Keren Abiss..... Surat Cinta & Puisi Untuk ISIS

Day 2,980, 03:22 Published in Indonesia Indonesia by Cendolstick Fighter

Setelah peristiwa bom di Jakarta, dan beredarnya hashtag #KamiTidakTakut, #IndonesiaBerani #ISISBanci, dan sebagainya, kali ini seorang rakyat Indonesia bernama Denny Siregar (seorang pengamat media social) memposting sebuah surat cinta untuk ISIS Bagaimana isinya??? Berikut ini isinya!!!


SURAT CINTA UNTUK ISIS

Wahai kalian kelompok ISIS, teroris, ekstrimis, Jihadis dan semua yang berakhiran is….
Sungguh terlalu kalian men-teror kami. Kalian pikir kami ini Perancis ? Atau Turki ? Atau Kenya ? Sehingga kalian sok menjadi jagoan di negara ini ?
Apa kalian tidak tahu, bahwa teror kalian tidak berlaku di negara kami ? Kenapa ? Karena selama puluhan tahun, setiap waktu, kami selalu bersentuhan dengan yang namanya teror…
Kalian lupa bahwa kami sudah terlatih menghadapi teror yang bernama debt colector. Yang tiap saat, kalau telat bayar, krang kring ke kantor kami, ke rumah kami, bahkan sampai ke sekolah anak kami. Kami terbiasa dengan itu. Kalian tidak lebih seram dari ambon-ambon dan batak-batak itu. Kalian terlalu imut bagi kami…
Kalian gak tahu bahwa kami tiap hari diteror dengan sinetron produksi Raam Punjabi ? Apa yang lebih mengerikan dari itu ? Sinetron yang sekolahnya pacaran mulu, yang penuh banci2an, dan ga perlu otak utk mencerna. Udah gitu serinya sampe tujuh lagi. Palak kali kami…
Hei ISIS ! Tau kan bus sumber kencono ? Yang larinya kayak anjing ngejar maling ? Berani naik itu ? Taruhan pasti kalian terkencing2. Lah kami ? Bahkan senang duduk samping supir, sambil berasa maen need for speed. “Kurang cepat, pir… Kiri kosong, pir… Yak, salip pir..”
Tambah lagi kopaja ma metromini. Yang gak bisa liat lawan sedikit, kernetnya langsung tereak, “Rapat belakang, rapat belakang… Tareeeekkk…” Dan kami harus loncat dengan satu kaki melayang di awan.
Apa yang lebih teror dari itu ?
Yang lebih gila, 10 tahun negara kami berada di ujung tanduk kebangkrutan. Bagi negara lain itu sudah teror diatas teror. Tapi pemimpin kami yang pemberani dengan santainya bikin album dan negara ini jalan sendiri. Kalian mau ngetes kegilaan kami ?
Mau tahu kegilaan kami yang lain ? Teror ayam pun, kalau sudah matang kami namakan teror mata sapi. Lah, itu istilahnya darimana coba ? Mirip aja kagak…
Kalian mau tahu teror yang lain yang selalu kami hadapi ? Teror sms ! Yang mama minta pulsa-lah, adek di kantor polisi-lah, yang telpon nangis2 ngakunya kecelakaan-lah.. Dan kalian tahu apa yang kami lakukan ? Kami bully, kami screenshot dan kami tertawakan ramai2 di fb…
Kami sudah kenyang dengan teror.. Kalau mau belajar neror, belajar ke kami. Mau tau rajanya teror ? Datang ke senayan. Disana tukang teror semua, yang penting ada komisi. Kalau gada komisi, mereka tidur lagi. Gilanya lagi, kalau ketangkep, mereka dadah2 di tipi. Tidak ada yang mereka takuti. Bahkan Tuhan-pun, kalau bisa, mereka sambangi. “Tuhan, apa ga ada proyek pengadaan parfum di surga ? Biar kami yang urusi..”
Jadi, apa gunanya kalian teror kami ? Kalian tidak neror pun, kami sudah gila semua.
Kalian sibuk ngebom, tembak2an, PKL malah berdatangan. “Wah ada keramaian.. Kacang2, yang haus yang haus, kacang… Bapak dari ISIS ? Haus, pak ?” Mereka sudah gak takut, Sis… Tiap hari mereka berhadapan ma trantib. Kejar2an. Malah mereka berdoa supaya kalau bisa kalian datang tiap hari, biar ramai terus, bisa buka lapak dagangan.
Gak usah sok neror, lah sis… Kami disini punya haji lulung yang ludahnya aja ngeluarin api. Kalian ga takut apa ? Atau perlu kami keluarkan orang yang lebih sakti ? Yang mampu menanam pohon di senayan meski kebakarannya di kalimantan ? Bisa mati kalian nanti…
Gua bilangin ya sis, kalau mau nyandera orang disini jangan salah pilih, nanti malah nyandera cabe2an… Pas kalian gertak, “Angkat tangan !!” Eh, dia ngomong, “t4ng4n y4nk mn4 y4k hRu5 d1 4n6k4tx ?” Bingung kan ? Habis gitu mereka minta selfie, trus pasang wajah bebek2an…
Udah malam, sis… Gua dah ngantuk. Siapa pemimpin kalian ? Santoso ? Bilangin, namanya dah ketinggalan jaman.. Anak gaul sekarang namanya Jeffry.. Please deh, ah.. Jarang nonton tipi sih.
Nb : Ini Indonesia, Sis.. Camkan itu. Disini mau jadi teroris daftar dulu ke MUI, biar halal. Sini, minum kopi.. Kenapa ga mau ? Takut di sianida ?
Pulanglah, Sis…kalian gak laku disini… Kami sudah kebanyakan pelawak di negara ini, jangan ditambah kalian lagi.
Ngeliat aksi kalian hari ini kami malah ketawa. Bahkan kami kalau ketawa bisa sambil split. Ngeri, kan sis ?


