[RENUNGAN] I'M SORRY

Day 1,882, 17:53 Published in Indonesia Indonesia by vosakz

Jika emosi menguasai diri, hati dan logika akan terkunci sehingga permintaan maaf akan terasa sulit dilakukan.
Begitu besarnya ego yang selalu menghalangi kita untuk meminta maaf. Di eIndonesia seringkali dianggap tabu bagi golongan/orang yang merasa superior untuk meminta maaf kepada pihak lainnya yang dirasakannya inferior. Prinsip orang tua pasti benar dan yang muda tidak tahu apa-apa dijadikan standar. Hirarki dalam struktur negara, partai, maupun bentuk-bentuk hubungan lainnya menjadi patokan perlu tidaknya seseorang meminta maaf.
Ironisnya, generasi-generasi muda semakin banyak yang tidak lagi merasa perlu untuk meminta maaf karena mereka tidak dibiasakan untuk melihat keteladanan dari para player lawas sejak mereka newbie.


Apakah kita dipermalukan jika kita meminta maaf? atau justru seharusnya kita malu jika kita tetap egois bertahan pada gengsi dan bangga atas kesalahan?
Apakah perasaan bersalah itu tidak terasa sangat menyiksa? Hidup dengan sebentuk rasa bersalah tidak akan bisa membuat kita hidup dengan tenang, nyaman apalagi bahagia. Kita akan merasa terus TERTUDUH, dan itu akan diperparah oleh berbagai pihak yang membuat kita terus TERSIKSA dengan segudang PRESEDEN NEGATIF bahkan CEMOOHAN.
Jika kita lebih memilih untuk menjaga gengsi, wibawa atau apapun itu, maka kita lebih rela untuk hidup dengan berbagai perasaan tidak nyaman yang sangat menyiksa, kecuali hati kita memang sudah sekeras batu & mati rasa.


Tidakkah lebih baik bagi kita untuk segera minta maaf dan memperbaiki hubungan dengan pihak yang telah kita rugikan?
Tidak mudah pada awalnya untuk bisa berlapang dada dan meminta maaf. Tetapi ketika kita mau belajar melembutkan hati dan berjiwa kesatria untuk secepat mungkin meminta maaf, maka secepat itu pula peluang untuk menyelesaikan masalah terbuka.
Setelah permintaan maaf kita layangkan fase terberat selanjutnya adalah pembuktian lewat TINDAKAN. Buktikan rasa bersalah kita dengan MEMPERBAIKI KELAKUAN kita yang selama ini merugikan pihak lain dan JANGAN pernah sekali-kali MENGULANGI KEBODOHAN yang sama. Jadilah pribadi yang lebih baik, tidaklah menjadi rendah nilai kita jika kita berusaha untuk SANTUN dan MEMINTA MAAF kepada orang lain.
Bukalah mata dan sadari kita tidak hidup sendiri, hargailah orang lain maka anda akan dihargai.


Untuk saudara-saudaraku satu bangsa eIndonesia “memaafkan” atau “meminta maaf” adalah perihal yang terlihat MUDAH namun BERAT, dimana perihal yang paling menentukan adalah KETULUSAN. Karena ketulusan adalah jiwa, tanpa jiwa tubuh tidak berarti apa-apa. Tanpa ketulusan, “maaf dan memaafkan” hanyalah sebuah adegan sinetron kejar tayang yang tidak bermakna. Sekarang tergantung bagaimana ketulusan kita, MAUKAH KITA MEMINTA MAAF & MEMAAFKAN?

“Sorry" can not change the past but can change the future.”

Hail eIndonesia o7
Salam Perubahan.... MERDEKA™

Tukang Pel Posko Hijau