[Opini] eIbu Pertiwi jadi Kepala Desa

Day 1,899, 06:01 Published in Indonesia Bolivia by Don Care Leone

Jangan kau kutuk kegelapan! Nyalakan lilin!”,
Saya yang jaga, Situ yang keliling!”,



Oke, stop Щ(ºДºщ)

Revaaaaaaaa~ \(´▽`)/

Eits, kali ini saya nggak akan bawa Revalina S. Temat walaupun banyak desakan menampilkan foto Reva, baik di eRep maupun IRC. Tapi mudah-mudahan kita bisa secepatnya kembali menjadi aktor/aktris utama seperti Ben Joshua atau Revalina S. Temat.

Masa kepemimpinan Om def0 tinggal beberapa hari lagi. Saya secara pribadi memuji langkah-langkah yang telah dilakukan presiden sekarang ini, Om def0 berserta Kabinet yang sudah bekerja keras. Saya berterimakasih. Walaupun sebenarnya agak kecewa dengan jarangnya pemberitaan dari Istana sehingga menimbulkan pergolakan politik dan terkesan tidak ada arahan. Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada eKongres bulan Januari yang mengawal ePemerintahan Om def0. Kami tunggu LPJ ePemerintah dan eKongres.

Kalau buat artikel setiap hari dikira pencitraan, kalau nggak ada pemberitaan (artikel) dikira nggak kerja. Berhentilah mengutuk kegelapan, nyalakan lilin.”,

Itu salahsatu kutipan dari obrolan saya dengan Om def0 beberapa hari yang lalu. Beliau secara terang-terangan mengatakan situasi politik luar negeri jadi berbeda setelah eCroat kita usir dari Asia Tenggara (Oia, matur suwun Om Bujel yang telah memimpin pengusiran). Jadi memang ePemerintahan saat ini lebih fokus pada hubungan diplomasi luar negeri.

Memperbaiki hubungan antar RT dan RW, apalagi satu desa memang tidak mudah. Perlu melakukan banyak hal. Terkadang ada miskomunikasi antar tetangga, bahkan dengan anggota di rumah itu sendiri. Lalu ramai, jadi bahan gunjungan dan terkesan stagnan.

Tapi saya senang, banyaknya artikel politik dan berbagai saran serta kritikan yang berhamburan. Ada artikel dari mahasiswa IPDN tentang situasi politik kita menandakan betapa berkembangnya pendidikan politik di eIndonesia. Terlepas dari beberapa orang yang mengkritik tidak sehat, lebih banyak yang mencoba memberikan saran dan kritik terbuka. Dari sanalah kita bisa menilai – walau ada sedikit debat dan bertukar pemikiran, orang-orang cerdas yang secara tulus membantu eIbu Pertiwi.

Boleh saya katakan ini adalah kekacauan yang sehat, artinya meski tampak memunculkan pergolakan tapi memberi kesempatan lebih banyak pemimpin yang lebih berkualitas (kader-kader baru) bermunculan. Tapi situasi ini tetap harus dipandang secara optimis karena demokrasi telah menghasilkan keterbukaan politik secara luar biasa di eIndonesia.

Demokrasi bukan sesuatu yang jadi, tetapi suatu sistem yang membuka dirinya untuk diperbaiki terus-menerus, untuk memperbaharui dirinya terus-menerus. Adanya seseorang atau suatu kelompok mengganggu kelompok lain adalah hal yang wajar. Tetapi yang perlu diingat, demokrasi perlu kedewasaan, perlu etika yang kuat, menghargai perbedaan.

Tentu kita tidak ingin melihat demokrasi ditinggalkan. Setiap orang memiliki perannya masing-masing. Walaupun begitu, satu tujuan menjadikan nama eIndonesia terdengar kembali sebagai eNegara yang disegani adalah harapan kita bersama. Karena eIndonesia mempunyai bentuknya sendiri – yang kita ciptakan.





**

Bonus :



Lho, itu siapa?
Silahkan, bagi yang bisa menjawab pertama kali dengan benar akan mendapatkan 500 IDR. Masih kurang? Yang bisa ngasih tahu nomor hapenya, gue tambah 500 IDR lagi. Heuheu...oke cuuuuuuk~