelas maunya apa. Kadang loncat ke aliansi A, kadang loncat ke aliansi B, negara yang gak punya kepribadian.

Namun sekarang, ternyata negara segede upil ini telah menjadi negara yang guede dan ratain kita. Dalam hal ini ane bukan sekedar bernostalgia. Ane dan kawan-kawan di TOP sudah menekankan jauh-jauh hari bila penerus negara ini adalah generasi baru. Seperti yang kawan2x erepublik Indonesia bilang di Facebook, "5 tahun lebih masih ngerep berarti gak punya otak!" kwkwkw which is so true.

Mengambil pelajaran dari kasus ePolandia, kita bisa lihat 2 hal yang paling penting.

1. Banyak blunder, kebodohan, dan kebijakan yang norak yang pernah diambil oleh pemerintahan ePolandia di masa lalu, tapi apakah ribuan warga erep sekarang mengerti dan masih inget akan hal itu? Saya yakin tidak. Jadi, diluar kata hati saya yang gak mau bayar upeti, bila gov pilih bayar upeti dan tanggung malu di mata dunia, itu syah-syah saja. Beberapa tahun kedepan mungkin (baru mungkin loh, mudah-mudahan gak ada yang nulis di wiki haha) tidak banyak orang yang inget, apalagi kalo memang eIndonesia bisa gede.

2. Pelajaran kedua adalah ePolandia terus berusaha untuk bisa melakukan babyboom dan baru berhasil mungkin di 2 thn terakhir ini. Bayangkan, perlu lebih dari 2 tahun mereka keluar dari status negara segede upil. Perlu konsistensi promosi, usaha untuk terus sounding ke RL, dan ternyata, boom! Lihatlah mereka sekarang. Jadi menjadi besar dan mandiri dengan kemampuan sendiri itu bukan kerjaan satu periode pemerintahan. Disinilah peran penting komunitas untuk bisa tetep kompak dan satu visi. Ganti gov oke, tapi visinya harus sama untuk bisa membesarkan komunitas ini. Apa kawan semua gak bosen misalkan lihat ocehan anak TOP yang modelnya itu-itu doang?

Jadi eIndonesia, apapun pilihannya, itu tidaklah menjadi soal. Tapi yang menjadi permasalahan paling besar menurut saya adalah, mampukah eIndonesia untuk bangun kembali komunitas ini dan mulai mencari generasi baru yang masih segar? Jumlah penduduk Indonesia yang ngeinet itu berapa orang sih yang udah ngerep? Lupakanlah mimpi bangkitkan Dino. Ini saatnya generasi baru menentukan jalan ke depan.

n3m0
lanjut ngegoa