[REPOST] Around the world - Day 2865

Day 2,866, 18:25 Published in Indonesia China by Kie David

This article is REPOST from http://www.erepublik.com/en/article/around-the-world-day-2865-2553110/1/20 , I do not claim any credit, this all are hardwork of TheJuliusCaesar

Article ini adalah REPOST dari http://www.erepublik.com/en/article/around-the-world-day-2865-2553110/1/20 , Ini article ada hasil kerja keras dri TheJuliusCaesar , sy cuma mengRepost saja.



Civil war in Southeast
Former Asian powerhouse Indonesia fell into chaos as a civil war erupted on the island nation on eDay 2861, September 20th. The background of this conflict, again ‘internal’ as civil wars tend to be, lies in the alleged inactivity and incompetence of the current country president Panca. In a politically fragmented nation an impeach is not always a valid option to proceed with. That’s why Karbodanas, who in fact isn’t a native Indonesian, started a coup d’état against the sitting president Panca and published an article outlining the reasons for his actions. He also refers himself but as a mere ‘figurehead’ for an unidentified senior Indonesian player. But why is Karbodanas mentioning the Australian war and how has it anything to do with the civil war?



The story goes all the way back to the times when Indonesia was a dominant powerhouse sowing terror in Southeastern Asia and beyond. Indonesia has always had somewhat rocky relations with its southern neighbor Australia: back in the time Indonesia ruthlessly occupied the Aussies continuously without giving Australia even a slightest hope of achieving congress. Later, when the tables had thoroughly turned and Australia conquered the whole Indonesia, the Aussies however decided to release some of the Indonesian regions as a gesture of affability. For the start of his September term, the president of Australia, Rusty D, offered his Indonesian colleague a deal the Jakartan government had never presented to their Canberran equivalent; a deal in which Indonesia was promised to get all but two of their core regions back. Panca, however refused the deal. For further (yet brief) reading about the history of Indo-Australian relations, I highly recommend to read Rusty D’s article published few weeks ago.

Despite the reluctance of the Indonesian president to cooperate with Australia, who currently has an upper hand, Rusty D set CO’s to help the democratic fighters against the organizers of the previous coup d’état Indonesia faced. This time he refused to take a stance personally and nationally. Strangely enough, Australia nowadays finds themselves on the same side of trenches with Macedonians when it comes to the Indonesian civil wars. As a traditional and strong ally of Jakarta, Macedonia (FYROM) supports the democratically elected government in Indonesia. Certain players, however, have raised doubts about the sincerity of Skopje’s intentions: accusations have been presented that Macedonians are taking advantage of the inexperienced country president Panca by pressuring him in order for Skopje to gain a foothold in the Southeastern Asia and to steer the course of Indonesia towards the interests of Macedonia (FYROM).



The civil war ended in the triumph of democracy, while Philippines were simultaneously waging war against Indonesia, in part as a bottled-up revenge and payback for the wipes of Indonesian empire-era. Philippine-Indonesian war has, however, came to an abrupt end as the Pacific alliance member Colombia has agreed with Philippines to create a buffer-zone around the last Philippine core region for now. The News of the People follows the development keenly.


Translate by Google Translator dgn sedikit perbaikan dr sy 🙂

Perang saudara di Asia Tenggara
Mantan Harimau Asia, Indonesia jatuh ke dalam kekacauan perang saudara di day 2861, 20 September. Latar belakang konflik ini adalah masalah 'internal' , di dugaan krana ke tidak aktivitan dan ketidakmampuan presiden negara ,Panca. Di negara politik sedang tidak stabil , impeachment bukan selalu pilihan yang cocok untuk menjadi solusi.. Itu sebabnya Karbodanas, yang sebenarnya bukan asli Indonesia, mulai kudeta terhadap presiden Panca dan menerbitkan sebuah artikel menguraikan alasan tindakannya. Dia juga menunjuk dirinya adalah sebagai 'boneka' untuk pemain senior Indonesia tak di ketahui nama nya. Tapi mengapa Karbodanas menyebutkan perang Australia dan bagaimana itu ada hubungannya dengan perang saudara?



Cerita berlanjut kembali, di saat-saat ketika Indonesia menjadi HARIMAU yang dominan menabur teror di Asia Tenggara dan sekitarnya. Indonesia selalu memiliki hubungan yang tidak baek dengan yang tetangga selatan, Australia: Sejarahnya Indonesia dgn kejam menduduki Aussies terus menerus tanpa memberikan Australia bahkan harapan sedikit pun mendapatkan kongres. Kemudian, keadaan benar-benar berubah dan Australia menaklukkan seluruh Indonesia, Aussies namun memutuskan untuk melepaskan beberapa daerah Indonesia sebagai tanda isyarat kebaikan. Untuk awal jangka September lalu, presiden Australia, Rusty D, menawarkan rekan dari Indonesia kesepakatan dengan CP Panca tapi itu tidak pernah disampaikan kepada kongres; kesepakatan di mana Indonesia dijanjikan untuk mendapatkan semua kecuali dua dari daerah inti mereka kembali. Panca, namun menolak kesepakatan. Untuk lebih lanjut (belum singkat) membaca tentang sejarah hubungan Indo-Australia, saya sangat menyarankan untuk membaca artikel Rusty D's diterbitkan beberapa minggu yang lalu.

Meskipun keengganan presiden Indonesia untuk bekerja sama dengan Australia, yang saat lg di atas angin, Rusty D mengatur CO untuk membantu para pejuang demokrasi terhadap kudeta Indonesia menghadapi. Kali ini ia menolak untuk mengambil sikap pribadi dan nasional. Anehnya, Australia saat ini menemukan diri mereka di sisi yang sama dengan Makedonia ketika datang ke perang sipil Indonesia. Sebagai sekutu tradisional dan kuat eIndonsia, Makedonia (FYROM) mendukung pemerintah yang terpilih secara demokratis di Indonesia. Pemain tertentu, bagaimanapun, telah menimbulkan keraguan tentang ketulusan niat Skopje ini: tuduhan telah disajikan bahwa Makedonia mengambil keuntungan dari ketidak pengalaman Panca dengan menekan dia agar Skopje mendapatkan posisi di Asia Tenggara dan mengarahkan eIndonesia terhadap kepentingan Makedonia (FYROM).



Perang saudara berakhir di kemenangan demokrasi, sementara Filipina secara bersamaan berperang melawan Indonesia, sebagian sebagai balas dendam dr masa kejayaan eIndonesia kita meraka di sapu habis dr peta dunia. Perang Filipina-Indonesia, berakhir tiba-tiba di krana kan anggota aliansi Pasifik Kolombia telah setuju dengan Filipina untuk membuat buffer-zone di sekitar yang terakhir wilayah inti Filipina untuk saat ini. News of the People akan mengikuti perkembangnan nya lg.