[Surat dari Camat] Demokrasi untuk eIndonesia?
Mrs Camat
Pertama-tama izinkan saya yang sudah tua baik di RL maupun di eRepublik ini berbicara, walau saya sudah lama terdiam dalam goa namun ternyata ada sedikit masalah yang menyentil hasrat jiwa untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat yang berasal dari diri saya pribadi.
Demokrasi dan Diktator, permasalahan substansial dari masalah ini jelas berada pada alasan dan urgensi terkait keputusan untuk membuat eIndonesia berada dalam putaran diktator dan demokrasi negara lain yang tidak menggunakan diktator adalah negara yang rata-rata sudah memperisapkan diri dan berani mempertahankan negaranya mati-matian seperti Hungary, Serbia, Portugal dan China.
Negara medioker semacam Brazil, USA, Argantina dan Bulgaria membuat keputusan Self Coup dengan ketentuan Presiden adalah Diktator saat itu dan berdasarkan informasi yang didapat Hal ini didasarkan dari keputusan bersama rakyat, atas dasar bahwa presiden dan kongres fungsinya tetap akan dijalankan sebagaimana mestinya walau dalam game mach tidak diperlukan dan CP dan Congress tetap harus memenuhi tanggung jawabnya sehingga jika diktator berbeda maka ditakutkan tidak menuruti ketentuan CP terpilih dengan alasan tidak berdasarkan keinginan dan keputusan rakyat.
Dalam hal ini Indonesia belum memiliki masalah yang sifatnya urgensi sehingga Presiden dengan mudahnya dapat menentukan self coup terhadap negara besar eRepublik Indonesia, teringat zaman dulu dimana saat memutuskan keputusan yang besar harus ada rapat besar ini termasuk dengan mengubah dan menghancurkan konstitusi eRepublik Indonesia sebagai negara. Jika terjadi distrust terhadap presiden hal tersebut wajar karena tanpa ada congress dan rapat besar Indonesia namun Presiden dengan mudah memutuskan bahwa self coup HARUS dilakukan dengan dalih urgen dan ada ancaman asing.
Berfikir secara terbuka dan normal dapatkah kalian selsaikan masalah ancaman ini? Simplenya dengan cara memperkuat tentara dan menyimpan dana di dalam org yang diperlukan sudah cukup sehingga tidak perlu takut diambil, lebih dalamnya lagi kalau asing memang ingin menguasai Indonesia dengan mudahnya ia bisa melawan diktator Indonesia dan kemudian setelah kembali ke demokrasi bisa diambil diktatornya walau memerlukan dana 400.000 CC namun kalau memang tujuannya adalah menguasai eIndonesia itu mudah dan bisa dilakukan.
Seharusnya hal yang dilakukan sebelum memutuskan self coup adalah preventive saja dan bertanya pada rakyat bukan melempar opini kemudian memutuskan, tapi diskusi kan bersama seluruh rakyat dan partai baik kelompok kecil menengah maupun kelompok besar bukan sebagian namun undang seluruhnya.
Secara konstitusi jika ini di Indonesia maka keputusan self coup adalah inskonstitusional karena tanpa ada landasan hukum dan keputusan bersama.
Seharusnya konstitusi eIndonesia yang sudah dibuat dijalankan sebagaimana mestinya dan seluruh rakyat eIndonesia harus sadar bahwa ada garda terdepan yang menjaga eIndonesia yaitu TNeI (Tentara Nasional eRepublik Indonesia) kecil ataupun besar demage-nya garda terdepan adalah dia dan berkembang atau tidaknya TNeI sadari sendiri kalau semua rakyat mau bergabung demi 1 Kepentingan maka TNeI akan besar jangan berbicara dengan retorika bahwa dimanapun anda bernaung disitulah anda bisa menjaga eIndonesia jangan samakan kami semua di eRepublik ini sama seperti anak kecil naive yang bisa anda bohongi dan tertawai di belakang, hidup ini penuh kepentingan tapi jika anda menabrakan kepentingan anda dengan kepentingan bersama jangan salahkan jika melawan adalah satu-satunya cara..
Jangan jadikan eIndonesia seperti Indonesia sekarang dimana yang benar menjadi salah yang salah menjadi benar.
