Propaganda?

Day 1,476, 00:02 Published in Indonesia Indonesia by Revip

Bandung, 5 Desember 2011



Propaganda?
Kata itu menghiasi dunia eRepublik khususnya eIndonesia belakangan ini. Suatu hal yang wajar mengingat beberapa saat lagi pemilihan presiden akan segera dilakukan.
Namun tahukah kawan, apa itu propaganda?

Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.

Ya, propaganda adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi opini publik dengan cara menyebarkan issue yang dilakukan oleh seorang/lebih propagandis. Propagandis sendiri adalah orang yang menyebarkan propaganda.

Ketika kita bertanya tentang sah/tidaknya bermain propaganda, tentu jawabannya adalah sah. Mengingat pengertian politik sendiri adalah melakukan segala cara dan upaya untuk mencapai suatu tujuan.

Namun kawan, propaganda sendiri dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu propaganda putih dan propaganda hitam. Propaganda putih memiliki ciri khas menyebarkan issue untuk mempengaruhi opini publik dengan cara mengangkat kelebihan seseorang atau issue yang ingin dibawa tanpa menjatuhkan lawannya. Sementara propaganda hitam (atau sering kita kenal dengan sebutan black campaign) adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi opini publik dengan cara mengangkat issue (baik bohong maupun fakta yang dilebih-lebihkan) untuk menjatuhkan lawannya dengan cara sembunyi-sembunyi, dan biasanya tanpa disadari publik akan terbuai dengan issue yang dihembuskan.

Tentu kawan ingat dengan issue (berdasarkan fakta) yakni Soekarno adalah seorang pecandu wanita?
Ya, itu adalah contoh termudah propaganda hitam. Pada era penggulingan Soekarno, issue tersebut dihembuskan secara sporadis oleh lawan-lawan politik Soekarno. Topik itu menjadi salah satu issue yang dibawa oleh angkatan '66 ketika turun kejalan.
Padahal ketika kita berpikir secara logis, permasalahan itu adalah suatu hal yang bersifat pribadi dan tidak sepatutnya untuk dibesar-besarkan. Namun kawan, issue tersebut berhasil membuat popularitas dan citra Soekarno menurun drastis di mata sebagian rakyatnya.
Sungguh keji

Menyusup kedalam konteks politik, timbul sebuah pertanyaan, apakah black campaign itu salah?
Ah sungguh sulit menjawabnya, politik itu abu-abu kawan, benar dan salah tiada batas. Namun ketika kita berbicara dalam konteks etika, dan lebih mendalam memasuki ranah etika politik. Secara tegas redaksi menyatakan bahwa itu adalah salah.

Kawan, melalui artikel ini redaksi mengajak kawan sekalian untuk bermain politik secara bersih. Tentu diantara kawan sekalian tak ada yang mau berbau bangkai macam politikus-politikus tengik di alam real life sana bukan?

Berpolitiklah dengan cantik, santun, dan beretika.
Ingat asal muasal kita yakni manusia timur. Manusia yang dikenal dengan kesantunan dan keramahannya.
Jauhi black campaign, dan abaikanlah jika ada

Dan yang terpenting,
Pilihlah calon presiden sesuai dengan hati nuranimu, bukan atas bujuk rayu ataupun hasutan negatif orang lain. Dirimu penentu pilihanmu.

Salam 🙂