[eRI-1] Sudah Tiba Waktuku?

Day 833, 21:35 Published in Indonesia Indonesia by blackmanta

Siapa saya? Rasanya wajib permisi dulu memperkenalkan diri sebelum menyusul lainnya.

Masih kuingat kedatanganku di erep pada saat pemerintahan Bong. Yup, baru beberapa bulan yang lalu, tepatnya tanggal 14 Oktober 2009 silam. Pada waktu pemerintahan wander di bulan November, diangkat sebagai salah satu deputi depsos untuk melayani banjir bayi. Dalam perang besar bulan itu cuman bisa bantu dengan damage mungil saya dan info-info strategis.

Lanjut bulan berikutnya(desember), dengan badai ekonomi yang mencekik, saya masih aktif di kongres. Presiden Bajaj juga mempercayakan jabatan mentri sosial pada nubi imut ini. Bulan itu juga dalam bidang militer, pangab Ringo memberi kepercayaan untuk mendirikan BG-1. Saat jatuhnya karnataka dan liaoning, hanya bisa membantu dengan berbagai informasi dalam bidang militer(maaf tidak semua bisa di-publish). Jadi tukang hitung damage mulai jadi kerjaan sehari-hari.

Januari dalam pimpinan Masila diutus untuk menjadi perwakilan di aliansi yang sebelumnya didirikan wander dkk. Jabatan pangab di saat negara kesulitan resouce ditambah pengetahuan yang masih hijau dalam bidang militer, mumbuat bulan Januari cukup berat. Kehilangan Northern Cape merupakan sebuah pukulan bagi saya yang mengetahui bagaimana di balik layar dan ikut dalam war planning, tapi Presiden Masila menginstruksikan untuk menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya pada beliau.

Februari saya berharap bisa hidup tenang sebagai warga negara dan prajurit ABeRI, dan mulai lebih banyak waktu untuk RL. Bantuan terbesar hanya berupa kritik dan saran seperti layaknya seorang warga negara lainnya, baik dalam bidang militer maupun ekonomi. Mungkin saya terlalu naif untuk menginginkan posisi warga negara biasa, secara tidak langsung beberapa mata memandang "seolah" saya mau lepas tangan dari masalah bangsa 😐
Tapi dalam bulan tersebut saya bisa berekperimen dan mencoba menunjukkan bagaimana menjadi warga negara yang baik.

Maret? Saya tidak ingin menghindar, harus kutepis perasaan terlalu muda, biar rakyat menentukan. Kembali ke gov atau setidaknya aktif membantu ke gov harus kulakukan. Kenapa presiden? Apa semua proker tidak bisa dijalankan tanpa harus menduduki kursi panas penuh duri tersebut? Ada yang tidak bisa, seperti wewenang untuk memutuskan menjalin kembali hubungan dengan saudara-saudara kita di seberang sana. Ya, saya lebih memilih untuk memperbaiki sesuatu yang rusak daripada maen pergi begitu saja. Aliansi tersebut didirikan oleh pendahulu-pendahulu kita, tidak layak untuk dihancurkan oleh penerusnya sendiri.



Mengenai program kerja, sebenarnya lebih banyak ke hal-hal yang tidak bisa di-publish. Masih ingat bahwa karnataka bisa dalam genggaman dengan 4 bulan planning? Ya, kali inipun harus ada yang mengawali planning jangka panjang. Oke, langsung ke hal-hal yang bisa di-publish saja.

1. Pemulihan Aliansi
Bukan hanya hubungan kita dengan Phoenix, tapi juga pemulihan hal-hal yang kurang sesuai di dalam aliansi kebanggan kita tersebut. Bisakah? Bisa! Hanya diperlukan sumber daya manusia seperti saat kita masih punya ahli strategi yang mumpuni untuk itu. Disini termasuk peningkatan damage, walaupun tidak drastis.
Masalah dengan salah satu negara dimana ada sebagian dari warga merasa diperbudak? No way! Saya tidak ingin memusuhi mereka, akan tetapi saya akan menempatkan agar posisi kita sejajar.

2. BIMA dan KERIS
Ingin pertumbuhan ekonomi dan populasi, tapi menyembelih? Saya tidak ingin melakukan sesuatu yang se-konkontradiktif itu. Badan Intelijen Mahluk Asing(BIMA) akan lebih ditugaskan untuk mengontrol dan mengarahkan daripada menyembelih. Caranya? Menentukan harga untuk produsen barang gelap salah satunya.
Kesatuan Rahasia Intelegen Strategis(KERIS) sangat dibutuhkan keberadaannya dimana kemampuan perang fisik kita terbatas.

3. Genk Ledakan Bayi
Saya tetap mendukung program kang Masila ini. Tidak banyak yang bisa saya utarakan, karena saya memang bukan ahlinya disini. Tapi gov harus siap menerima umpan bola dari kang Masila dan tim-nya.

4. Bank Rakyat eIndonesia
BReI yang didirikan Presiden Boncos cukup krusial untuk serap idr. Selain itu program tidak tercantum saya akan sangat membutuhkan mekanisme yang jelas untuk bisa sukses besar. Saya akan pertahankan yang satu ini.

5. Undang-Undang Dasar
Tidak adanya undang-undang dasar seringkali menyebabkan masalah, misalnya sapi dalam kongres, aturan kepresidenan, dll. Undang Undang Dasar sangat dibutuhkan agar semua mekanisme konstitusi jelas. Saya pernah baca-baca artikel lama bahwa UUD ini sudah pernah digagas dan digarap oleh kang nemo, kang avant, dkk tapi entah kenapa sepertinya belum berhasil sampai tahap implementasi. Proyek ini perlu untuk dibangkitkan lagi mengingat pentingnya memberi aturan yang tepat, terutama bagi penerus kita.



"Apa Sudah Tiba Waktuku?"
Ya, itu pertanyaan simpel yang kulemparkan pada semua warga eIndonesia, tapi mohon dijawab dengan jujur tanpa paksaan dari orang/pihak lain. Mohon tidak dijawab dengan komentar, tidak dengan donasi, tidak dengan PM. Tapi dengan dukungan Anda dari hati yang paling dalam. Tanpa pengaruh dan paksaan 🙂



blackmanta


indonesia muda