Akhir kata saya sebagai salah satu anggota Front Pancasila dan Armada Garuda mengajak dan meminta serta memohon kepada para petinggi partai dan petinggi Armada Garuda untuk bekerja dan melawan tirani dengan jalan konstitus dan sesuai game mech.
Saya Pakcamat mengajak kawan berjuang saya dalam Armada Garuda dan Partai Front Pancasila khususnya dan umumnya kepada rakyat eIndonesia seluruhnya yang masih mau berjuang dan memperjuangkan suaranya dan seluruh jiwa raganya kepada kemanusiaan dan pengabdian tanpa batas, untuk menumbangkan Diktator dengan cara yang sesuai hukum yang berlaku dan keinginan rakyat. Jika pada akhirnya rakyat memutuskan diktator yang terbaik maka ikuti namun jika rakyat mengajak untuk melawan tirani yang bersembunyi dibalik kata diktator maka lawan. Hadapi dengan hukum walau mereka melawan hukum.
Saya mengajak pada siapapun yang masih memiliki keinginan mebela eIndonesia dan memiliki kemauan untuk mengembalikan demokrasi ke Ibu pertiwi untuk mengikuti kampanye artikel dengan menyuarakan pendapatnya terhadap demokrasi.
Comments
komen bantuin misi.
demokrasi atau coup demokrasi pak tua?
Demokrasi !
karaokean aja gan biar bisa ngasi suara
ARYA MA LORD
kami lewati mobokrasi menuju monarki
#asalngomong
#hashtag
napa tiap game ada WangDoranya
o7
vote
............
gw cuma pengen nampang di halaman depan.!!!!
Gak ada acara kongkow - kongkow neh? Yang kalibata, yang tebet mana suaranya.
halo Mwias
CINIH SARAP, KALIBATA TERBUKA LEBAR
aloo, bro
7 langkah bunuh diri dalam game berbasis negara:
1. Menjadi anggota kelompok di negara lemah. DONE
2. Takut ancaman invasi/PTO/MTO negara lain. DONE
3. Bukannya kerja sama, tapi paksakan supremasi kelompok sendiri. DONE
4. Bukannya kompromi, tapi hilangkan peran dan reward utk kelompok lain. DONE
5. Bukannya berbagi, tapi nikmati peran dan reward utk kelompok sendiri. DONE
6. Delusional, berharap kelompok lain nurut kerja sama bareng kelompok Anda. DONE
7. Diabaikan dan ditinggalkan kelompok lain, negara lemah Anda jadi makin lemah. ON GOING
OXYMORON. Main game multi-player tapi mematikan peran multi-player.
Pendapat bung reapras ini luar biasa sekali, coba saya tanyakan menurut bung reapras bagaimana eIndonesia harus keluar dari belenggu ini? Mengembalikan demokrasi dengan merangkul kubu berseberangan dengan dingin? Menerima keputusan diktator agar tidak ada perselisihan? Atau merembukan bersama dan merumuskan konstitusi dalam sidang rakyat?
Dan bagaimana caranya?
Semuanya. Terima keputusan diktator utk kembalikan demokrasi dan rangkul semua kelompok, rembukan bahas game-mech antisipasi invasi/PTO/MTO asing, dan menang sebagai Eindonesia atau kalah sebagai Eindonesia.
Kalau penasaran dgn sistem diktator, silakan pakai utk rusak negara lain, bukan bikin rusak negara sendiri.
I refuse to be involved in oxymoronic campaign, let them wipe their own ass and clean their own shit.
Kalaupun mampu, mau, dan milih utk turun war dan abis-abisan, mending demi Eindo utk lawan negara lain. Bukan utk ngejer prestise, atau war lawan sesama Eindo.
Either you rise as a country, or you fall as a country, as long as you dont fail as a country.
Kalau emang harus hancur karena sistem diktator, harusnya Eindo cuma hancur karena ulah diktator asing, jangan malah hancur karena ulah sesama Eindo dan gagal sbg satu negara. Pemikiran bahwa dictatorship hanya masalah game-mech itu gue rasa juga terlalu naif.
udeh start aja revolution, mau liat seberapa sih supporter demokrasi 🙂
ato isinya cuman orang2 omdo yang gak mau keluar duit buat negara sendiri :v
Makin keliatan egonya. Makin yakin ane dengan teori ane, game ini akan lebih baik tanpa yang satu ini. Ah, teori..
