SENYUM MANIS DARI GEDUNG MERAH VOL.6
Fitzgerald.13
Salam satu jiwa companeros dan companeras!
Bicara soal eksistensi politik setiap partai politik pasti mengalami pasang surut. Hal tersebut merupakan suatu hal yang lumrah karena sejarah selalu bergerak dinamis. Begitu pun dengan PKeI, sebuah partai yang tercatat sebagai partai revolusioner dalam sejarah eIndonesia juga mengalami tambal sulam, bongkar pasang, maupun pasang surut dalam kehidupan politiknya.
Cukup membahagiakan melihat kondisi PKeI saat ini,bagaimana mahluk purba seperti Rudsaint masih aktif dan berkeliaran di shout partai maupun MU RGEC binaan PKeI, atau bersenda gurau bersama dalam chatroom RGEC dengan beberapa kader baru ataupun orang lama muka baru ataupun orang lama yang baru bangun.
Bahkan dalam bursa pilpres kemaren kita sempat meramaikan suasana politik eIndo, meskipun kita kalah tapi kita masih bisa menunjukan kekuatan politik kita yang selama ini dianggap mati suri. Yang cukup menyedihkan adalah melihat kondisi RGEC yang notabene adalah MU binaan PKeI, MU ini 80% isinya mayat tidur terutama untuk D3 dan D4 yang mati. Kekuatan damage MU ini sebagian besar sekali masih ditopang oleh komandan MU opa Imobil. Yang ramai bertarung hanya di D1. D2 pun masih bisa dihitung dengan jari jumlah fighternya.
Kenyataan pahit yang harus diterima oleh PKeI adalah kita terbebani oleh sejarah masa lampau yang dipenuhi dengan euforia dan kejayaan lampau. Hingga demoralisasi banyak menghinggapi kawan-kawan kita. Akan tetapi demoralisasi dan pengkhianatan kerap berjalan berdampingan, dimana di satu sisi demoralisasi terdapat sisi lain pengkhianatan di dalamnya.
Dalam pergerakan kita selama satu tahun belakangan ini kecenderungannnya adalah pasang surut, bahkan sudah terlihat tanda-tanda kemunduran dalam pergerakan kita. Inilah mengapa kita sebagai kaum proletar harus memiliki pemahaman mengenai proses dialektika dari perjuangan kelas. Banyak sekali kawan-kawan kita atau mantan kawan kita yang hanya bersandar pada romantisme perjuangan tanpa memahami betul perjuangan kelas. Menyaksikan perjuangan kelas yang berapi-api yang ada di sekitar mereka, lantas mereka tergerak untuk ikut berjuang. Dengan berapi-api mereka menceburkan diri mereka ke dalam gerakan dan mengorbankan hal-hal duniawi demi membela kepentingan kelas pekerja. Namun ketika gerakan mengalami kemunduran atau pukulan besar, atau tampaknya hanya berjalan di tempat, secepat itu juga api perjuangan mereka redup. Entah mereka-mereka ini jatuh ke dalam apati, atau jatuh ke dalam oportunisme dalam usaha mereka untuk mencari jalan pintas kepada kesenangan mereka. Dalam rentetan sejarah yang telah kita lalui, tidak sedikit kawan-kawan dari barisan kita yang lalu meninggalkan perjuangan karena patah semangat, atau bahkan menyebrang ke sisi yang lain. Sekali lagi saya tekankan demoralisasi dan pengkhianatan kerap berjalan bersandingan.
Banyak kawan kawan kita yang menyerah dan bahkan menyeberang ke sisi lain. Mereka menyerah bukan karena karakter mereka yang cacat, tetapi karena mereka tidak dilengkapi dengan pemahaman politik akan gerak dialektik dalam perjuangan kelas. Gerakan tidaklah bergerak dalam garis lurus. Ia bukanlah sesuatu yang bisa diciptakan dengan semangat belaka. Ia merefleksikan kondisi objektif yang ada, ekonomi, politik, dan sosial. Kita harus tahu kapan harus mundur, dan bagaimana untuk mundur. Momentum gerakan pada periode sebelumnya terkadang membuat kita kesulitan menginjak rem ketika periode selanjutnya tidak lagi kondusif untuk penyerangan, seperti halnya batu besar yang menggelinding akan sulit dihentikan dari jatuh ke jurang.
