[eRakyat Sekian] Salam dari Pinggiran Jalan

Day 3,773, 20:04 Published in Indonesia Indonesia by fallen.tree
Siang itu, hari ke-3773..

"Cuaca sangat panas sekali siang ini" Gumamku dalam hati

Setelah berjalan kaki cukup jauh, tanpa arah, dan melelahkan untuk mencari hal-hal yang unik yang bisa dijadikan tulisan aku pun bersandar dibawah pohon rindang, di sebrang eIstana Negara..


Tampak dari kejauhan bangunan gagah berwarna putih dengan jendela kayu yang penuh nilai sejarah lengang dari e-aktivitas, hanya beberapa epaspampres berjaga-jaga yang hanya manut dan selalu manut dengan titah sang esutradara.

"Kok sepi ya? Apa mereka tidak pernah keluar? Apa mereka sudah enyaman setelah medal menyala? atau jangan-jangan..." benakku terhentak seketika tatkala ada seseorang yang menepuk pundakku

"Kamu sedang apa?" tanya seseorang yang tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu tua, namun menurut kiraan saya anaknya sudah 2 atau 3 dan yang sulung saat ini mungkin baru masuk eSMP.

"Saya baru beristirahat pak sambil mandangin itu eistana negara yang lengang" jawabku

Sambil tertawa kecil seseorang tersebut berkata"Iya, memang benar itulah enaknya jadi epresiden jaman now, tidak perlu banyak basa-basi, tidak perlu tanggung jawab atau sekadar mengetahui kondisi enegara, keluarkan artikel istana pada saat seteleh terpilih dan saat habis masa jabatan pun sudah lebih dari cukup. Kalaupun dikritik karena ada yang salah, cukup bilang "Yaudah kamu ajaa yaa yang jadi epresiden bulan depan" seketika itulah seakan-akan tembok besar nan gagah terbentuk dan semua akan lupa. Atau opsi lain kamu tinggal pura2 sibuk dan nggak baca kan yang penting medal udah nyala.."

"Kenapa bisa begitu ya pak? Selidikku

Seseorang tersebut menghela napas, "Yah karena ekebenaran hanyalah milik emereka, itulah eideologi yang berbahaya.."

Tiba-tiba sang bapak berubah ekspresi kemudian berkata, "huss.. nggak usah bahas-bahas rahasia umum itu lagi nanti saya dan kamu bisa kena ecyduk! kamu juga jangan lama-lama deh disini, mending masuk partai sana nyalon epresiden, saya rekomendasiin partai nubi aja, kasian soalnya partai itu, kalau bisa kamu kembalikan dahulu ekeperawanan partai nubi dari jamahan dan tangan-tangan usil. Saya duluan ya, ada urusan latihan perang!"

Kemudian pria tersebut berlalu..