#pakcamatsavemamat
keliatan deh pemikiran ente dan temen2 ente di AG & TNeI . cukup tau 🙂
jangan jadikan demokrasi sebagai cara menutupi keengganan untuk mengakui keunggulan pihak lain (rival/musuh)
dan well emank garda terdepan eindo emank cuma tnei? ane pernah bangkrut ngebela indo sebagai anggota waria, tetep ane gabisa disebut garda terdepan eindo? oh GOD PLEASE
@mamat : langsung main generalisir semua ni ?
@Yuko
sori dah kalo ente salah satu yang bukan hehehe
Apakah mengeluarkan uang harus selalu diungkapkan dan dibicarakan, apakah setiap kali membantu negara harus selalu diumbar dan di berikan kredit?
Seperti bukan matahari yang dikenal saja, terlalu menggeneralisir dan mementingkan otot padahal dalam eRepublik otak lebih bermain daripada otot walau otot juga diperlukan.
Perbedaan pendapat sudah biasa bung, hanya jangan sekali-sekali merasa dewa dan selalu benar ingat yang main game ini bermacam-macam kepala, kecuali kepala anak kecil yang batu itu susah buat diubah.
apa tua harus diumbar2?
tua itu pasti
dewasa itu pilihan :v
Ah bung mamat ini bisa aja balikinnya jadi malu 😛
Lebih baik bilang tua daripada tua ngaku muda kan?
Jadi gimana ini diktator?
namanya diktator yah turutin aje, kalo gak puas revolusi in aje, kata temen ente 200k receh buat dia, suruh start revolution aje, ane mau liat brp bnyknya receh dia, moga2 recehan dia lebih bnyk dari ane 🙂
tenang dikataktor itu dijalankan untuk memajukan pendidikan kok
duileh kesiangan bangunnya yak
Lebih baik terlambat bangun daripada tidur lelap dan melupakan
lebih baik gatau apa apa dan diam daripada telat.
Ane Ikut Pak Camat!
Kalo Diktator bisa buktiin bikin kita bisa bebas dari penjajahan sih oke.
Nah ini jelas2 sama juga eIndo diratain tak berujung, tapi kuat modal jadi diktator.
Ketauan kalo jiwa patriot mah duitnya dipake buat Command Order bebasin eIndo
Jangan ragukan jiwa patriot warga eIndonesia nak, eIndonesia semuanya punya jiwa patriot sayang kadang salah jalan atau salah berfikir dan terkadang lamban memutuskan
sorry gan... modal jadi dicktator?? bukannya itu 200k duitnya dari nbei ya
cmiiw
nbei itu duit siapa ya gan? duit tax rakyat?
Maap ane beneran nubi, bukan lagi pura pura
Terkadang saya merasa bingung
/me jadi penonton aja
eh penonton boleh ikut comment ya, baiklah :
kita ini sedang menjalankan diktator demokrasi
kalau kalian pada gak setuju, silahkan adakin revolution lagi, kita lihat keadaan eIndonesia dengan adannya self coup dengan keadaan eIndonesia dengan adanya diktator, lebih baik yang mana ??
ingat semua itu ada plus minusnya, tapi coba kalian pikirkan minus paling sedikit itu yang harus kita pilih !!!
ingat juga eIndonesia pecah gara-gara pro dan kontra demokrasi, mangkanya kita berjuang mati-matian di RW colomb gak ada hasilnya, coba kalian bersatu dulu deh lawan eColombia lalu mikirin diktator atau demokrasi !!!
Oleh sebab itu tidak boleh memaksakan kehendak dengan menilai suatu yang lebih buruk menjadi suatu yang baik.
Saya menulis artikel ini dengan tenang, makasih untuk komennya sangat membantu dan itulah wujud demokrasi bung.
Apakah ada jaminan jika diktator selalu mengikuti CP dan Congress saat itu?
kalo gak nurut tinggal turunin gampang kan?