Gimana??? Kreatif kan!!!

Masih ada lagi. Kali ini sebuah puisi dari Denny J.A., aktivis Indonesia anpa Diskriminasi. Berikut ini isinya:


Teroris, Apakah Kau Punya Ibu?


"Teroris, mengapa kau bunuh anakku?
Ia tak berurusan dengan kamu
Politik ia tak tahu
Ia bukan musuh kamu"

Menangis meraung Ibu Aminah
Ditatapnya lagi mayat berdarah
Semua air matanya tumpah
Anak satu satunya mati sudah

Bergantian Ibu Aminah dipeluk tetangga
Mereka menangis bersama
Di pundak mereka, Ibu Aminah terbata:
"Anakku bukan polisi
Anakku bukan politisi
Anakku bukan TNI
Mengapa anakku mereka bunuh?"

Melengking ibu Aminah sejadinya
Luka terlalu menganga
Langit ikut berduka
Bumi yang dipijaknya bernanah
Tetap ia terpana
Mengapa mereka mensasar anaknya?
Ia rakyat biasa
Muslimah pula

Mona, sang wartawati mengamati
Sedari tadi ia terpaku di lokasi
Dikumpulkannya aneka informasi
Teror di Jakarta ingin ia pahami

"Wahai teroris, siapa tuanmu?
Apakah kau punya ibu?
Tidakkah kau cinta keluargamu?
Mengapa kau rela mati?
Dengan bom bunuh diri?

Peradaban apa yang ingin kalian tegakkan?
Mengapa menghalalkan kekerasan dan pembunuhan?
Kalian teriakkan nama Tuhan
Namun mengapa menjadi setan?

Apakah kau kira akan jumpa bidadari?
Di surga nan abadi?
Demi perjuangan kau rela mati?
Inikah ilusi yang meracuni?

Apakah ini yang kau kira?
Tuhan akan memberimu hadiah?
Nabi akan memberimu berkah?
Pada agama kau akan dianggap berjasa?
Astaga, siapa yang memasukkan ular di kalian punya kepala?

Dibacanya data mutakhir
Sejak 35 tahun terakhir
Dari tahun delapan puluh satu
Hingga tahun dua ribu lima belas
Terjadi 4506 bom bunuh diri
Dipentaskan di 40 negeri
Sudah 45 ribu nyawa yang mati

ISIS sudah manggung di Indonesia
Demikian berita dunia
Dari Paris hingga Jakarta
Mereka ingin bertahta
Gunakan slogan agama
Tapi menebarkan neraka

Merinding bulu kuduk Mona
Rasa takut keras menggoda
Haruskah laporan ini dipublikasikannya?
Akankah ia menjadi target berikutnya?
Aku takut, kata ulu hatinya
Aku takut, kata neuron di pikirannya
Aku takut, kata jeroan sukmanya

Dipandangnya lagi ibu Aminah
Yang terus memeluk mayat tak berdaya
Mona terkesima
Keharuan menguasainya
Ia teringat ibunya

Jiwanya terguncang
Batinnya berperang
Antara rasa haru dan rasa takut
Antara keharusan berani dan rasa takut
Jika dibiarkannya rasa takut bertahta
Bukankah ia kalah sukarela?

Lonceng di hati Mona terus bergema
Jangan biarkan para ibu di dunia
mengalami nasib seperti ibu Aminah
Kesaksian harus diberikan
Keberanian harus dibangunkan

Mona tegakkan kepala
Kini matanya menyala
Ia sebar di social media
#JanganTakut Jakarta
#JanganTakut Indonesia
# JanganTakut Dunia
#Terorisme Musuh Bersama

Jangan kalah
dengan preman berkedok agama!

Gimana??? Bagus kan!!!! Itulag Negara kita, kreatif!!!
Salam Anti Teror!!!

P.S. Jangan lupa Vote, Subscribe, dan Comment ya!

Artis dari Goa,


고은별(Go Eun Byul)