[CERPEN ISC] ANTARA AKU, KAMU.... SAMA

Day 1,805, 09:18 Published in Indonesia Indonesia by neo_Ryan
"apa yang kurang dari hidup kita...?? kita ini sangat berkecukupan, bahkan saya kira kita sudah terlalu mewah, jadi jangan salahkan semua orang bahkan tuhan atas keadaan kita"

itulah kata terakhir yang ku dengar dari mendiang ayahku.
entah apa maksudnya.. sampai 10 tahun ini pun aku masih tidak mengerti maksudnya.

yang ku tahu, kami sangat menderita.
hidup tidak menentu, makanpun jarang-jarang..

sering aku bertanya kepada tuhan, tetapi selalu saja Dia enggan untuk menjawabnya. entah terlalu risih terhadap keadaan ku atau memang pertanyaanku tidak pantas untuk dijawab.



malam ini,
entah kenapa aku tidak bisa tidur.
bahkan kaki seperti kesemutan, memaksa untuk mencari udara segar diluar.

belokan pertama,
aku melihat orang tua setengah baya, mungkin berumur 30 tahun, menggandeng wanita muda dengan pakaian yang nyaris tidak berpakaian.
ku perhatikan terus sambil menghisap rokok sebatang.
mereka masuk kesebuah gedung, entah apa tulisannya akupun buta huruf.



aku duduk di pinggiran jalan, belum 2 batang rokok ku hisap habis. kedua orang tadi sudah keluar, bahkan sudah tidak mesra seperti tadi.
"huh,, ternyata hanya pasangan pelepas nafsu belaka" celetukku dalam hati.

aku mulai berjalan kembali,
ku pandangai rokok ku... apa bedanya laki-laki beserta wanita itu dengan aku bersama sebatang rokokku.
sang pria membuang sekian uang hanya untuk kepuasan, sama halnya dengan aku yang membakar rokok demi mendapatkan ketenangan.

ya... sama..



belokan kedua,

aku melihat seorang pemuda, dengan pakaian jas rapi, beserta koper ditangan kirinya. keluar dari sebuah hotel mewah yang aku saja sulit untuk merasakan angin ACnya dari luar. sang pria lalu disambut sebuah mobil mewah, panjang, hitam, elegan sambil berbicara lewat ponsel "ya, saya perjalanan ke hotel bintang 5 itu pak, kita bertemu disana"



hmmm...
sekali lagi aku berfikir, apa bedanya dia dengan aku.
dia berpindah-pindah hotel, tempat yang sekedar untuk tidur dan memejamkan mata. sama halnya dengan aku. berpindah-pindah tempat dari emperan toko 1 ke emperan toko lainnya untuk memejamkan mata.

ya... sama..



belokan ketiga,

aku melihat seorang remaja wanita, berpakaian modis layaknya model majalah. keluar dari sebuah rumah mewah. rumah dengan bentuk layaknya istana, dikelilingi pagar setinggi pohon cemara, bahkan hijaunya rumput tamannya mengalahkan hijaunya lapangan sepakbola yang sering ku tonton lewat televisi. ya, rumah mewah yang sama seperti dongeng ibuku saat aku masih kecil.



lagi-lagi aku berfikir, apa bedanya dengan aku.
dia memiliki rumah mewah, sama halnya dengan aku. di gubuk mewahku, aku berselimutkan koran. ya, koran yang memiliki berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. sama halnya kata seseorang pembesar "ilmu itu harganya sangat mahal" berarti selimutku sangat mahal harganya, sama seperti rumah itu.

ya... sama..



akhirnya, akupun mengerti maksud dari sang ayah 10 tahun kemarin.

tidak penting dengan apa yang kupunya sekarang,
tidak penting membanding-bandingkan kepunyaanku dengan orang lain
dengan kondisi seperti ini pun, aku bisa berbagi dengan lingkungan ku,

asal aku bisa bersyukur,
hidup akan terasa berkecukupan, bahkan mewah seperti kata ayahku.