Gak segampang itu eIndonesia dari dulu udah ada UU yang menaunginya emangnya buat apa dulu dibuat kalau gak di laksanakan sebagaimana mestinya. Kalau udah ada undang-undangnya atau minimal musyawarah rakyat besar dan keputusan diktator mah gampang aja. Kalau udah kejadian baru bisa bilang maaf atau nyesel deh.
UU yg mane ? coba kasih ane link, wong gak jadi dibikin wkwkwkwkwwkwk
baagh gw jadi pengen nulis artikel juga
Wah manusia goa lainnya webek wan
ALL HAIL CREDITCARD
Oke, kita bicara game mechanic ya. Ini jg hanya perkiraan kasar, hanya plato yang tau berapa angka pastinya.
Saat ini, dengan work tax 1% dan average wage 31 IDR, maka rata2 pajak per orang adalah 0.31 IDR. Jumlah active citizen Indonesia saat ini adalah 1389 orang. Jadi pendapatan dari work tax (non WaM) adalah 0.31 IDR x 1389 = 431.89 IDR. Nah, bayangkan kalau work tax kita 25%, dinaikkan oleh Diktator. Maka pajak per orang menjadi : 431.89 IDR x 25 = 10,764.25. Keren kan? Itu baru dari work tax biasa, belum dari Work Tax WaM dan VAT. Dalam 20 hari, modal untuk buka coup udah tertutupi.
Pendapatan itu masuk treasury, dimana tombol donate ada di Diktator. Skenario lain, Indonesia diratakan dan pendapatan pajak tersebut masuk ke negara penjajah. Dengan work tax tinggi, maka semua orang akan berlomba2 untuk mencari citizenship luar atau bahkan pensi sekalian.
So... Pemikiran bahwa MTO dilakukan hanya untuk mencuri treasury itu gw rasa terlalu naif.
Ga percaya? Silahkan lihat ini :
http://www.erepublik.com/id/country-administration/Spain/1
Oops, maksudnya pajak total, bukan pajak per orang :v
Tp pada bangkrut xD
ma ass
ma lord
Pindah negoro mbah, rugi banget buat ane kalau work tax dinaikkan, ane lebih baik tanpa bonus.
Jumlah active citizen Indonesia saat ini adalah 1389 orang. << yakin yang ol tiap hari segitu???
btw kalau sampe kejadian... pindah negara worknya.. ga yakin gw masih pada mo dagang dengan tax segitu.. ahahahha 🙂) idup di bikin ribet. to mas mas.. ga ada pendapatan dia... mo balik modal cem mana cara? bikin revolusi trus balik lagi... 🙂 kencengin persatuan buat rebut eindo 🙂 ga yakin gw banyak tetua2 di eindo ini diem aja pas eindo kena coup asing 🙂
ps: indo ga segede spain negaranya 🙂) marketnya beda cuy...
ps: banyak jalan menuju roma kata leluhur kita
ps: jangan kebanyakan nakut2in nubi buat nutupin kemauan sendiri
#savemamat
sebenarnya self coup itu keputusan sapa? rakyat, presiden atau hanya segelintir manusia yang merasa dirinya harus mengamankan negara ini.....
Indahnya bermain game ini adalah kita dapat menuangkan pemikiran kedalam permainan diluar apakah benar atau salah? jika benar pasti banyak yang dukung, jika salah kan ada cong yang mengontrol....
tapi jika dengan diktator maka benar dan salah suatu keputusan akan tergantung dengan si diktator....
disini saya tidak bicara akan siapa yang jadi diktator sekarang tapi mekanismenya.... yang sekarang bisa dipercaya tapi next gimana.... apakah yang ini tidak bakal pensiun atau tak bakal sibuk di RL sehingga tidak pernah akan diganti?
Saran ane: kembalikan ke posisi semula atau siapa yang jabat CP dialah Diktatornya....
jika takut treasure dipakai sembarangan atau takut di coup pihak asing maka dana tersebut di bagi rata dan disimpan oleh 10 pemain yang dipilih oleh rakyat.
udah buat simple aja..wong eindo lg rata ini.
biar pd serius nyapres, yg terpilih jd CP berhak jg jd diktator
tp liat sikon eindo yg ga berubah, msh itu2 aja pokok masalah dari jaman batu..eindo ga bakal rame apalagi bisa bersuara di erep ini..hehe #suram