Lenin mengatakan bahwa “buruh harus menyadari bahwa kemenangan itu mustahil kecuali kalau kita belajar bagaimana menyerang dan mundur secara teratur.” Perjuangan kelas bukan berarti pemberontakan bersenjata yang avonturis untuk mendorong terjadinya revolusi. Revolusi tidak bisa diciptakan secara artifisial. Ia adalah hasil dari pertentangan-pertentangan antar berbagai kekuatan di dalam masyarakat, yang mencapai titik didihnya dan meledak. Yang seharusnya dilakukan oleh gerakan proletar pada saat ini adalah mundur secara teratur, menyelamatkan sebanyak mungkin pasukan yang ada untuk lalu maju menyerang kembali ketika situasinya sudah kondusif lagi. Ingat kawan satu langkah mundur, seribu langkah siap menggempur.
" Hanya lewat kekalahan lah kaum proletar bisa belajar bagaimana untuk menang. Hanya lewat kejatuhan lah kaum proletar bisa belajar untuk bangkit berdiri. “Yang terpenting bukanlah mereka yang meninggalkan kita, tetapi mereka yang tetap berada bersama kita dan mereka yang akan bergabung dengan kita di kemudian hari. "
HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !
Best regards,
F13
Ketua CC PKeI
Comments
wa pertamax
HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !
ger ger bukan dari kemaren sih bikin artikel ginian..
sori gw lg males ngomong sama antek gov
mvin w deh ger xlo w slah. w mngundurkan diri za dech drpd u gniin w trz, gx kwat w 🙁
keluarin aja klo udah ga kuat, jgn ditahan2
HAI GERI !! KARENA HAIL GERI TERLALU NARSIS !
Ada apa dengan pertamax
Salam dari Nubi
senyum balik dari rumah janda sebelah
Permisi, pertamax hunter mau lewat, hehe..
Salam dari Nubi
HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !
Salam dari gedung pancasila, lurus tengah belok kiri mentok belok kanan sebrang tempat makan mbah ijah
jangan lupa mampir
di gang pinggir
bareng supir
nge-bir
di warung mbah tohir.
SALAM KIRI MENTOK KAMERAD! o/
GEDUNG PINK KINI TELAH KEMBALI MEMERAH
permisi numpang lewat 🙂
Salam dari Nubi
gw numpang buang idr 25 aja..
FASIS yang Baik adalah FASIS yang mati. - homicide.
cuit cuit saya siap untuk membantu menggelindingkan ketegasan kumerad, hahaha
1 mili x 3 = aing dont care
dikali 6 atupilot sudah.
anjaaay dikali 6 buahahahahha dosjing
gegara artikel lu liat tuh yang komen komen dibawah bangkit dari kubur
uhuy ada yang keluar kandang nih biasanya lurking2 doang, pasti udah bagi2 logistik lu tox serem ahhhh hahahahah
tae, hahaha elu lagian nanaonan reinkarnasi di serbia? gancang balik sini setan ramaikan pestanya.
gaji sini gede tong, lumayan nabung buat tg.. TG 1 full gua pulang kandang lah
sini gua kasih soft loan buat TG, bulan depan balik lu
hayo sini pulang kampung lah
masnya anaq key-ji-bi yah? kuminis gaya bau..
KGB bro komunis gaya baru
merangkak dari bawah bukan berarti kita tidak ada, kita tidak akan pernah mati walapun kalian bunuh kami berkali.. - homicide juga.
saya setuju om F13, HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !
yoi kamerad ! Hai PKeI !
setelah diracun om ptx miring disuruh baca sejarah PKei dan partai2 lain tulisan om Fission Mailed, emang kayanya paling bener udah disini. 🙂
woi gua jangan dibawabawa! katanya lu suka sejarah ya disuruh baca tulisan2nya FM aja hahaha
lu berdua udah pm an blom? kali aja cuco trus jodoh gitu 😛
udah nih penetapan pengadilan harus ke amsterdam
woi bentar lagi gua nerbitin nih
Wah otokritik, tumben 😃
harus ada kemauan om,,
terus bergerak,, walau terlambat,,
hahaahah
lama sudah ndak baca tulisan kayak gini, uforia dan mimpi2 besar kaum ploretarian. mundur bukan berarti kalah.
kamerad o7 HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !
HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !!!
mantap!
HAI PKeI !! KARENA HAIL PKeI TERLALU FASIS !
halo halo
Halooo
Panjang banget ga jadi baca
Salam dari Nubi
ini salam dari nubi apaan sih? kok pada pake signature itu?
sori2 ga mudeng.
Ada lomba pertamax hunter kk
mungkin mereka janjian broh
hail yeahhhhh 😉
halo kawan o7
kangen ente broh o7
bahasa nya berat kawan tapi mantaff
Salam dari Nubi.
semoga bisa mengulang masa kejayaan dahulu