Pertarungan David melawan Goliath

Day 1,475, 01:55 Published in Indonesia Indonesia by Revip

Bandung, 4 Desember 2011



Pertarungan menjelang pilpres esok hari mulai memanas, dimana eIndonesia sendiri memunculkan 5 kandidat untuk bertarung di pesta akbar bulanan ini, yakni: Kalkir, mrasyid, Tole Tomohon, Alphatrion, dan MinusConestonCaroba.

Sementara itu dibanding 3 kandidat lainnya, Kalkir dan mrasyid diyakini sebagai 2 calon terkuat untuk periode ini. Hal ini dapat dilihat dari 'perang' partai penyokong dimana Kalkir diusung oleh 7 partai, sementara mrasyid diusung oleh 3 partai besar.

Pertarungan ini diibaratkan David melawan Goliath. Semua tentu tahu kisah David melawan Goliath. Dimana tak ada yang menyangka bahwa si rakyat kecil David dapat menaklukan raja raksasa Goliath. Kisah ini bermakna tentang lebih pentingnya kecerdikan daripada fisik untuk meraih keberhasilan.

Dalam case ini Kalkir diibaratkan sebagai David, karena dari jumlah massa secara kasat mata, beliau kalah besar dibandingkan dengan mrasyid yang disokong oleh partai-partai raksasa. Demon War sebagai salah satu kader Front Pancasila, partai tempat Kalkir bernaung, menyatakan bahwa dirinya tidak gentar dengan 'kalah jumlah' yang terjadi ini. Beliau sendiri menyatakan bahwa kekompakan dan kekeluargaan yang selama ini digadang-gadang oleh Front Pancasila dan mitra koalisinya lebih penting dibandingkan jumlah massa yang dibawa oleh mrasyid. Menyoroti komentar ini, redaksi sendiri melihat pendapat ini benar adanya, karena dengan kekompakan, dan kekeluargaan yang diusung oleh Front Pancasila beserta para koalisinya niscaya akan membuahkan kesuksesan yang jauh lebih fundamental dibandingkan kesuksesan yang diraih hanya karena kepentingan politik semata.

Sementara itu proker (program kerja) yang dibuat oleh kedua calon terlihat sama-sama bagus untuk eIndonesia kedepannya. Namun untuk permasalahan ini, proker yang dibawa oleh Kalkir terlihat lebih tegas, lugas, dan luas dibandingkan dengan proker yang diusung oleh mrasyid. Dimana Kalkir didalam prokernya memasukan bidang Sosial Media, Politik, Ekonomi, Luar Negeri, dan Militer. Sementara mrasyid hanya mencantumkan Sosial Media, Ekonomi, Luar Negeri, dan Militer didalamnya. Dari masalah ini keunggulan Kalkir terlihat jelas, sepertinya beliau menyorot keberadaan politik eIndonesia yang sedang melesu sehingga para nubi tidak terangsang untuk belajar berpolitik didalam game ini. Padahal ini merupakan salah satu bidang terpenting di game seperti eRepublik, dimana harus ada regenerasi untuk mengantisipasi kelesuan pemain tua didepan hari. Tentu hal ini amat patut dicermati, karena keberlangsungan eIndonesia sendiri bergantung dari para pemain-pemainnya. Jika tidak ada regenerasi, maka dapat dipastikan masa depan eIndonesia akan hancur dengan sendirinya karena tidak ada pewaris-pewaris pemimpin di masa depan kelak.

Sekarang kita tinggal menunggu, siapakah yang esok hari akan mendapatkan kepercayaan dari warga eIndonesia. Apakah si Goliath mrasyid, atau ternyata si David, Kalkir.
Mari kita lihat hasilnya 🙂