[STORY] MIMIN AND THE COW Part II

Day 1,034, 21:38 Published in Indonesia Indonesia by Nurmillaty A.M
cerita selebumnya :

bentar bentar ,
kalo ada sapi ngehantem dek , trus ancur berkeping-keping , selanjutnya ape?
tenggelam ye ?

Tapi, sesuai kata pepatah sedia payung sebelum diludahin,
Jadi Mimin besodara langsung motong kayu sebisa mungkin buat ditumpangin, yaaah~ tiada rakit kayu pun jadilah, asal bisa ngapung...

"sengsare kite Min," kata si Mumun sambil ngayuh kayu pake idung.

"iye Mun, nyesel ane tidur waktu pelajaran renang," sahut Mimin sambil niup-niup kayunya dari belakang.

"PERHATIIIIAAAAAAAAAAAANN ! ! ! ANDA SUDAH DIKEPUNG ! SEMUA TANGANNYA DI ATAS ! ! !" teriak seorang komandan yang berdiri gagah di anjungan kapal.
mendadak di sekitar mereka sudah ada 5 kapal perbatasan .
Keempat besodara itu melongo .
perlahan kedua tangan mereka terangkat ke atas ,
dan dengan khidmat muai bergoyang ke kiri dan ke kanan , melambai ... begitu syahdu ...
ternyata salah satu kapal itu menyetel lagunya Ungu . 😛

=================markas armada kelautan Manamanasia===================

"JADI KENAPA KALIAN BISA MENGAPUNG DI LAUTAN DENGAN KEADAAN BEGITU MENYEDIHKAN SEPERTI ITU, HAH ?" Bentak si komandan yang tadi juga membentak mereka. mukanya merah padam karena ternyata keempat besodara itu bukan penyelundup . bukan tikus . cuma mirip monyet dikit . dia ngidam mengadili perusuh perbatasan, tapi justru harus mengevakuasi Mimin cs.
Dunia rese' !

"mmm...ma...mamaf...eh, ma...mangap, eh..."

"BICARA YANG BENER!"

"MA'AAAPP PAK !" Mimin refleks berteriak dengan nafas tersengal. Nervousnya kambuh.

"Jadi gini Pak, waktu lagi berlayar, mendadak ada ujan sapi dari langit. Seekor sapi ngancurin dek kami tanpa permisi, ga pake minal aidzinan lagi. Berhubung dulu kami sukanya kabur en tidur waktu pelajaran renang, kami cuma bisa ngapung pake kayu kapal," jelas Maman setelah ngapalin kata-katanya selama 30 menit.

"UJAN SAPI?!" komandan itu mengelus jenggotnya yang cuma selembar sambil melotot, "KAMU BILANG UJAN SAPI?! NGIGO LO PADE!"

BRAK!
Meja digebrak.
Bau pesing menyebar.
"SSSsss...suumm...sumsum...eh, summmpaahh Pak... memang... memang gitu...kej kej kejadiannya..."

"KALIAN BEREMPAT DIPENJARA ATAS TUDUHAN MELONTARKAN LELUCON GARING PADA KOMANDAN !"

BRAK !
Meja digebrak.
Mereka berempat tau-tau sudah ada di sel penjara.
Mereka bengong.

"Mon, cubit gue donk," kata Maman. Momon langsung menggampar Maman dengan sepenuh hati sampe Maman mencret.

"YA ALLOOOOOOOOOOOOH!!! SAKIIIIIIIIIIT!! ALKHAMDULILLAAAAH ! ! ! bukan mimpi ... hikz ... hikz... Akhirnya bisa juga cium bau penjara !!!"

Mumun ngukir namanya di dinding penjara.
Momon guling-guling.
Cuma Mimin yang menatap langit-langit dengan wajah sendu.

"Baru kali ini atap yang gue liat kaga dari batang pisang."
dan Mimin pun menangis sepuas-puasnya.

"HEH ! SAPA SURU KALIAN NANGIS. BERSIHIN NIH SEL, TERUS KALIAN GOSOK AMPE CLING-CLING KAYAK PERTAMA KALI!" bentak sipir yang risih karena acara ngupilnya diganggu tangisan mereka.

Keempat besodara itu lemas,
soalnya mereka bahkan ga nyangka kalo sel itu pernah bersih. kirain uda dari sononya butek.

========================kantor komandan armada laut=================

"Pak , ada heli mendarat Pak. Mereka minta izin lewat," lapor reserse Spesieswaras.

"Suru masuk , kaga dikunci."

Dengan gagah, pilot Helisumbangan masuk, dan duduk setelah menghaturkan salam hormat. Mereka terlibat perbincangan serius.
Tapi, komandan mulai terlihat tidak berminat.
Lama kelamaan pilot Helisumbangan terpaksa menjelaskan detail perjalanan mereka untuk menarik perhatian komandan karena komandan mulai sibuk dengan korengnya.

"Pak, saya tadi kena rudal ."

"Beneran?"

"Iya Pak. Tadi heli kami kena rudal, dan akibatnya heli harus mengurangi beban agar bisa mencapai pulau ini dengan selamat."

"Apa yang kamu korbankan? Gold? IDR ???" Komandan itu membetulkan posisi duduk sambil merutuk kenapa si pilot ga bilang kalo mau ngejatuhin duit. tapi ternyata ...

"SAPI." jawab Helisumbangan mantap.

"HAH? SAPI ?" Komandan syok.

"Iya Pak, Sapi yang dikirim buat Idul QUrban terpaksa kami korbankan. kami jatuhkan ke tile 17,45 tapi mungkin sedikit meleset..."

Komandan itu pucat dan tidak mendengarkan curhatan si pilot lagi.
Ia terbayang nasib keempat besodara cengok itu.

======================luar markas armada kelautan=======================

"Jadiii , ekhm, begitulah... saya minta maaf atas kesalahpahaman ini, dan... ekhm, minal aidzin wal faidzin juga, sekali lagi... maaf, sebagai gantinya kalian boleh menumpang kapal kami untuk pulang..."

Mimin paling merengut wajahnya karena kejadian itu. GIMANA NGGAK ?
Kukunya cacat semua gara-gara ngegarukin upil yang banyak nempel di dinding penjara. Kulitnya kena budug gara-gara penjara lembap itu. Dan rambutnya jadi kutuan.
Danlagi,
ternyata bukan ujan sapi yang dia liat tadi.

Dalam perjalanan pulang, Mimin ga tahan buat tereak histeris disaksikan ombak yang tenang.

"GUE BERSUMPAH ! GUE BENCI SAPI ! GUE BAKAL BUKA USAHA PENJAGALAN SAPI ! GUE BERSUUUUUUUMMMMMPPPPPAAAAAAAAAAAAAAHHHH ! ! !"

dan ketiga sodara laennya pasrah, siapsiap diutangin Mimin buat bisnisnya


Sekian 😛 mamap kalo ndak lucu ,
bedewe ini berdasar kisah nyata loh 😃 korbannya nelayan Jepang .
jadi,
ketika melihat hujan di luar masih meneteskan air , bersyukurlah kamu (inget nasib Mimin dkk)