BLAST #003.

Day 2,250, 05:00 Published in Indonesia Indonesia by Nathaniel A Wirjawan

Sevensome?

Good morning (or evening, or night, or whatever) eRep-ers, Nathaniel here. Your one and only sources into the scandalous live of whomever I wish to be scandalized at the moment. Top stories of my homepage ...

1. The Great Purge.


Blair banish Jenny from Manhattan for forgetting her uniform headband one too many times!
UNIFORM IS A SERIOUS BUSINESS, LADIES & GENTLEMAN!


Artikel ini terbit dua hari yang lalu, dan Panglima Besar Jendral def0 kasih shout-out khusus mengenai artikel ini di wall MU Armada Garuda. Apparently, member yang belum pakai seragam akan di-kick dalam dua hari, dan yang tidak pakai Pulse tidak akan lagi diberi log. def0 post itu warning kemarin, yang artinya kicking-kickingnya akan dimulai besok.

The problem is, sekitar 70 char (44% anggota AG) tidak pakai seragam (including yours truly😃). Itu artinya, lusa, satu dari tiga hal akan terjadi, entah itu a) anggota AG akan buru-buru ganti profile & seragam + instal pulse; b) populasi AG akan drop 44%; atau c) nothing happened, warning kemaren cuma bercanda.

Saya percaya bahwa anggota MU memang harus memakai seragam. Dan saya juga percaya bahwa Pulse merupakan alat yang sangat baik untuk mengontrol dan mempertanggungjawabkan pengeluaran log. Namun disisi lain, saya kebetulan juga percaya bahwa satu-satunya jenis peraturan yang pantas dihormati adalah jenis peraturan yang diterapkan secara konsisten dan non-diskriminatif.

So here's a thought: saya akan sengaja tidak pakai seragam. Sehari setelah saya di kick, saya akan cek daftar anggota AG. Kalau semua yang tidak pakai seragam juga ikutan di-kick, saya akan pakai seragam AG, instal Pulse, dan re-apply. Tapi kalau AG ternyata menerapkan peraturan secara diskriminatif, well, I need a new home, then.

2. Gelar Resmi Sukarno dan Wikipedia.


Chuck in his best "Smug-Soekarno" impersonation.

Demi kepentingan pembahasan ini, mari kita anggap bahwa rezim Sukarno terdiri dari tiga bahagian, yaitu periode revolusi pasca kemerdekaan (1945-1950); periode jadi simbol negara, a.k.a. berkuasa tapi setengah impoten (1950-1959); dan periode kediktatoran delusional keparat sengak sok kuasa (1959-1965).

Pada periode pertama, gelar resmi bapak proklamator kita ini adalah "Presiden". Pada periode kedua, gelar resmi orang ini adalah "Presiden". Dan pada periode ketiga, gelar resmi diktator keparat yang satu ini adalah "Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi".

Namun ada satu artikel Wikipedia yang menyatakan gelar Sukarno sebagai "Presiden/Panglima Besar Revolusi". Sukarno memang tidak diidentifikasi dengan nama disitu, tapi kalau yang dibahas soal omong kosong "angkatan kelima" dari PKI, pasti presidennya Sukarno (soalnya dari enam presiden RI, yang menderita kelainan jiwa "communism fetish" cuma dia sendiri). So, how could it happen?

Simple! Wikipedia itu yang edit komunitas (orang-orang seperti kita), dan itu editor kadang-kadang salah ketik (atau salah copas). Ada beberapa artikel yang sudah established, sudah diurus oleh banyak editor, dan penuh dengan referensi sehingga menjadi artikel yang mencerahkan dan menambah pengetahuan. Namun ada juga artikel stub yang berantakan tanpa referensi, yang banyak salahnya. Artikel yang mengidentifikasi gelar resmi Sukarno sebagai "Presiden/Panglima Besar Revolusi" (yang link-nya ada diatas) adalah jenis yang kedua. Artikel itu salah. Kalau tidak percaya, coba saja cari sumber lain yang mengidentifikasi Sukarno sebagai "Panglima Besar Revolusi". Kalaupun ketemu, pasti yang nulis idiot!

Lalu, apa hubungannya wall of text ini dengan eRep? Well, this communist moron wrote this moronic article! (Lihat juga bagian komen.)

When it comes to family we're all still children at heart. No matter how old we get, we'll always need a place to call home. Because without the people you love most, you can't help but feel all alone in the world. Fortunately, misery loves company. Well, for now at least.



You know you love me!


xoxo
Nathaniel A Wirjawan